Palembang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan memaksimalkan upaya pengendalian kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan ternak yang terdeteksi di sebagian wilayah provinsi dengan 17 kabupaten dan kota itu.
"Kasus PMK di sejumlah daerah dalam wilayah provinsi ini sudah mulai bisa dikendalikan. Jumlah hewan ternak terutama sapi yang terkonfirmasi terserang PMK berhasil ditekan dari 200 lebih kasus kini menjadi puluhan kasus hewan yang masih sakit," kata Wagub Sumsel Mawardi Yahya, di Palembang, Rabu.
menurut dia, hewan ternak yang masih terkonfirmasi terserang PMK sekarang ini dalam pengawasan pihaknya bersama tim Dinas Peternakan kabupaten/kota setempat agar tidak menularkan penyakitnya ke hewan ternak lainnya serta diupayakan pengobatannya.
Untuk mengendalikan wabah PMK, pihaknya menurunkan tim ke daerah yang terdapat hewan ternak terkonfirmasi penyakit tersebut dan memberikan bantuan obat-obatan.
Baca juga: Sumsel pasang tanda pengenal untuk sapi sudah di vaksin
Melalui upaya tersebut diharapkan angka kasus PMK pada hewan ternak bisa terus ditekan seminimal mungkin hingga titik nol (zero PMK), ujarnya.
Sementara sebelumnya Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumatera Selatan Ruzuan Efendi mengatakan pihaknya mengusulkan pemberian 500 ribu vaksin hewan untuk mengatasi wabah PMK pada hewan ternak yang kini ditemukan di delapan kabupaten dan kota.
"Permintaan vaksin hewan tersebut sudah direspon pusat dan diperkirakan akan dikirim ke daerah ini pada Juli - Agustus 2022," katanya.
Baca juga: Kementan usulkan anggaran Rp4,6 triliun untuk mengatasi PMK
Vaksin tersebut akan disuntikkan ke hewan ternak seperti sapi, kerbau, kambing, dan babi yang berada di delapan kabupaten/kota yang ditemukan kasus PMK serta yang memiliki populasi sapi di atas 20 ribu ekor.
Delapan daerah yang ditemukan kasus PMK itu yakni Kota Palembang, Lubuklinggau, Kabupaten Banyuasin, Lahat, Musi Rawas, Pali, Ogan Komering Ilir (OKI), dan Kabupaten Muara Enim.
Dengan vaksinasi hewan ternak tersebut dan tindakan pencegahan yang telah dilakukan akhir-akhir ini diharapkan kasus PMK bisa dikendalikan dengan baik sehingga tidak semakin meluas, kata Ruzuan.
Baca juga: Vaksinasi ternak sapi di Sumsel ditargetkan rampung 2 Juli 2022
Baca juga: Kementan: Sebanyak 58.275 ekor ternak telah divaksin penyakit mulut dan kuku
"Kasus PMK di sejumlah daerah dalam wilayah provinsi ini sudah mulai bisa dikendalikan. Jumlah hewan ternak terutama sapi yang terkonfirmasi terserang PMK berhasil ditekan dari 200 lebih kasus kini menjadi puluhan kasus hewan yang masih sakit," kata Wagub Sumsel Mawardi Yahya, di Palembang, Rabu.
menurut dia, hewan ternak yang masih terkonfirmasi terserang PMK sekarang ini dalam pengawasan pihaknya bersama tim Dinas Peternakan kabupaten/kota setempat agar tidak menularkan penyakitnya ke hewan ternak lainnya serta diupayakan pengobatannya.
Untuk mengendalikan wabah PMK, pihaknya menurunkan tim ke daerah yang terdapat hewan ternak terkonfirmasi penyakit tersebut dan memberikan bantuan obat-obatan.
Baca juga: Sumsel pasang tanda pengenal untuk sapi sudah di vaksin
Melalui upaya tersebut diharapkan angka kasus PMK pada hewan ternak bisa terus ditekan seminimal mungkin hingga titik nol (zero PMK), ujarnya.
Sementara sebelumnya Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumatera Selatan Ruzuan Efendi mengatakan pihaknya mengusulkan pemberian 500 ribu vaksin hewan untuk mengatasi wabah PMK pada hewan ternak yang kini ditemukan di delapan kabupaten dan kota.
"Permintaan vaksin hewan tersebut sudah direspon pusat dan diperkirakan akan dikirim ke daerah ini pada Juli - Agustus 2022," katanya.
Baca juga: Kementan usulkan anggaran Rp4,6 triliun untuk mengatasi PMK
Vaksin tersebut akan disuntikkan ke hewan ternak seperti sapi, kerbau, kambing, dan babi yang berada di delapan kabupaten/kota yang ditemukan kasus PMK serta yang memiliki populasi sapi di atas 20 ribu ekor.
Delapan daerah yang ditemukan kasus PMK itu yakni Kota Palembang, Lubuklinggau, Kabupaten Banyuasin, Lahat, Musi Rawas, Pali, Ogan Komering Ilir (OKI), dan Kabupaten Muara Enim.
Dengan vaksinasi hewan ternak tersebut dan tindakan pencegahan yang telah dilakukan akhir-akhir ini diharapkan kasus PMK bisa dikendalikan dengan baik sehingga tidak semakin meluas, kata Ruzuan.
Baca juga: Vaksinasi ternak sapi di Sumsel ditargetkan rampung 2 Juli 2022
Baca juga: Kementan: Sebanyak 58.275 ekor ternak telah divaksin penyakit mulut dan kuku