Denpasar (ANTARA) - Bima Perkasa Jogja mencuri kemenangan dari Prawira Harum Bandung empat detik sebelum laga kedua dua tim itu berakhir pada Liga Basket Indonesia (IBL) 2023 Seri 1 di GOR Merpati, Denpasar, Bali, Selasa.
Dua tim bersaing sengit saling mengejar skor sejak kuarter pertama sampai kuarter empat, tetapi Bima Perkasa Jogja akhirnya keluar sebagai pemenang setelah Ikram Fadhil sukses mengeksekusi dua peluang free throw ke ring Prawira Bandung.
Dua poin tambahan dari Ikram Fadhil itu yang mengunci kemenangan Bima Perkasa Jogja sampai wasit menetapkan skor akhir pertandingan 72-70.
Kemenangan tim asal Yogyakarta besutan pelatih Efri Meldi itu menjadi kekalahan tragis bagi Prawira Bandung yang unggul skor pada kuarter tiga, dan sebagian besar kuarter empat.
Pada kuarter terakhir, Prawira Bandung memimpin skor bahkan selisih skor sempat terpaut 7 poin. Namun, Bima Perkasa mengejar sampai imbang dua kali pada 2 menit terakhir.
Kala posisi skor imbang, tepatnya saat waktu tersisa 24 detik, Pelatih Prawira Bandung David Singleton langsung meminta timeout terakhir untuk memberi instruksi kepada tim.
Namun selepas timeout, pergerakan salah satu pemain kunci Prawira, Yudha Seputra, yang tengah menguasai bola, terbaca oleh Kapten Bima Perkasa Jogja, Ikram Fadhil. Dia pun sukses mencuri bola dari Yudha.
Demi menghentikan langkah Fadhil, pemain Prawira Bandung M. Reza Fahdani Guntara berusaha menghadang, tetapi dia justru melakukan foul. Alhasil, Fadhil mendapatkan peluang dua free throw yang dieksekusi apik ketika pertandingan tersisa 4 detik.
Brandone Francis, pencetak top skor pada laga hari ini, berusaha mengejar lewat tembakan tiga poin, tetapi bola meleset gagal masuk ring.
Di atas kertas, catatan dua tim tidak berbeda jauh. Prawira yang kalah hari ini justru di atas angin untuk catatan tripoin, rebound, dan steal.
Bahkan, Prawira Bandung juga membuat kesalahan lebih sedikit dengan 4 turnover, sementara Bima Perkasa 5 turnover di sepanjang laga.
Walaupun demikian, dua aksi mencuri bola (steal) Bima Perkasa Jogja krusial, terutama steal terakhir Ikram Fadhil.
Selepas pertandingan, Pelatih Bima Perkasa Efri Meldi memuji semangat juang anak asuhannya.
“Saya bangga dengan anak-anak. Salut dengan mereka,” kata Efri.
Efri mengatakan ia telah mengingatkan tim untuk tidak menganggap ringan Prawira, mengingat tim asal Bandung itu mengalahkan Pelita Jaya Bakrie Jakarta pada laga pertama IBL musim ini.
Ke depan, mengingat liga masih panjang, Efri menyampaikan Bima Perkasa berupaya terus menang pada tiap pertandingan.
“Ada potensi luar biasa dalam tim ini. Siapa pun lawannya ke depan harus ditargetkan untuk meraih kemenangan. Karakter permainannya terlihat dan game plan berjalan dengan baik,” kata dia.
Sementara itu, pelatih Prawira Harum Bandung David Singleton mengakui anak asuhannya belum bermain maksimal.
“Kami bermain kurang baik. Dari awal kuarter memang ada kelemahan. Kami kurang fight, berbeda ketika kami menghadapi Pelita Jaya,” kata Singleton.
Bima Perkasa Jogja masih akan melawan Tangerang Hawks Basketball pada Kamis (19/1), sementara Prawira Harum Bandung punya kesempatan comeback saat melawan RANS PIK Basketball, Kamis (19/1).
Dua tim bersaing sengit saling mengejar skor sejak kuarter pertama sampai kuarter empat, tetapi Bima Perkasa Jogja akhirnya keluar sebagai pemenang setelah Ikram Fadhil sukses mengeksekusi dua peluang free throw ke ring Prawira Bandung.
Dua poin tambahan dari Ikram Fadhil itu yang mengunci kemenangan Bima Perkasa Jogja sampai wasit menetapkan skor akhir pertandingan 72-70.
Kemenangan tim asal Yogyakarta besutan pelatih Efri Meldi itu menjadi kekalahan tragis bagi Prawira Bandung yang unggul skor pada kuarter tiga, dan sebagian besar kuarter empat.
Pada kuarter terakhir, Prawira Bandung memimpin skor bahkan selisih skor sempat terpaut 7 poin. Namun, Bima Perkasa mengejar sampai imbang dua kali pada 2 menit terakhir.
Kala posisi skor imbang, tepatnya saat waktu tersisa 24 detik, Pelatih Prawira Bandung David Singleton langsung meminta timeout terakhir untuk memberi instruksi kepada tim.
Namun selepas timeout, pergerakan salah satu pemain kunci Prawira, Yudha Seputra, yang tengah menguasai bola, terbaca oleh Kapten Bima Perkasa Jogja, Ikram Fadhil. Dia pun sukses mencuri bola dari Yudha.
Demi menghentikan langkah Fadhil, pemain Prawira Bandung M. Reza Fahdani Guntara berusaha menghadang, tetapi dia justru melakukan foul. Alhasil, Fadhil mendapatkan peluang dua free throw yang dieksekusi apik ketika pertandingan tersisa 4 detik.
Brandone Francis, pencetak top skor pada laga hari ini, berusaha mengejar lewat tembakan tiga poin, tetapi bola meleset gagal masuk ring.
Di atas kertas, catatan dua tim tidak berbeda jauh. Prawira yang kalah hari ini justru di atas angin untuk catatan tripoin, rebound, dan steal.
Bahkan, Prawira Bandung juga membuat kesalahan lebih sedikit dengan 4 turnover, sementara Bima Perkasa 5 turnover di sepanjang laga.
Walaupun demikian, dua aksi mencuri bola (steal) Bima Perkasa Jogja krusial, terutama steal terakhir Ikram Fadhil.
Selepas pertandingan, Pelatih Bima Perkasa Efri Meldi memuji semangat juang anak asuhannya.
“Saya bangga dengan anak-anak. Salut dengan mereka,” kata Efri.
Efri mengatakan ia telah mengingatkan tim untuk tidak menganggap ringan Prawira, mengingat tim asal Bandung itu mengalahkan Pelita Jaya Bakrie Jakarta pada laga pertama IBL musim ini.
Ke depan, mengingat liga masih panjang, Efri menyampaikan Bima Perkasa berupaya terus menang pada tiap pertandingan.
“Ada potensi luar biasa dalam tim ini. Siapa pun lawannya ke depan harus ditargetkan untuk meraih kemenangan. Karakter permainannya terlihat dan game plan berjalan dengan baik,” kata dia.
Sementara itu, pelatih Prawira Harum Bandung David Singleton mengakui anak asuhannya belum bermain maksimal.
“Kami bermain kurang baik. Dari awal kuarter memang ada kelemahan. Kami kurang fight, berbeda ketika kami menghadapi Pelita Jaya,” kata Singleton.
Bima Perkasa Jogja masih akan melawan Tangerang Hawks Basketball pada Kamis (19/1), sementara Prawira Harum Bandung punya kesempatan comeback saat melawan RANS PIK Basketball, Kamis (19/1).