Tulungagung, Jawa Timur (ANTARA) - Sebuah helikopter yang ditumpangi Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Hermanto mendarat darurat di lapangan Desa Rejotangan, Tulungagung, Jawa Timur, Rabu sore, akibat cuaca buruk yang membuat jarak pandang pilot terganggu.
Tidak ada korban dalam kejadian tersebut. Kapolda Toni Hermanto berhasil ke luar selamat, demikian juga dengan penumpang lainnya.
"Iya, (Bapak) Kapolda mendarat darurat di lapangan (Desa) Rejotangan," kata Kapolres Tulungagung AKBP Eko Hartanto di Tulungagung.
Saat kejadian, lanjut Eko, kapolda disebutkan sedang perjalanan dinas dengan tujuan Pacitan.
Namun kondisi cuaca buruk memaksa co-pilot atas persetujuan Kapolda untuk mendarat darurat di wilayah Tulungagung, tepatnya di lapangan Desa Rejotangan, Kecamatan Rejotangan yang lokasinya dekat perbatasan Kabupaten Blitar.
Sebelum turun dan mendarat darurat di lapangan Rejotangan sekitar pukul 15.00 WIB, pesawat helikopter sempat berputar-putar di udara.
Informasinya, co-pilot sempat berencana balik ke Surabaya namun akhirnya memutuskan mendarat darurat.
Rombongan Kapolda sempat transit selama satu jam di Rejotangan, sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan balik Surabaya via darat melalui Blitar.
"Cuaca tidak memungkinkan untuk terbang lagi," katanya.
Tidak ada korban dalam kejadian tersebut. Kapolda Toni Hermanto berhasil ke luar selamat, demikian juga dengan penumpang lainnya.
"Iya, (Bapak) Kapolda mendarat darurat di lapangan (Desa) Rejotangan," kata Kapolres Tulungagung AKBP Eko Hartanto di Tulungagung.
Saat kejadian, lanjut Eko, kapolda disebutkan sedang perjalanan dinas dengan tujuan Pacitan.
Namun kondisi cuaca buruk memaksa co-pilot atas persetujuan Kapolda untuk mendarat darurat di wilayah Tulungagung, tepatnya di lapangan Desa Rejotangan, Kecamatan Rejotangan yang lokasinya dekat perbatasan Kabupaten Blitar.
Sebelum turun dan mendarat darurat di lapangan Rejotangan sekitar pukul 15.00 WIB, pesawat helikopter sempat berputar-putar di udara.
Informasinya, co-pilot sempat berencana balik ke Surabaya namun akhirnya memutuskan mendarat darurat.
Rombongan Kapolda sempat transit selama satu jam di Rejotangan, sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan balik Surabaya via darat melalui Blitar.
"Cuaca tidak memungkinkan untuk terbang lagi," katanya.
Kapolres menegaskan seluruh penumpang dalam keadaan baik-baik saja dan tidak mengalami luka.
Akibat pendaratan darurat itu, rumah dan mobil warga di sekitar lapangan mengalami kerusakan ringan.
Warga sekitar lapangan tempat helikopter mendarat, Subardo mengatakan helikopter sempat berputar-putar sebelum akhirnya mendarat.
"Morat-marit semua, atap sini sama atap garasi," ujar Subardo.
Subardo sempat panik dan lari ke belakang rumah, lantaran mengira rumahnya akan roboh.
Beruntung dalam kejadian itu tidak ada korban luka maupun jiwa.
"Tadi turun Pak Kapolda langsung menemui saya, takutnya ada yang luka," jelasnya.
Menurut Subardo ada sembilan orang dalam helikopter tersebut, yang terdiri dari empat wanita dan lima pria. Semua penumpang tidak mengalami luka.
Akibat pendaratan darurat itu, rumah dan mobil warga di sekitar lapangan mengalami kerusakan ringan.
Warga sekitar lapangan tempat helikopter mendarat, Subardo mengatakan helikopter sempat berputar-putar sebelum akhirnya mendarat.
"Morat-marit semua, atap sini sama atap garasi," ujar Subardo.
Subardo sempat panik dan lari ke belakang rumah, lantaran mengira rumahnya akan roboh.
Beruntung dalam kejadian itu tidak ada korban luka maupun jiwa.
"Tadi turun Pak Kapolda langsung menemui saya, takutnya ada yang luka," jelasnya.
Menurut Subardo ada sembilan orang dalam helikopter tersebut, yang terdiri dari empat wanita dan lima pria. Semua penumpang tidak mengalami luka.