Baturaja (ANTARA) - PDAM Tirta Raja Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan (Sumsel) meningkatkan kualitas air bersih pelanggan dengan melakukan pengurasan lumpur di Water Treatment Plant (WTP) Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Tanjung Agung, agar distribusi air tidak keruh.
Direktur Utama PDAM Tirta Raja OKU Abi Kusno diwakili Kasubsi Humas Elfranco, di Baturaja, Senin, menjelaskan pengurasan lumpur itu dilakukan dalam rangka menjaga kualitas dan kuantitas air bersih ke pelanggan agar semakin jernih.
Dalam pengurasan di bak penampungan air itu, pihaknya mengerahkan belasan petugas untuk membersihkan endapan lumpur yang mengendap hampir mencapai satu meter.
"Tujuannya adalah untuk perawatan rutin guna menjaga kualitas distribusi air ke pelanggan," katanya pula.
Menurut dia, endapan lumpur hampir mencapai ketebalan satu meter tersebut, membuat kualitas air menjadi turun sehingga harus dibersihkan agar air yang diterima pelanggan bertambah jernih.
"Kegiatan pengurasan ini dilakukan selama dua hari terhitung sejak 14-15 Februari 2023," ujarnya lagi.
Selama proses pengurasan, kata Franco, secara otomatis akan berpengaruh terhadap pendistribusian air bersih ke sejumlah wilayah yang terdampak gangguan, meliputi Desa Pusar, Tanjung Agung, Laya, Saung Naga, Kebun Jati, Kebun Jeruk, Jalan Akmal, serta sebagian Jalan Pahlawan Kemarung.
Selanjutnya, sebagian pelanggan di Jalan Kapten Syahrial, Jalan Dr Sutomo, Air Gading, Talang Jawa, Talang Bandung, Kampung Jaya, Pangeran Hajib dan daerah sekitarnya.
Selama proses optimalisasi tersebut pula, masyarakat khususnya para pelanggan diminta menghemat penggunaan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
"Atas ketidaknyamanan ini kami mohon maaf dan meminta pelanggan agar menghemat penggunaan air bersih selama proses pengurasan dilakukan petugas di lapangan," ujarnya lagi.
Direktur Utama PDAM Tirta Raja OKU Abi Kusno diwakili Kasubsi Humas Elfranco, di Baturaja, Senin, menjelaskan pengurasan lumpur itu dilakukan dalam rangka menjaga kualitas dan kuantitas air bersih ke pelanggan agar semakin jernih.
Dalam pengurasan di bak penampungan air itu, pihaknya mengerahkan belasan petugas untuk membersihkan endapan lumpur yang mengendap hampir mencapai satu meter.
"Tujuannya adalah untuk perawatan rutin guna menjaga kualitas distribusi air ke pelanggan," katanya pula.
Menurut dia, endapan lumpur hampir mencapai ketebalan satu meter tersebut, membuat kualitas air menjadi turun sehingga harus dibersihkan agar air yang diterima pelanggan bertambah jernih.
"Kegiatan pengurasan ini dilakukan selama dua hari terhitung sejak 14-15 Februari 2023," ujarnya lagi.
Selama proses pengurasan, kata Franco, secara otomatis akan berpengaruh terhadap pendistribusian air bersih ke sejumlah wilayah yang terdampak gangguan, meliputi Desa Pusar, Tanjung Agung, Laya, Saung Naga, Kebun Jati, Kebun Jeruk, Jalan Akmal, serta sebagian Jalan Pahlawan Kemarung.
Selanjutnya, sebagian pelanggan di Jalan Kapten Syahrial, Jalan Dr Sutomo, Air Gading, Talang Jawa, Talang Bandung, Kampung Jaya, Pangeran Hajib dan daerah sekitarnya.
Selama proses optimalisasi tersebut pula, masyarakat khususnya para pelanggan diminta menghemat penggunaan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
"Atas ketidaknyamanan ini kami mohon maaf dan meminta pelanggan agar menghemat penggunaan air bersih selama proses pengurasan dilakukan petugas di lapangan," ujarnya lagi.