Palembang (ANTARA) - Masyarakat sadar wisata (Masata) Sumatera Selatan mendorong Pemkot Palembang mengembangkan wisata religius lima agama yang resmi diakui pemerintah.
"Aset rumah ibadah lima agama seperti masjid, gereja, vihara yang dibangun dalam satu kawasan di kompleks pusat olahraga Jakabaring menjadi salah satu objek wisata religius memiliki daya tarik yang besar jika dikemas menjadi destinasi wisata unggulan," kata Ketua Masata Sumsel, Herlan Aspiudin di Palembang, Ahad.
Untuk mengembangkan wisata religius, menurut Herlan, Pemkot Palembang bisa melakukan kolaborasi dengan agen biro perjalanan (travel agent) di bawah bendera Asita, Astindo, Himpunan Pramuwisata Indonesia dan lainnya.
Dia menjelaskan, objek wisata religius yang mendapat perhatian wisatawan nusantara dan mancanegara selama ini berbagai bangunan masjid bersejarah, Alquran Al-Akbar, Bukit Seguntang, dan Pulau Kemaro.
Jika bangunan rumah ibadah lima agama yang ada di kawasan kompleks olahraga Jakabaring eks Asian Games 2018 itu ditata dan dikemas menjadi objek wisata religius sebagai simbol kerukunan ummat beragama di Sumsel dan Indonesia secara umum, bisa menarik banyak wisatawan, ujar mantan Ketua PHRI Sumsel itu.
Sementara politikus Sumsel yang juga Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sumsel, Ramlan Holdan mendukung pengembangan wisata religius karena provinsi setempat memiliki potensi yang cukup besar namun belum dimanfaatkan dengan baik.
"Provinsi ini memiliki potensi wisata religi yang cukup besar karena terdapat sejumlah makam tokoh ulama legendaris, makam raja, kawasan pemujaan dan keagamaan Kerajaan Sriwijaya, serta kegiatan keagamaan masa Kesultanan Palembang," ujar Ramlan.
Sebagai gambaran makam ulama legendaris Masagus H.Abdul Hamid (Ki Marogan) seorang ulama Palembang yang sangat terkenal dan usahawan sukses pada tahun 1310 H atau 1890 masehi, memiliki daya tarik yang cukup besar terbukti setiap hari banyak dikunjungi masyarakat dan wisatawan dari berbagai daerah bahkan luar negeri.
Makam yang terletak di kawasan masjid Kiai Muara Ogan atau Masjid Ki Marogan yang merupakan salah satu masjid tertua yang terletak di kawasan Kertapati Palembang, dengan sedikit sentuhan penataan bisa menjadi salah satu objek wisata religius andalan.
Untuk mendukung pengembangan wisata religius, pihaknya siap membantu memperjuangkan pengalokasian anggaran di DPRD Sumsel dan kabupaten/kota yang akan mengembangkan wisata religius, kata Ramlan.
Sementara sebelumnya Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel, Aufa Syahrizal menjelaskan bahwa pihaknya terus berupaya mengembangkan potensi wisata religius yang ada di Kota Palembang dan sejumlah daerah lainnya.
"Provinsi ini memiliki banyak potensi wisata religius yang jika dikembangkan atau dikemas dengan baik bisa meningkatkan jumlah wisatawan nusantara dan mancanegara berkunjung ke daerah ini," ujarnya.
Wisata religius yang dikembangkan di Kota Palembang sekarang ini seperti Alquran Akbar, Kampung Almunawar, Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo, Kawah Tengkurep, Bukit Seguntang, dan Pulau Kemaro.
"Bukit Seguntang merupakan salah satu kawasan pemujaan dan keagamaan Kerajaan Sriwijaya yang terdapat beberapa makam tokoh raja, bangsawan dan pahlawan Melayu-Sriwijaya," ujarnya.
Tempat wisata tersebut, sebelum ada wabah COVID-19, setiap hari dikunjungi ratusan wisatawan dari berbagai daerah bahkan ada yang dari luar negeri.
Melalui pengembangan wisata religius itu diharapkan pariwisata di Palembang dan 16 kabupaten/kota Sumsel lainnya bisa bangkit serta kunjungan wisatawan meningkat sesuai target 2023 ini minimal 2,5 juta orang, kata Kadisbudpar Aufa.
"Aset rumah ibadah lima agama seperti masjid, gereja, vihara yang dibangun dalam satu kawasan di kompleks pusat olahraga Jakabaring menjadi salah satu objek wisata religius memiliki daya tarik yang besar jika dikemas menjadi destinasi wisata unggulan," kata Ketua Masata Sumsel, Herlan Aspiudin di Palembang, Ahad.
Untuk mengembangkan wisata religius, menurut Herlan, Pemkot Palembang bisa melakukan kolaborasi dengan agen biro perjalanan (travel agent) di bawah bendera Asita, Astindo, Himpunan Pramuwisata Indonesia dan lainnya.
Dia menjelaskan, objek wisata religius yang mendapat perhatian wisatawan nusantara dan mancanegara selama ini berbagai bangunan masjid bersejarah, Alquran Al-Akbar, Bukit Seguntang, dan Pulau Kemaro.
Jika bangunan rumah ibadah lima agama yang ada di kawasan kompleks olahraga Jakabaring eks Asian Games 2018 itu ditata dan dikemas menjadi objek wisata religius sebagai simbol kerukunan ummat beragama di Sumsel dan Indonesia secara umum, bisa menarik banyak wisatawan, ujar mantan Ketua PHRI Sumsel itu.
Sementara politikus Sumsel yang juga Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sumsel, Ramlan Holdan mendukung pengembangan wisata religius karena provinsi setempat memiliki potensi yang cukup besar namun belum dimanfaatkan dengan baik.
"Provinsi ini memiliki potensi wisata religi yang cukup besar karena terdapat sejumlah makam tokoh ulama legendaris, makam raja, kawasan pemujaan dan keagamaan Kerajaan Sriwijaya, serta kegiatan keagamaan masa Kesultanan Palembang," ujar Ramlan.
Sebagai gambaran makam ulama legendaris Masagus H.Abdul Hamid (Ki Marogan) seorang ulama Palembang yang sangat terkenal dan usahawan sukses pada tahun 1310 H atau 1890 masehi, memiliki daya tarik yang cukup besar terbukti setiap hari banyak dikunjungi masyarakat dan wisatawan dari berbagai daerah bahkan luar negeri.
Makam yang terletak di kawasan masjid Kiai Muara Ogan atau Masjid Ki Marogan yang merupakan salah satu masjid tertua yang terletak di kawasan Kertapati Palembang, dengan sedikit sentuhan penataan bisa menjadi salah satu objek wisata religius andalan.
Untuk mendukung pengembangan wisata religius, pihaknya siap membantu memperjuangkan pengalokasian anggaran di DPRD Sumsel dan kabupaten/kota yang akan mengembangkan wisata religius, kata Ramlan.
Sementara sebelumnya Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel, Aufa Syahrizal menjelaskan bahwa pihaknya terus berupaya mengembangkan potensi wisata religius yang ada di Kota Palembang dan sejumlah daerah lainnya.
"Provinsi ini memiliki banyak potensi wisata religius yang jika dikembangkan atau dikemas dengan baik bisa meningkatkan jumlah wisatawan nusantara dan mancanegara berkunjung ke daerah ini," ujarnya.
Wisata religius yang dikembangkan di Kota Palembang sekarang ini seperti Alquran Akbar, Kampung Almunawar, Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo, Kawah Tengkurep, Bukit Seguntang, dan Pulau Kemaro.
"Bukit Seguntang merupakan salah satu kawasan pemujaan dan keagamaan Kerajaan Sriwijaya yang terdapat beberapa makam tokoh raja, bangsawan dan pahlawan Melayu-Sriwijaya," ujarnya.
Tempat wisata tersebut, sebelum ada wabah COVID-19, setiap hari dikunjungi ratusan wisatawan dari berbagai daerah bahkan ada yang dari luar negeri.
Melalui pengembangan wisata religius itu diharapkan pariwisata di Palembang dan 16 kabupaten/kota Sumsel lainnya bisa bangkit serta kunjungan wisatawan meningkat sesuai target 2023 ini minimal 2,5 juta orang, kata Kadisbudpar Aufa.