Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, mengawal program Food Estate (lumbung pangan) untuk menjaga ketahanan pangan nasional dengan mempertahankan areal baku sawah.
Wakil Bupati Ogan Komering Ilir HM Dja'far Shodiq di Kayuagung, Jumat, mengatakan salah satu upaya nyata yang dilakukan pemerintah kabupaten yakni mempertahankan area tanam sawah irigasi, lebak, pasang surut dan tadah hujan dengan luas mencapai 150.000 Ha.
Lahan sawah semakin penting peranannya karena saat ini semakin banyak alih fungsi lahan ke komoditas perkebunan, perumahan dan non pertanian.
Saat ini potensi lahan sawah irigasi di Kabupaten OKI seluas 5.650 Ha yang sudah mampu menerapkan intensitas pertanian penanaman dua kali dalam satu tahun (IP 200) bahkan intensitas pertanian penanaman dua kali dalam satu tahun (IP 300).
Lahan sawah irigasi di Kabupaten OKI itu mampu memproduksi padi lebih kurang 65.000 ton GKG per tahun.
Baca juga: Gubernur Sumsel optimistis wujudkan target produksi 2,9 juta gabah
Potensi untuk pengembangan sawah rawa irigasi ini pun masih terbuka untuk penanaman tiga kali dalam satu tahun, khususnya di Kecamatan Lempuing.
Selain itu, Pemkab OKI mendorong pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan konektivitas menuju lokasi pengembangan lumbung pangan (food estate) di daerah tersebut.
Infrastruktur jalan dan jembatan menuju kawasan lumbung pangan dapat menunjang target OKI sebagai penyangga Food Estate Nasional di Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel), seperti dibangunnya Duplikasi Jembatan Air Dusun Anyar, Jembatan Air Talang Pangeran dan Jembatan Gantung Sungai Babatan Kecamatan Pedamaran yang resmi beroperasi pada pekan ini.
Tiga wilayah Food Estate di OKI patut mendapat dukungan infrastruktur antara lain Kecamatan Sungai Menang, Jejawi dan Kecamatan Pampangan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten OKI Sahrul mengatakan Kabupaten OKI menyiapkan 59.118 Ha lahan sawah untuk mendukung program lumbung pangan baru multi komoditas Food Estate dari Kementerian Pertanian.
Lahan baku sawah itu tersebar di 17 Kecamatan.
Sahrul menjelaskan terdapat tiga kecamatan yang mendominasi luasan sawah Food Estate, yakni Kecamatan Sungai Menang seluas 7.885 Ha, Kecamatan Pampangan seluas 6.271 Ha dan Jejawi 6.041 Ha.
Baca juga: Sumsel gandeng distributor beli beras petani "food estate"
Baca juga: Gubernur Sumsel serahkan bantuan alat pertanian ke petani di OKU Timur
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab OKI kawal program Food Estate
Wakil Bupati Ogan Komering Ilir HM Dja'far Shodiq di Kayuagung, Jumat, mengatakan salah satu upaya nyata yang dilakukan pemerintah kabupaten yakni mempertahankan area tanam sawah irigasi, lebak, pasang surut dan tadah hujan dengan luas mencapai 150.000 Ha.
Lahan sawah semakin penting peranannya karena saat ini semakin banyak alih fungsi lahan ke komoditas perkebunan, perumahan dan non pertanian.
Saat ini potensi lahan sawah irigasi di Kabupaten OKI seluas 5.650 Ha yang sudah mampu menerapkan intensitas pertanian penanaman dua kali dalam satu tahun (IP 200) bahkan intensitas pertanian penanaman dua kali dalam satu tahun (IP 300).
Lahan sawah irigasi di Kabupaten OKI itu mampu memproduksi padi lebih kurang 65.000 ton GKG per tahun.
Baca juga: Gubernur Sumsel optimistis wujudkan target produksi 2,9 juta gabah
Potensi untuk pengembangan sawah rawa irigasi ini pun masih terbuka untuk penanaman tiga kali dalam satu tahun, khususnya di Kecamatan Lempuing.
Selain itu, Pemkab OKI mendorong pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan konektivitas menuju lokasi pengembangan lumbung pangan (food estate) di daerah tersebut.
Infrastruktur jalan dan jembatan menuju kawasan lumbung pangan dapat menunjang target OKI sebagai penyangga Food Estate Nasional di Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel), seperti dibangunnya Duplikasi Jembatan Air Dusun Anyar, Jembatan Air Talang Pangeran dan Jembatan Gantung Sungai Babatan Kecamatan Pedamaran yang resmi beroperasi pada pekan ini.
Tiga wilayah Food Estate di OKI patut mendapat dukungan infrastruktur antara lain Kecamatan Sungai Menang, Jejawi dan Kecamatan Pampangan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten OKI Sahrul mengatakan Kabupaten OKI menyiapkan 59.118 Ha lahan sawah untuk mendukung program lumbung pangan baru multi komoditas Food Estate dari Kementerian Pertanian.
Lahan baku sawah itu tersebar di 17 Kecamatan.
Sahrul menjelaskan terdapat tiga kecamatan yang mendominasi luasan sawah Food Estate, yakni Kecamatan Sungai Menang seluas 7.885 Ha, Kecamatan Pampangan seluas 6.271 Ha dan Jejawi 6.041 Ha.
Baca juga: Sumsel gandeng distributor beli beras petani "food estate"
Baca juga: Gubernur Sumsel serahkan bantuan alat pertanian ke petani di OKU Timur
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab OKI kawal program Food Estate