Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo dijadwalkan berkunjung ke Uni Emirat Arab guna membahas kerja sama ekonomi dan investasi sebagai bagian dari kunjungan kerja ke luar negeri, setelah menyambangi Ukraina dan Rusia.
Saat memberikan keterangan pers terkait kunjungan kerja ke luar negeri di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu, dia mengatakan bahwa UEA menjadi negara terakhir yang dikunjungi setelah menghadiri KTT G7 di Jerman, serta bertemu Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, secara terpisah.
"Yang terakhir, saya akan berkunjung ke Uni Emirat Arab untuk melanjutkan kembali pembahasan kerja sama ekonomi dan investasi antara Indonesia dengan UEA," kata dia, dalam keterangan pers yang disaksikan secara virtual dari Jakarta, Minggu.
Baca juga: Presiden Zelenskyy: Pencalonan Ukraina sebagai anggota EU adalah kemenangan
Kunjungan dia ke UEA ini merupakan kelanjutan dari pertemuan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan, dengan Presiden Uni Emirat Arab, Mohammad bin Zayed, dan Putera Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, pada pekan lalu.
Dengan pewaris tahta Arab Saudi, Pandjaitan mengaku mendiskusikan rencana penambahan kuota haji Indonesia. Selain itu sang pangeran juga menyampaikan minatnya terhadap proyek ibu kota negara baru dan program restorasi hutan bakau.
Ada pun kunjungan kerja ke Uni Emirat Arab ini dilakukan setelah Jokowi menghadiri rangkaian agenda di luar negeri, antara lain KTT G7 yang digelar di Elmau, Jerman, pada 26-27 Juni 2022.
Baca juga: Presiden sebut perekonomian 60 negara akan ambruk
Dalam pertemuan itu, Indonesia bersama negara-negara peserta G7 akan mencari solusi atas krisis pangan dan energi yang dialami dunia, sebagai akibat dari perang Rusia-Ukraina.
Setelah itu, dia dan rombongan juga akan menyambangi Zelenskyy dan Putin secara terpisah di Kiev dan Moskow untuk meminta agar perang dihentikan, demi membangun perdamaian dunia.
Ia memandang penting kunjungan ini, bukan hanya untuk Indonesia, melainkan juga untuk negara-negara berkembang lain. "Kunjungan ini bukan hanya penting bagi Indonesia, tetapi juga penting bagi negara-negara berkembang untuk mencegah rakyat negara-negara berkembang dan berpenghasilan rendah jatuh ke jurang kemiskinan ekstrem dan kelaparan," kata dia.
Ia memastikan bahwa selama ia melakukan lawatan ke luar negeri, roda pemerintahan akan dijalankan Wakil Presiden, KH Ma'ruf Amin.
Baca juga: Jokowi dan Presiden Jerman diskusi soal situasi di Ukraina
Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2022
Saat memberikan keterangan pers terkait kunjungan kerja ke luar negeri di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu, dia mengatakan bahwa UEA menjadi negara terakhir yang dikunjungi setelah menghadiri KTT G7 di Jerman, serta bertemu Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, secara terpisah.
"Yang terakhir, saya akan berkunjung ke Uni Emirat Arab untuk melanjutkan kembali pembahasan kerja sama ekonomi dan investasi antara Indonesia dengan UEA," kata dia, dalam keterangan pers yang disaksikan secara virtual dari Jakarta, Minggu.
Baca juga: Presiden Zelenskyy: Pencalonan Ukraina sebagai anggota EU adalah kemenangan
Kunjungan dia ke UEA ini merupakan kelanjutan dari pertemuan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan, dengan Presiden Uni Emirat Arab, Mohammad bin Zayed, dan Putera Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, pada pekan lalu.
Dengan pewaris tahta Arab Saudi, Pandjaitan mengaku mendiskusikan rencana penambahan kuota haji Indonesia. Selain itu sang pangeran juga menyampaikan minatnya terhadap proyek ibu kota negara baru dan program restorasi hutan bakau.
Ada pun kunjungan kerja ke Uni Emirat Arab ini dilakukan setelah Jokowi menghadiri rangkaian agenda di luar negeri, antara lain KTT G7 yang digelar di Elmau, Jerman, pada 26-27 Juni 2022.
Baca juga: Presiden sebut perekonomian 60 negara akan ambruk
Dalam pertemuan itu, Indonesia bersama negara-negara peserta G7 akan mencari solusi atas krisis pangan dan energi yang dialami dunia, sebagai akibat dari perang Rusia-Ukraina.
Setelah itu, dia dan rombongan juga akan menyambangi Zelenskyy dan Putin secara terpisah di Kiev dan Moskow untuk meminta agar perang dihentikan, demi membangun perdamaian dunia.
Ia memandang penting kunjungan ini, bukan hanya untuk Indonesia, melainkan juga untuk negara-negara berkembang lain. "Kunjungan ini bukan hanya penting bagi Indonesia, tetapi juga penting bagi negara-negara berkembang untuk mencegah rakyat negara-negara berkembang dan berpenghasilan rendah jatuh ke jurang kemiskinan ekstrem dan kelaparan," kata dia.
Ia memastikan bahwa selama ia melakukan lawatan ke luar negeri, roda pemerintahan akan dijalankan Wakil Presiden, KH Ma'ruf Amin.
Baca juga: Jokowi dan Presiden Jerman diskusi soal situasi di Ukraina
Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2022