Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal perdagangan Selasa, menguat di tengah aksi ambil untung (profit taking) oleh pelaku pasar.

Rupiah pada Selasa pagi naik 43 poin atau 0,28 persen ke posisi Rp15.227 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.270 per dolar AS.

"Rupiah hari ini diperkirakan diperdagangkan menguat terhadap dolar AS, lebih karena profit taking setelah dolar AS naik cukup tajam pada hari-hari sebelumnya sambil menunggu data-data penting ekonomi AS," kata analis Bank Woori Saudara Rully Nova saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa.

Dalam aksi profit taking, pelaku pasar merealisasikan keuntungan dari pelemahan dolar AS karena menurunnya yield atau imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS).

Selain itu, pasar sedang menunggu data-data penting ekonomi AS seperti data inflasi Februari dan data tenaga kerja AS.

Sementara dari faktor internal, surplus neraca perdagangan dan cadangan devisa turut menopang penguatan rupiah. Neraca perdagangan Indonesia 2022 mencetak rekor tertinggi dengan capaian surplus sebesar 54,46 miliar dolar AS.
 

Pewarta : Martha Herlinawati Simanjuntak
Uploader : Aang Sabarudin
Copyright © ANTARA 2024