Bandung (ANTARA) - Pemain depan Arsenal Gabriel Jesus mengaku merasa "merdeka" bermain di bawah Mikel Arteta dan mengaku meninggalkan Manchester City musim panas ini karena membutuhkan perubahan setelah lima tahun di Stadion Etihad di bawah asuhan Pep Guardiola.
Jesus bergabung dengan Arsenal dari City dalam nilai transfer 45 juta pound setelah gagal menjadi pemain reguler dalam tim utama juara Liga Premier itu.
Pemain timnas Brazil itu menjadi starter dalam separuh musim lalu bersama City dan biasanya dipasang sebagai penyerang sayap mengingat Guardiola lebih memilihnya sebagai false-nine.
Baca juga: Gabriel Jesus: Arteta jadi faktor dirinya gabung ke Arsenal
"Masalahnya adalah cara (Guardiola) memahami sepak bola dan apa yang dia inginkan," kata Jesus kepada ESPN Brazil. "Jadi terserah Anda mau menerimanya atau tidak. Jika Anda tidak menerimanya, 'terima kasih' dan sudahlah cari tantangan lain saja."
"Saya menerimanya untuk sementara waktu, tetapi ada saatnya ketika saya bilang 'Saya menginginkan hal lain untuk saya sendiri.' Saya berterima kasih kepada dia, 'terima kasih untuk semuanya,' dia paham, dan selesai."
“Di City, itu berbeda. Striker tidak banyak menyentuh bola, Anda melihat ini dengan menonton pertandingan mereka. Dan, ketika saatnya menyentuh bola, itu bukan striker, melainkan gelandang terdekat. Oke, baiklah. Jadi, saya putuskan untuk berubah."
Baca juga: Gabriel Jesus selangkah lagi gabung klub Arsenal
Jesus membuat awal yang mengesankan di Emirates dengan mencetak empat gol dan tiga assist untuk tim Arsenal yang menduduki puncak klasemen Liga Premier setelah tujuh pertandingan.
Pemain berusia 25 tahun itu memuji gaya permainan Arteta yang sebelumnya melatih Jesus saat menjadi asisten Guardiola di Man City.
“Saya banyak berbicara dengan Arteta tentang gaya Arsenal,” tambah Jesus. "Dia tahu saya, saya tahu dia, saya paham apa yang dia inginkan dari saya. Kini, saya bebas di lapangan, bermain sepak bola dengan senyum di wajah saya dan berusaha melakukan yang terbaik sepanjang waktu."
Arsenal dan Jesus akan berusaha melanjutkan awal bagus ketika menghadapi Tottenham dalam derby London utara esok Sabtu.
"Semua pemain membicarakan derby itu," kata Jesus. “Saya memiliki beberapa pengalaman derby, seperti ketika saya bermain untuk Palmeiras, City dan Brasil. Jadi, saya tahu apa itu derby."
Jesus bergabung dengan Arsenal dari City dalam nilai transfer 45 juta pound setelah gagal menjadi pemain reguler dalam tim utama juara Liga Premier itu.
Pemain timnas Brazil itu menjadi starter dalam separuh musim lalu bersama City dan biasanya dipasang sebagai penyerang sayap mengingat Guardiola lebih memilihnya sebagai false-nine.
Baca juga: Gabriel Jesus: Arteta jadi faktor dirinya gabung ke Arsenal
"Masalahnya adalah cara (Guardiola) memahami sepak bola dan apa yang dia inginkan," kata Jesus kepada ESPN Brazil. "Jadi terserah Anda mau menerimanya atau tidak. Jika Anda tidak menerimanya, 'terima kasih' dan sudahlah cari tantangan lain saja."
"Saya menerimanya untuk sementara waktu, tetapi ada saatnya ketika saya bilang 'Saya menginginkan hal lain untuk saya sendiri.' Saya berterima kasih kepada dia, 'terima kasih untuk semuanya,' dia paham, dan selesai."
“Di City, itu berbeda. Striker tidak banyak menyentuh bola, Anda melihat ini dengan menonton pertandingan mereka. Dan, ketika saatnya menyentuh bola, itu bukan striker, melainkan gelandang terdekat. Oke, baiklah. Jadi, saya putuskan untuk berubah."
Baca juga: Gabriel Jesus selangkah lagi gabung klub Arsenal
Jesus membuat awal yang mengesankan di Emirates dengan mencetak empat gol dan tiga assist untuk tim Arsenal yang menduduki puncak klasemen Liga Premier setelah tujuh pertandingan.
Pemain berusia 25 tahun itu memuji gaya permainan Arteta yang sebelumnya melatih Jesus saat menjadi asisten Guardiola di Man City.
“Saya banyak berbicara dengan Arteta tentang gaya Arsenal,” tambah Jesus. "Dia tahu saya, saya tahu dia, saya paham apa yang dia inginkan dari saya. Kini, saya bebas di lapangan, bermain sepak bola dengan senyum di wajah saya dan berusaha melakukan yang terbaik sepanjang waktu."
Arsenal dan Jesus akan berusaha melanjutkan awal bagus ketika menghadapi Tottenham dalam derby London utara esok Sabtu.
"Semua pemain membicarakan derby itu," kata Jesus. “Saya memiliki beberapa pengalaman derby, seperti ketika saya bermain untuk Palmeiras, City dan Brasil. Jadi, saya tahu apa itu derby."