Jakarta (ANTARA) - Pesepak bola Belanda keturunan Indonesia Jim Croque dan Kai Boham terkesan dengan gaya pelatihan juru taktik tim nasional Indonesia Shin Tae-yong.
Menurut dua pemain U-19 itu, Shin memberikan warna latihan yang tidak lazim ditemukan di Belanda, tempat mereka meniti karier.
“Di Belanda, kami biasa berlatih dengan sistem set, sementara di Indonesia (bersama Shin Tae-yong-red), pemain dituntut berlatih sampai kemampuan maksimalnya,” ujar Jim Croque di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (21/6).
Menurut penyerang tim U-18 Vitesse itu, Shin adalah pelatih bagus yang mampu memotivasi para pemainnya.
Sang pembesut asal Korea Selatan dinilainya bisa membuat pemain mengeluarkan kemampuan terbaik.
“Saya menghormatinya. Dia selalu memastikan semua pemain melakukan hal yang benar dan mendorong kami untuk melampaui batas, melakukan yang terbaik dalam latihan,” tutur Jim.
Sementara menurut Kai Boham, Shin bukan hanya pelatih kelas wahid, tetapi juga mampu merangkul para pemain, khususnya sosok baru seperti dirinya.
“Dia membuat saya merasa disambut di tim ini,” kata pria berusia 18 tahun yang bermain untuk tim U-21 Almere City tersebut.
Jim, Kai dan satu pemain Belanda keturunan Indonesia lain, Max Christoffel tengah menjalani pemusatan latihan (TC) bersama timnas U-19, dalam persiapan menuju Piala AFF U-19 2022, sejak Senin (20/6).
Meski begitu, karena belum berstatus WNI, mereka bertiga dipastikan tidak berlaga di Piala AFF U-19 2022 yang berlangsung pada 2-15 Juli 2022. Namun, mereka diproyeksikan PSSI untuk memperkuat Indonesia di Piala Dunia U-20 tahun 2023.
TC tersebut menjadi momen perdana Jim, Kai dan Max merasakan latihan bersama Shin Tae-yong.
Sebelumnya, saat timnas U-19 Indonesia berada di Prancis dalam rangkaian Turnamen Toulon, mereka sejatinya sempat berlatih bersama dengan skuad “Garuda Nusantara”. Namun, ketika itu, timnas U-19 Indonesia ditangani oleh asisten Shin Tae-yong, Dzenan Radoncic karena Shin fokus menangani timnas senior Indonesia di Kualifikasi Piala Asia 2023.
Menurut dua pemain U-19 itu, Shin memberikan warna latihan yang tidak lazim ditemukan di Belanda, tempat mereka meniti karier.
“Di Belanda, kami biasa berlatih dengan sistem set, sementara di Indonesia (bersama Shin Tae-yong-red), pemain dituntut berlatih sampai kemampuan maksimalnya,” ujar Jim Croque di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (21/6).
Menurut penyerang tim U-18 Vitesse itu, Shin adalah pelatih bagus yang mampu memotivasi para pemainnya.
Sang pembesut asal Korea Selatan dinilainya bisa membuat pemain mengeluarkan kemampuan terbaik.
“Saya menghormatinya. Dia selalu memastikan semua pemain melakukan hal yang benar dan mendorong kami untuk melampaui batas, melakukan yang terbaik dalam latihan,” tutur Jim.
Sementara menurut Kai Boham, Shin bukan hanya pelatih kelas wahid, tetapi juga mampu merangkul para pemain, khususnya sosok baru seperti dirinya.
“Dia membuat saya merasa disambut di tim ini,” kata pria berusia 18 tahun yang bermain untuk tim U-21 Almere City tersebut.
Jim, Kai dan satu pemain Belanda keturunan Indonesia lain, Max Christoffel tengah menjalani pemusatan latihan (TC) bersama timnas U-19, dalam persiapan menuju Piala AFF U-19 2022, sejak Senin (20/6).
Meski begitu, karena belum berstatus WNI, mereka bertiga dipastikan tidak berlaga di Piala AFF U-19 2022 yang berlangsung pada 2-15 Juli 2022. Namun, mereka diproyeksikan PSSI untuk memperkuat Indonesia di Piala Dunia U-20 tahun 2023.
TC tersebut menjadi momen perdana Jim, Kai dan Max merasakan latihan bersama Shin Tae-yong.
Sebelumnya, saat timnas U-19 Indonesia berada di Prancis dalam rangkaian Turnamen Toulon, mereka sejatinya sempat berlatih bersama dengan skuad “Garuda Nusantara”. Namun, ketika itu, timnas U-19 Indonesia ditangani oleh asisten Shin Tae-yong, Dzenan Radoncic karena Shin fokus menangani timnas senior Indonesia di Kualifikasi Piala Asia 2023.