Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Milenial Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Mikhael Sinaga menyesalkan pemberian pangkat tituler kepada Deddy Corbuzier oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Menurut Mikhael, persoalannya bukan pada langkah Prabowo menggandeng Deddy Corbuzier, melainkan soal pemberian pangkat tituler tersebut yang oleh sejumlah kalangan dianggap tidak ada urgensinya.
"Dengan kemampuan Om Deddy di bidang media sosial, kalau memang menhan mau menggandengnya, silakan saja tanpa harus memberikan pangkat tituler tersebut," kata Mikhael dalam pernyataan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Minggu.
Mikhael pun menyesalkan sikap Deddy Corbuzier yang mau menerima pangkat kemiliteran letnan kolonel tituler itu.
"Banyak cara dan berbagai bidang untuk membela negara," tambah Mikhael.
Langkah Prabowo Subianto yang menyematkan pangkat letnan kolonel tituler kepada youtuber itu menuai polemik. Kritik terhadap pemberian pangkat bagi warga negara yang sepadan dengan jabatan prajurit itu datang dari kalangan masyarakat dan anggota DPR RI.
Sementara itu, Juru Bicara Menhan Dahnil Anzar Simanjuntak menjelaskan pangkat letkol tituler itu diberikan kepada Deddy Corbuzier karena dinilai mempunyai kemampuan khusus yang dibutuhkan TNI, yakni kapasitas komunikasi di media sosial.
Setelah menerima pangkat itu, Deddy Corbuzier bakal ditugaskan sebagai duta komponen cadangan (komcad), yang berperan melakukan sosialisasi sekaligus kampanye terkait isu-isu pertahanan melalui media sosial.
Deddy sendiri menilai pemberian pangkat tituler itu sebagai bentuk penghargaan dan kepercayaan dari TNI dan Kementerian Pertahanan.
"Ini artinya mengawali perjalanan baru bagi saya untuk mengemban tugas dan tanggung jawab pada NKRI secara bersih dan tidak memihak, kecuali pada Pancasila. Mudah-mudahan dengan hadirnya saya di keluarga besar TNI bisa lebih memberikan warna baru dan gagasan gagasan untuk rakyat, bangsa, dan negara," kata pesulap itu.
Menurut Mikhael, persoalannya bukan pada langkah Prabowo menggandeng Deddy Corbuzier, melainkan soal pemberian pangkat tituler tersebut yang oleh sejumlah kalangan dianggap tidak ada urgensinya.
"Dengan kemampuan Om Deddy di bidang media sosial, kalau memang menhan mau menggandengnya, silakan saja tanpa harus memberikan pangkat tituler tersebut," kata Mikhael dalam pernyataan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Minggu.
Mikhael pun menyesalkan sikap Deddy Corbuzier yang mau menerima pangkat kemiliteran letnan kolonel tituler itu.
"Banyak cara dan berbagai bidang untuk membela negara," tambah Mikhael.
Langkah Prabowo Subianto yang menyematkan pangkat letnan kolonel tituler kepada youtuber itu menuai polemik. Kritik terhadap pemberian pangkat bagi warga negara yang sepadan dengan jabatan prajurit itu datang dari kalangan masyarakat dan anggota DPR RI.
Sementara itu, Juru Bicara Menhan Dahnil Anzar Simanjuntak menjelaskan pangkat letkol tituler itu diberikan kepada Deddy Corbuzier karena dinilai mempunyai kemampuan khusus yang dibutuhkan TNI, yakni kapasitas komunikasi di media sosial.
Setelah menerima pangkat itu, Deddy Corbuzier bakal ditugaskan sebagai duta komponen cadangan (komcad), yang berperan melakukan sosialisasi sekaligus kampanye terkait isu-isu pertahanan melalui media sosial.
Deddy sendiri menilai pemberian pangkat tituler itu sebagai bentuk penghargaan dan kepercayaan dari TNI dan Kementerian Pertahanan.
"Ini artinya mengawali perjalanan baru bagi saya untuk mengemban tugas dan tanggung jawab pada NKRI secara bersih dan tidak memihak, kecuali pada Pancasila. Mudah-mudahan dengan hadirnya saya di keluarga besar TNI bisa lebih memberikan warna baru dan gagasan gagasan untuk rakyat, bangsa, dan negara," kata pesulap itu.