Palembang (ANTARA) - Serangan hama pada tanaman hortikultura kerap membikin para perani kewalahan bahkan prustrasi karena bisa menurunkan produktivitas dan hasil panen.
Dosen dan mahasiswa Program Studi Proteksi Tanaman, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang, Sumatra Selatan melakukan pengabdian dengan mengajari masyarakat cara terpadu mengendalikan hama dan penyakit tanaman cabai.
"Edukasi cara pengendalian hama dan penyakit tanaman cabai kepada masyarakat dan petani cabai menggunakan biostimulan Tricoderma merupakan solusi yang murah dan ramah lingkungan," kata Ketua Tim Pengabdian Prodi Proteksi Tanaman Jurusan HPT Unsri Prof. Dr. A. Muslim, M.Agr di Indralaya, Jumat.
Pihaknya prihatin melihat masyarakat di Desa Tanjung Seteko, Kecamamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, banyak yang menanam cabai namun menghadapi kendala, terutama hama dan penyakit tumbuhan, sehingga banyak tanaman cabai yang mati, kerdil, dan tidak tumbuh dengan baik, yang merugikan masyarakat dan menurunkan nilai ekonomi serta pendapatan masyarakat.
Untuk itu pihaknya berupaya memberikan penyuluhan dan solusi bagaimana cara mengendalikan hama dan penyakit tanaman cabai secara terpadu melalui pembuatan biostimulan Tricoderma,
Sejak September 2022 pihaknya melakukan persiapan dan pelatihan pembuatan alat biostimulan di Desa Tanjung Seteko untuk diaplikasikan dengan cara penyiraman dan semprot pada tanaman cabai sebanyak satu minggu sekali.
Kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk implementasi terhadap peran perguruan tinggi dalam menjawab tuntunan masyarakat yang semakin luas untuk memperoleh pembaruan ilmu pengetahuan dan inovasi teknologi.
Edukasi kepada masyarakat tentang pengendalian hama dan penyakit tanaman pada cabai menggunakan biostimulan Tricoderma diharapkan bisa membantu masyarakat Desa Tanjung Seteko, Kabupaten Ogan Ilir dan daerah lainnya karena solusi tersebut cukup murah dan ramah lingkungan, kata Prof.Muslim.
Sementara Ketua RT Desa Tanjung Seteko, Asbullah, menyambut gembira kegiatan tersebut karena memberikan edukasi kepada masyarakat bagaimana cara mengendalikan hama dan penyakit tanaman cabai.
"Cara mengendalikan hama dan penyakit tanaman cabai dengan menggunakan biostimulan Tricoderma dirasakan masyarakat desa kami sebagai solusi yang tepat karena setelah diujicoba cukup efektif serta bahannya murah dan ramah lingkungan," ujar Asbullah.
Dosen dan mahasiswa Program Studi Proteksi Tanaman, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang, Sumatra Selatan melakukan pengabdian dengan mengajari masyarakat cara terpadu mengendalikan hama dan penyakit tanaman cabai.
"Edukasi cara pengendalian hama dan penyakit tanaman cabai kepada masyarakat dan petani cabai menggunakan biostimulan Tricoderma merupakan solusi yang murah dan ramah lingkungan," kata Ketua Tim Pengabdian Prodi Proteksi Tanaman Jurusan HPT Unsri Prof. Dr. A. Muslim, M.Agr di Indralaya, Jumat.
Pihaknya prihatin melihat masyarakat di Desa Tanjung Seteko, Kecamamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, banyak yang menanam cabai namun menghadapi kendala, terutama hama dan penyakit tumbuhan, sehingga banyak tanaman cabai yang mati, kerdil, dan tidak tumbuh dengan baik, yang merugikan masyarakat dan menurunkan nilai ekonomi serta pendapatan masyarakat.
Untuk itu pihaknya berupaya memberikan penyuluhan dan solusi bagaimana cara mengendalikan hama dan penyakit tanaman cabai secara terpadu melalui pembuatan biostimulan Tricoderma,
Sejak September 2022 pihaknya melakukan persiapan dan pelatihan pembuatan alat biostimulan di Desa Tanjung Seteko untuk diaplikasikan dengan cara penyiraman dan semprot pada tanaman cabai sebanyak satu minggu sekali.
Kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk implementasi terhadap peran perguruan tinggi dalam menjawab tuntunan masyarakat yang semakin luas untuk memperoleh pembaruan ilmu pengetahuan dan inovasi teknologi.
Edukasi kepada masyarakat tentang pengendalian hama dan penyakit tanaman pada cabai menggunakan biostimulan Tricoderma diharapkan bisa membantu masyarakat Desa Tanjung Seteko, Kabupaten Ogan Ilir dan daerah lainnya karena solusi tersebut cukup murah dan ramah lingkungan, kata Prof.Muslim.
Sementara Ketua RT Desa Tanjung Seteko, Asbullah, menyambut gembira kegiatan tersebut karena memberikan edukasi kepada masyarakat bagaimana cara mengendalikan hama dan penyakit tanaman cabai.
"Cara mengendalikan hama dan penyakit tanaman cabai dengan menggunakan biostimulan Tricoderma dirasakan masyarakat desa kami sebagai solusi yang tepat karena setelah diujicoba cukup efektif serta bahannya murah dan ramah lingkungan," ujar Asbullah.