Palembang, Sumatera Selatan (ANTARA) - Tim bola voli putri Jakarta Popsivo Polwan gagal menundukkan juara bertahan Bandung BJB Tandamata pada laga pembuka PLN Mobile Proliga 2023 pekan ketiga putaran pertama seri Palembang, Sumatera Selatan, Kamis.
Tim asuhan pelatih kepala Chamnan Dokmai itu dipaksa menyerah dengan skor 3-1 (25-16, 25-21, 17-25, 25-20) pada pertandingan ke-32 yang berlangsung di venue PSCC, Jalan POM IX, Palembang, Kamis.
Kapten tim bola voli putri Jakarta Popsivo Polwan Maya Kurnia Indri mengakui timnya lemah pada penyelesaian akhir dan banyak membuang peluang emas dengan percuma sehingga gagal menaklukkan sang juara bertahan Proliga 2022 pada kesempatan ini.
Padahal perempuan bertubuh jangkung itu menyakini poin penuh atas Bandung BJB Tandamata dapat mereka raih. Apa lagi diketahui pevoli andalan tim lawan absen karena cedera, yakni Nandita Ayu Salsabilla.
“Lebih ke hati ya (kesalnya), pada poin kritis seharusnya kita serang tapi malah ngasih easy ball ke mereka. Yakin banget set ke tiga dan selanjutnya bisa di bales, penyelesaian akhirnya itu loh yang masih kurang, padahal kita lagi rally point,” ujarnya, didampingi asisten pelatih Asisten Pelatih Indra Wahyudi Harahap.
Atas kekalahan tersebut Jakarta Popsivo Polwan harus puas berada di posisi ke lima dari enam tim dalam klasemen sementara Proliga 2023 putaran pertama ini.
Kendati demikian, Maya menyatakan sebagai pemain profesional mereka segera memperbaiki semua kekurangan tersebut dan bertekad mendapatkan kemenangan pada satu laga selanjutnya di seri Palembang. Di mana, Jakarta Popsivo Polwan bakal berhadapan dengan tim Jakarta BIN pada 22 Januari 2023.
Sementara itu, Pelatih Bandung BJB Tandamata M Halim Suseno mengatakan kemenangan 3-1 ini tidaklah mengartikan anak asuhnya tak luput kesalahan yang mesti dievaluasi.
Tapi melainkan pada pertandingan ke-32 ini dirinya merasakan banyak yang harus dibenahi atas timnya untuk menyongsong laga-laga selanjutnya lebih baik.
Ia menyebutkan, pertama absennya Nandita Ayu Salsabila karena cedera pada lengan menyebabkan pola permainan tim di lapangan dapat dikatakan berantakan.
Oleh sebab itu dirinya butuh menemukan cara bagaimana mengisi kekosongan pos pevoli peraih MVP Proliga tahun lalu itu mengingat kondisinya belum dapat dipastikan pulih.
“Kita kehilangan pilar pos OP (Nandita Ayu) itu sangat kelihatan, permainan berantakan, mengikuti ritme tim lawan. Ini penyebab kita kehilangan set ketiga tadi. Overall sudah bagus, kita berusaha semaksimal mungkin mendapatkan poin,” ujarnya, atas kemenangan ini timnya bertengger di posisi kedua klasmen sementara, menempel ketat tim Jakarta Pertamina Fastron yang terpaut selisih satu poin.