Palembang (ANTARA) - Pasar Papringan merupakan salah satu program pengembangan desa yang diinisiasi oleh komunitas Spedagi (sepeda pagi) yang berada di dusun Ngadiprono, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

"Pasar Papringan ini salah satu tujuan objek wisata daerah yang menyuguhkan banyak estetika seni kerajinan rakyat. Karena itu jika anda ke Temanggung sepertinya wajib mengunjunginya," kata Ita Lovina, Pengelola Lovina Travel dalam keterangan tertulis yang diterima di Palembang, Sabtu.

Pasar Papringan diambil dari dua kata, yaitu “Pasar” yang artinya tempat untuk jual beli, dan “Papringan” yang artinya kebun bambu.

Pasar Papringan buka berdasarkan pada penanggalan Jawa yaitu Minggu Pon dan Wage, dari jam 06.00 WIB hingga 12.00 WIB. Sistem penjualan Pasar Papringan adalah menggunakan lincak bambu sebagai tempat berjualan. Selain itu, mata uang yang berlaku di Pasar Papringan ialah pring, mata uang yang terbuat dari bambu yang dapat ditukar dengan uang Rp2.000.

Yuk, ke Pasar Papringan!!!
#NbaJalanjalan
#PasarPapringan Pasar Papringan merupakan salah satu program pengembangan desa yang diinisiasi oleh komunitas Spedagi (sepeda pagi) yang berada di dusun Ngadiprono, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. (ANTARA/HO-Lovina Travel/2022)

Pewarta : Pewarta ANTARA
Editor : Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024