Pekanbaru (ANTARA) - Seorang warga Desa Penyagun Kecamatan Rangsang Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, bernama Zainal (40) tewas setelah diserang buaya pada Minggu (25/12) sekitar pukul 16.00 WIB.
"Ini merupakan kejadian kedua, sebelumnya pada Sabtu (24/12) Slamet Ma'arif diserang dan hilang dibawa buaya," kata Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Andi Yul kepada wartawan di Meranti, Senin.
Ia mengatakan awalnya korban berangkat bersama temannya Ramli, Sulaiman, Nasir, untuk membawa tual batang rumbia atau sagu ke hilir Sungai Penyagun.
Kemudian, katanya, pada pukul 13.00 WIB, korban bersama temannya membawa tual pohon rumbia tersebut.
"Selanjutnya Ramli, Sulaiman dan korban melihat buaya mengikuti dari arah Sungai Piring. Sekitar pukul 16.00 WIB, Ramli turun dari kapal untuk mengikat tual sagu yang sudah dirangkai yang disusul oleh korban dengan berjalan di atas rakitan tual sagu tersebut," kata Andi lagi.
Tiba-tiba Ramli mendengar korban berteriak dari arah belakang, namun ketika Ramli melihat ke arah belakang korban sudah tidak ada dan Ramli melihat air di sekitar korban berdiri sebelumnya dalam keadaan keruh.
Atas musibah itu, katanya lagi, Ramli, Nasir dan Sulaiman melakukan pencarian terhadap korban. Selanjutnya para saksi melihat buaya dengan panjang tubu lebih 5 meter membawa korban yang masih berada dalam mulut buaya tersebut ke arah hulu sungai.
"Sekitar pukul 22.30 WIB korban yang diterkam buaya yakni Zainal kemudian ditemukan dalam kondisi kaki sebelah kanan korban hilang dan putus. Jarak mayat Zainal ditemukan 200 meter lebih dari tempat kejadian," kata Andi.
Andi mengimbau masyarakat agar lebih waspada jika melakukan aktivitas di sungai guna menghindari korban sebab buaya di Sungai Penyagun masih terus berkeliaran untuk mencari makan.
"Ini merupakan kejadian kedua, sebelumnya pada Sabtu (24/12) Slamet Ma'arif diserang dan hilang dibawa buaya," kata Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Andi Yul kepada wartawan di Meranti, Senin.
Ia mengatakan awalnya korban berangkat bersama temannya Ramli, Sulaiman, Nasir, untuk membawa tual batang rumbia atau sagu ke hilir Sungai Penyagun.
Kemudian, katanya, pada pukul 13.00 WIB, korban bersama temannya membawa tual pohon rumbia tersebut.
"Selanjutnya Ramli, Sulaiman dan korban melihat buaya mengikuti dari arah Sungai Piring. Sekitar pukul 16.00 WIB, Ramli turun dari kapal untuk mengikat tual sagu yang sudah dirangkai yang disusul oleh korban dengan berjalan di atas rakitan tual sagu tersebut," kata Andi lagi.
Tiba-tiba Ramli mendengar korban berteriak dari arah belakang, namun ketika Ramli melihat ke arah belakang korban sudah tidak ada dan Ramli melihat air di sekitar korban berdiri sebelumnya dalam keadaan keruh.
Atas musibah itu, katanya lagi, Ramli, Nasir dan Sulaiman melakukan pencarian terhadap korban. Selanjutnya para saksi melihat buaya dengan panjang tubu lebih 5 meter membawa korban yang masih berada dalam mulut buaya tersebut ke arah hulu sungai.
"Sekitar pukul 22.30 WIB korban yang diterkam buaya yakni Zainal kemudian ditemukan dalam kondisi kaki sebelah kanan korban hilang dan putus. Jarak mayat Zainal ditemukan 200 meter lebih dari tempat kejadian," kata Andi.
Andi mengimbau masyarakat agar lebih waspada jika melakukan aktivitas di sungai guna menghindari korban sebab buaya di Sungai Penyagun masih terus berkeliaran untuk mencari makan.