Jakarta (ANTARA) - Legenda tinju dunia Manny Pacquiao bakal turut andil dalam membina petinju-petinju muda Indonesia melalui sekolah tinju di Jakarta hasil kolaborasi dengan Fahd Adityo Oscar atau King Fahd.
Kerja sama Pacquiao dan Fahd Adityo telah tertuang dalam Nota Kesepahaman (MoU) yang mereka tanda tangani di Denpasar, Bali, akhir pekan lalu.
Fahd Adityo mengungkapkan kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas petinju-petinju di Tanah Air.
Baca juga: Menanti juara dunia tak terbantahkan kelas ringan, Kambosos atau Haney
"Saya ingin memupuk bibit-bibit baru yang terlatih dengan baik. Sekolah tinju ini terbuka bagi siapa pun yang ingin menekuni tinju," kata Fahd Adityo dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Keinginan Fahd Adityo mendirikan sekolah tinju sudah sejak lama, tepatnya pada 2017. "Namun jika saya sendirian, rasanya akan sulit untuk mengangkat tinju di Indonesia. Hingga akhirnya berkolaborasi dengan Pacquiao," ujarnya.
Baca juga: Para capres Filipina masuki babak akhir rayu pemilih, Mantan juara tinju Manny Pacquiao didukung tujuh persen
"Siapa yang tidak kenal Pacquiao. Dia bukan hanya petinju kelas dunia, tetapi punya visi dan misi yang jelas dalam mengembangkan tinju di negaranya Filipina," kata Fahd Adityo menambahkan.
Filipina memang dikenal sebagai negara yang memiliki deretan petinju dunia. Pacquiao merupakan mantan juara dunia delapan divisi berbeda.
Baca juga: Fokus pencalonan presiden, Manny Pacquiao pensiun dari tinju
Selain itu ada juga pemegang gelar dunia Nonito Donaire (bantam WBC), Johnriel Casimero (bantam WBO), Jerwin Ancajas (terbang super IBF), Rene Mark Cuarto (terbang mini IBF), dan Mark Magsayo (bulu WBC).
Sementara Pacquiao yang kini berusia 43 tahun mengatakan olahraga sangat penting untuk suatu negara. Khusus untuk tinju banyak mengajarkan disiplin seperti bangun pagi, mengatur waktu, mengasah emosi, melatih kesabaran, dan bisa menjauhkan diri dari narkoba.
"Dari sini bisa membangun negara yang sangat bagus. Selain sehat fisik, kita sebagai warga negara juga sehat mental,” kata Pacquiao.
Pacquiao sudah mendirikan sekolah tinju miliknya di daerah Makati kawasan Metro Manila Filipina. Adapun di Jakarta, sekolah tinju ini nantinya akan diberi nama yang sama dengan di Makati yakni Manny Pacquiao Boxing Academy.
Kerja sama dengan Pacquiao ini direncanakan selama lima tahun, namun menurut Fahd, Pacquiao berharap bisa selamanya.
Manny Pacquiao Boxing Academy di Jakarta ini nantinya akan terbagi menjadi dua bagian yaitu, kelas untuk member dan atlet.
Untuk kelas member, kata Fahd, siapa pun bisa ikut latihan dengan membayar sebagai member baik per kedatangan maupun bayar per bulan.
Sedangkan untuk kelas atlet, Academy ini membuka kelas untuk calon atlet. Sifatnya adalah rekrutmen untuk calon atlet dengan rentang usia 11-15 tahun.
"Siapa pun orangtua yang memiliki anak putra-putri silahkan mendaftar jika tertarik,” kata Fahd yang akan segera mengumumkan tempat rekrutmen calon atlet.
Untuk sekolah tinju calon atlet ini Fahd dan Manny telah menyiapkan asrama tinju, dokter, psikiater, dan makanan atlet yang terjamin.
Fahd mengaku senang karena visi dan misinya mengembangkan dunia tinju di Tanah Air bisa sejalan dengan Pacquiao.
"Manny senang jika Indonesia bisa punya nama di kancah tinju dunia," kata Fahd.
Untuk calon atlet tinju, setelah dilatih 1-3 tahun Fahd berencana membawa atlet yang bersekolah di Manny Pacquiao Boxing Academy ke arena pertandingan tinju pra muda atau pertandingan tinju di bawah usia 12 tahun.
Fahd mengatakan ia tidak hanya semata menyediakan sekolah tinju, namun juga memikirkan bagaimana mencetak karier tinju anak-anak asuhnya kelak.
"Saya harus memikirkan masa depan mereka dengan banyak menyelenggarakan pertandingan,” ujarnya.
Pacquiao yang sudah memiliki sekolah tinju di Makati Filipina nantinya akan ikut terjun mengembangkan sekolah tinju di Jakarta bersama Fahd.
Dia akan datang secara berkala ke Jakarta dan mengirimkan satu pelatih kepercayaannya dari Filipina untuk menjadi pengajar tetap di Jakarta.
Sedangkan Pacquiao akan datang sebulan sekali atau dua bulan sekali untuk melatih. Ini penting untuk memberikan motivasi bagi petinju muda di Indonesia.
Salah satu pelatih yang akan ikut melatih di Jakarta adalah Falazona Fidal yang pernah menjatuhkan mantan juara dunia IBF Nico Thomas.
Selain Fidal, ada Larry Siwu petinju dari Bali yang masuk dalam deretan pelatih. Sedangkan Ziko ditunjuk sebagai pelatih fisik atau pelatih pengondisian.
Fahd berancang-ancang sekolah tinju ini akan bisa beroperasi bulan Desember nanti. Ia mengincar tempat yang cocok sebagai lokasi, seperti di daerah Senayan, Bintaro, atau BSD City.
Kerja sama Pacquiao dan Fahd Adityo telah tertuang dalam Nota Kesepahaman (MoU) yang mereka tanda tangani di Denpasar, Bali, akhir pekan lalu.
Fahd Adityo mengungkapkan kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas petinju-petinju di Tanah Air.
Baca juga: Menanti juara dunia tak terbantahkan kelas ringan, Kambosos atau Haney
"Saya ingin memupuk bibit-bibit baru yang terlatih dengan baik. Sekolah tinju ini terbuka bagi siapa pun yang ingin menekuni tinju," kata Fahd Adityo dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Keinginan Fahd Adityo mendirikan sekolah tinju sudah sejak lama, tepatnya pada 2017. "Namun jika saya sendirian, rasanya akan sulit untuk mengangkat tinju di Indonesia. Hingga akhirnya berkolaborasi dengan Pacquiao," ujarnya.
Baca juga: Para capres Filipina masuki babak akhir rayu pemilih, Mantan juara tinju Manny Pacquiao didukung tujuh persen
"Siapa yang tidak kenal Pacquiao. Dia bukan hanya petinju kelas dunia, tetapi punya visi dan misi yang jelas dalam mengembangkan tinju di negaranya Filipina," kata Fahd Adityo menambahkan.
Filipina memang dikenal sebagai negara yang memiliki deretan petinju dunia. Pacquiao merupakan mantan juara dunia delapan divisi berbeda.
Baca juga: Fokus pencalonan presiden, Manny Pacquiao pensiun dari tinju
Selain itu ada juga pemegang gelar dunia Nonito Donaire (bantam WBC), Johnriel Casimero (bantam WBO), Jerwin Ancajas (terbang super IBF), Rene Mark Cuarto (terbang mini IBF), dan Mark Magsayo (bulu WBC).
Sementara Pacquiao yang kini berusia 43 tahun mengatakan olahraga sangat penting untuk suatu negara. Khusus untuk tinju banyak mengajarkan disiplin seperti bangun pagi, mengatur waktu, mengasah emosi, melatih kesabaran, dan bisa menjauhkan diri dari narkoba.
"Dari sini bisa membangun negara yang sangat bagus. Selain sehat fisik, kita sebagai warga negara juga sehat mental,” kata Pacquiao.
Pacquiao sudah mendirikan sekolah tinju miliknya di daerah Makati kawasan Metro Manila Filipina. Adapun di Jakarta, sekolah tinju ini nantinya akan diberi nama yang sama dengan di Makati yakni Manny Pacquiao Boxing Academy.
Kerja sama dengan Pacquiao ini direncanakan selama lima tahun, namun menurut Fahd, Pacquiao berharap bisa selamanya.
Manny Pacquiao Boxing Academy di Jakarta ini nantinya akan terbagi menjadi dua bagian yaitu, kelas untuk member dan atlet.
Untuk kelas member, kata Fahd, siapa pun bisa ikut latihan dengan membayar sebagai member baik per kedatangan maupun bayar per bulan.
Sedangkan untuk kelas atlet, Academy ini membuka kelas untuk calon atlet. Sifatnya adalah rekrutmen untuk calon atlet dengan rentang usia 11-15 tahun.
"Siapa pun orangtua yang memiliki anak putra-putri silahkan mendaftar jika tertarik,” kata Fahd yang akan segera mengumumkan tempat rekrutmen calon atlet.
Untuk sekolah tinju calon atlet ini Fahd dan Manny telah menyiapkan asrama tinju, dokter, psikiater, dan makanan atlet yang terjamin.
Fahd mengaku senang karena visi dan misinya mengembangkan dunia tinju di Tanah Air bisa sejalan dengan Pacquiao.
"Manny senang jika Indonesia bisa punya nama di kancah tinju dunia," kata Fahd.
Untuk calon atlet tinju, setelah dilatih 1-3 tahun Fahd berencana membawa atlet yang bersekolah di Manny Pacquiao Boxing Academy ke arena pertandingan tinju pra muda atau pertandingan tinju di bawah usia 12 tahun.
Fahd mengatakan ia tidak hanya semata menyediakan sekolah tinju, namun juga memikirkan bagaimana mencetak karier tinju anak-anak asuhnya kelak.
"Saya harus memikirkan masa depan mereka dengan banyak menyelenggarakan pertandingan,” ujarnya.
Pacquiao yang sudah memiliki sekolah tinju di Makati Filipina nantinya akan ikut terjun mengembangkan sekolah tinju di Jakarta bersama Fahd.
Dia akan datang secara berkala ke Jakarta dan mengirimkan satu pelatih kepercayaannya dari Filipina untuk menjadi pengajar tetap di Jakarta.
Sedangkan Pacquiao akan datang sebulan sekali atau dua bulan sekali untuk melatih. Ini penting untuk memberikan motivasi bagi petinju muda di Indonesia.
Salah satu pelatih yang akan ikut melatih di Jakarta adalah Falazona Fidal yang pernah menjatuhkan mantan juara dunia IBF Nico Thomas.
Selain Fidal, ada Larry Siwu petinju dari Bali yang masuk dalam deretan pelatih. Sedangkan Ziko ditunjuk sebagai pelatih fisik atau pelatih pengondisian.
Fahd berancang-ancang sekolah tinju ini akan bisa beroperasi bulan Desember nanti. Ia mengincar tempat yang cocok sebagai lokasi, seperti di daerah Senayan, Bintaro, atau BSD City.