Jakarta (ANTARA) - Uni Eropa (EU) berniat untuk mengajak lebih banyak pelajar dari negara-negara anggotanya agar datang untuk menuntut ilmu di Indonesia, demikian menurut Duta Besar EU untuk Indonesia Vincent Piket dalam acara pre-departure briefing bagi para penerima beasiswa Erasmus+ EU di Jakarta, Sabtu.
Piket berharap agar para penerima beasiswa yang akan menuntut ilmu di Eropa dapat menjadi duta bagi Tanah Air dan dapat mempromosikan berbagai kekayaan alam dan pembangunan dinamis di Indonesia.
“Kami juga ingin mempromosikan (kesempatan) bagi pelajar Eropa untuk datang ke Indonesia. Kami belum mencapai angka yang kami inginkan namun kami berharap saat Anda semua pergi ke sana, Anda dapat memberi tahu mereka tentang Indonesia,” ujarnya.
Dia berharap dengan demikian, jumlah angka pelajar Eropa yang datang untuk studi ke Indonesia dapat semakin meningkat.
Hal tersebut juga akan berkontribusi terhadap kerja sama bidang pendidikan antara Indonesia dan Uni Eropa, terutama bagi generasi muda yang disebutnya sebagai bagian penting dari pembangunan satu negara.
“Inilah juga alasannya mengapa kami senang bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia, termasuk melalui skema yang kami miliki antara program Erasmus dan program Kampus Merdeka Pemerintah,” ujarnya.
Dia menambahkan bahwa kerja sama itu adalah cerminan upaya bersama antara kedua pihak untuk membangun masyarakat dan ekonomi serta mendorong ekonomi hijau.
Sebanyak 210 mahasiswa dan dosen asal Indonesia akan berangkat menuju Eropa dan menempuh studi sebagai penerima beasiswa Erasmus+ pada tahun akademik 2022. Mereka, yang berasal dari 14 provinsi di Indonesia, akan melakukan studi di tingkat pascasarjana.
Adapun dari 210 peserta tersebut, sebanyak 91 orang menerima beasiswa Erasmus Mundus Joint Master’s.
Indonesia termasuk dalam 10 besar negara dengan jumlah penerima beasiswa Erasmus Mundus tertinggi di dunia.
Editor : Atman Ahdiat
Piket berharap agar para penerima beasiswa yang akan menuntut ilmu di Eropa dapat menjadi duta bagi Tanah Air dan dapat mempromosikan berbagai kekayaan alam dan pembangunan dinamis di Indonesia.
“Kami juga ingin mempromosikan (kesempatan) bagi pelajar Eropa untuk datang ke Indonesia. Kami belum mencapai angka yang kami inginkan namun kami berharap saat Anda semua pergi ke sana, Anda dapat memberi tahu mereka tentang Indonesia,” ujarnya.
Dia berharap dengan demikian, jumlah angka pelajar Eropa yang datang untuk studi ke Indonesia dapat semakin meningkat.
Hal tersebut juga akan berkontribusi terhadap kerja sama bidang pendidikan antara Indonesia dan Uni Eropa, terutama bagi generasi muda yang disebutnya sebagai bagian penting dari pembangunan satu negara.
“Inilah juga alasannya mengapa kami senang bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia, termasuk melalui skema yang kami miliki antara program Erasmus dan program Kampus Merdeka Pemerintah,” ujarnya.
Dia menambahkan bahwa kerja sama itu adalah cerminan upaya bersama antara kedua pihak untuk membangun masyarakat dan ekonomi serta mendorong ekonomi hijau.
Sebanyak 210 mahasiswa dan dosen asal Indonesia akan berangkat menuju Eropa dan menempuh studi sebagai penerima beasiswa Erasmus+ pada tahun akademik 2022. Mereka, yang berasal dari 14 provinsi di Indonesia, akan melakukan studi di tingkat pascasarjana.
Adapun dari 210 peserta tersebut, sebanyak 91 orang menerima beasiswa Erasmus Mundus Joint Master’s.
Indonesia termasuk dalam 10 besar negara dengan jumlah penerima beasiswa Erasmus Mundus tertinggi di dunia.
Editor : Atman Ahdiat