Baturaja (ANTARA) - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan menyebutkan hingga saat ini belum ada calon jamaah haji (CJH) dari daerah itu membatalkan keberangkatan ke Tanah Suci, Mekah.
"Pasca-pemerintah menaikkan ongkos ibadah haji mencapai sebesar Rp49,8 juta, namun hingga hari ini belum ada CJH yang menunda atau bahkan sampai membatalkan keberangkatannya ke Tanah Suci, Mekah," kata Kasi Haji dan Umroh Kantor Kemenag Kabupaten OKU Abdul Muis di Baturaja, Selasa (21/2).
Dia mengaku beragam tanggapan yang dilontarkan CJH OKU saat tahu ongkos naik haji mengalami kenaikan dengan besaran tersebut.
Sebagian besar calon jamaah mengeluh khususnya mereka yang sehari-harinya bekerja sebagai petani.
Meskipun demikian, kata dia, mereka belum ada yang menyatakan diri menunda ataupun membatalkan keberangkatan haji tahun ini.
Pihaknya saat ini masih menunggu keputusan Menteri Agama mengenai kepastian kenaikan biaya perjalanan haji.
"Di tingkat DPR RI sudah disahkan tinggal menunggu KMA (Keputusan Menteri Agama) sebagai turunannya. Namun bisa dipastikan mulai tahun ini ongkos naik haji akan mengalami kenaikan," katanya.
Saat ditanya berapa banyak kuota haji untuk Kabupaten OKU tahun 2023, pihaknya belum bisa memastikan karena masih menunggu petunjuk teknis dari KMA.
Akan tetapi, katanya, 151 calon haji OKU yang tertunda keberangkatan sejak 2020 dipastikan diberangkatkan tahun ini.
Ia mengatakan mereka dipastikan siap berangkat menunaikan ibadah haji tahun ini karena sudah melunasi biaya perjalanan haji dan telah divaksin hingga dosis ketiga. Dari jumlah tersebut tercatat 51 calon haji berusia uzur atau di atas 65 tahun yang tertunda berangkat haji tahun lalu karena adanya batasan usia.
"Alhamdulillah tahun ini tidak ada lagi batasan usia sehingga mereka yang sudah uzur bisa menunaikan ibadah haji," ujar dia.
"Pasca-pemerintah menaikkan ongkos ibadah haji mencapai sebesar Rp49,8 juta, namun hingga hari ini belum ada CJH yang menunda atau bahkan sampai membatalkan keberangkatannya ke Tanah Suci, Mekah," kata Kasi Haji dan Umroh Kantor Kemenag Kabupaten OKU Abdul Muis di Baturaja, Selasa (21/2).
Dia mengaku beragam tanggapan yang dilontarkan CJH OKU saat tahu ongkos naik haji mengalami kenaikan dengan besaran tersebut.
Sebagian besar calon jamaah mengeluh khususnya mereka yang sehari-harinya bekerja sebagai petani.
Meskipun demikian, kata dia, mereka belum ada yang menyatakan diri menunda ataupun membatalkan keberangkatan haji tahun ini.
Pihaknya saat ini masih menunggu keputusan Menteri Agama mengenai kepastian kenaikan biaya perjalanan haji.
"Di tingkat DPR RI sudah disahkan tinggal menunggu KMA (Keputusan Menteri Agama) sebagai turunannya. Namun bisa dipastikan mulai tahun ini ongkos naik haji akan mengalami kenaikan," katanya.
Saat ditanya berapa banyak kuota haji untuk Kabupaten OKU tahun 2023, pihaknya belum bisa memastikan karena masih menunggu petunjuk teknis dari KMA.
Akan tetapi, katanya, 151 calon haji OKU yang tertunda keberangkatan sejak 2020 dipastikan diberangkatkan tahun ini.
Ia mengatakan mereka dipastikan siap berangkat menunaikan ibadah haji tahun ini karena sudah melunasi biaya perjalanan haji dan telah divaksin hingga dosis ketiga. Dari jumlah tersebut tercatat 51 calon haji berusia uzur atau di atas 65 tahun yang tertunda berangkat haji tahun lalu karena adanya batasan usia.
"Alhamdulillah tahun ini tidak ada lagi batasan usia sehingga mereka yang sudah uzur bisa menunaikan ibadah haji," ujar dia.