Jakarta (ANTARA) - Team WRT #31 yang diperkuat pebalap Indonesia Sean Gelael pada balapan 24 Hours of Le Mans Circuit de la Sharte yang berakhir Minggu malam antiklimaks dan bertekad segera bangkit setelah minim poin pada balapan ketahanan bergengsi itu.
Tim yang didukung penuh Jagonya Ayam ini harus mengakhiri balapan lebih cepat karena mengalami insiden sehingga tidak bisa melanjutkan balapan. Atas kondisi tersebut WRT #31 harus puas dengan hasil satu poin dari pole position yang mereka dapatkan di babak Hyperpole.
"Ini memang balapan milik kami bahkan sebelum Tikungan 1. Kami mengalami banyak insiden, penalti, dan hal merugikan lain walau kami punya mobil cepat. Yang terpenting Robin oke sehabis insiden itu. Kami akan bertarung maksimal di Monza nanti (10 Juli),” kata salah satu pebalap WRT #31 Rene Rast dalam keterangan resminya.
Pada balapan Le Mans, WRT #31 diperkuat tiga pebalap. Selain Sean Gelael dan Rene Rast juga ada Robin Frinjs. Mereka sebenarnya menjalani proses balapan cukup baik karena bagus free practice hingga kualifikasi. Namun, pada balapan sesungguhnya kondisinya berbeda.
Tanda-tanda antiklimaks sudah terlihat bahkan tak lama setelah start. Start dari posisi pertama kelas LMP2, Rene Rast sebagai starting driver dianggap menjadi penyebab tabrakan yang membuat Filipe Albuquerque (United Autosports USA #22) keluar trek. Dampaknya, Rast kena penalti 1 menit berhenti di pit.
Gara-gara penalti itu posisi lomba WRT #31 merosot jauh ke P21. Rast pun punya tugas berat untuk memperbaiki posisi. Dan tugas itu dituntaskan pebalap Jerman tersebut selama empat stint dengan menempatkan mobilnya di P16, sebelum kemudi beralih ke Robin Frinjs.
Pebalap Belanda ini tidak kalah tangguhnya dengan Rast. Dalam tiga stint yang ia jalani, dia membawa WRT #31 ke posisi 12. Sean Gelael kemudian pegang kendali.
Andalan Team Jagonya Ayam ini pun sempat membuat timnya naik posisi. Selama empat stint dijalaninya dan menempatkan dirinya di P10. Kendali kemudian pindah lagi ke Rast (empat stint) dan Frinjs (juga empat stint) dengan melejitkan posisi hingga ke P2.
Namun setelah itulah semua berubah. Sean dianggap bersalah ketika menyundul Sebastien Bourdais (Vector #10). Dia kena penalti drive thru dan setelah itu posisi melorot menjadi ke P7.
Ketika kendali mobil pindah lagi ke Frinjs, dia punya tugas berat memperpendek jarak. Seperti halnya di awal lomba, tanda-tanda itu terlihat karena jarak menipis dan posisi pun membaik.
Namun Rinjs membuat kesalahan di exit Tikungan Indianapolis di saat balapan menyisakan 5 jam 18 menit. Dia melebar, melintir, dan berbalik arah sampai menabrak tembok. Perjuangan heroik Team WRT #31 pun terhenti saat itu juga.
Hasil do not finish (DNF) pertama Team WRT #31 ini pun membuat mereka hanya membawa pulang 1 poin hasil dari pole position yang mereka dapatkan di babak Hyperpole. Kemenangan diraih oleh tim JOTA #38, di mana Prema Orlen #9 dan JOTA #28 melengkapi podium.
Tim yang didukung penuh Jagonya Ayam ini harus mengakhiri balapan lebih cepat karena mengalami insiden sehingga tidak bisa melanjutkan balapan. Atas kondisi tersebut WRT #31 harus puas dengan hasil satu poin dari pole position yang mereka dapatkan di babak Hyperpole.
"Ini memang balapan milik kami bahkan sebelum Tikungan 1. Kami mengalami banyak insiden, penalti, dan hal merugikan lain walau kami punya mobil cepat. Yang terpenting Robin oke sehabis insiden itu. Kami akan bertarung maksimal di Monza nanti (10 Juli),” kata salah satu pebalap WRT #31 Rene Rast dalam keterangan resminya.
Pada balapan Le Mans, WRT #31 diperkuat tiga pebalap. Selain Sean Gelael dan Rene Rast juga ada Robin Frinjs. Mereka sebenarnya menjalani proses balapan cukup baik karena bagus free practice hingga kualifikasi. Namun, pada balapan sesungguhnya kondisinya berbeda.
Tanda-tanda antiklimaks sudah terlihat bahkan tak lama setelah start. Start dari posisi pertama kelas LMP2, Rene Rast sebagai starting driver dianggap menjadi penyebab tabrakan yang membuat Filipe Albuquerque (United Autosports USA #22) keluar trek. Dampaknya, Rast kena penalti 1 menit berhenti di pit.
Gara-gara penalti itu posisi lomba WRT #31 merosot jauh ke P21. Rast pun punya tugas berat untuk memperbaiki posisi. Dan tugas itu dituntaskan pebalap Jerman tersebut selama empat stint dengan menempatkan mobilnya di P16, sebelum kemudi beralih ke Robin Frinjs.
Pebalap Belanda ini tidak kalah tangguhnya dengan Rast. Dalam tiga stint yang ia jalani, dia membawa WRT #31 ke posisi 12. Sean Gelael kemudian pegang kendali.
Andalan Team Jagonya Ayam ini pun sempat membuat timnya naik posisi. Selama empat stint dijalaninya dan menempatkan dirinya di P10. Kendali kemudian pindah lagi ke Rast (empat stint) dan Frinjs (juga empat stint) dengan melejitkan posisi hingga ke P2.
Namun setelah itulah semua berubah. Sean dianggap bersalah ketika menyundul Sebastien Bourdais (Vector #10). Dia kena penalti drive thru dan setelah itu posisi melorot menjadi ke P7.
Ketika kendali mobil pindah lagi ke Frinjs, dia punya tugas berat memperpendek jarak. Seperti halnya di awal lomba, tanda-tanda itu terlihat karena jarak menipis dan posisi pun membaik.
Namun Rinjs membuat kesalahan di exit Tikungan Indianapolis di saat balapan menyisakan 5 jam 18 menit. Dia melebar, melintir, dan berbalik arah sampai menabrak tembok. Perjuangan heroik Team WRT #31 pun terhenti saat itu juga.
Hasil do not finish (DNF) pertama Team WRT #31 ini pun membuat mereka hanya membawa pulang 1 poin hasil dari pole position yang mereka dapatkan di babak Hyperpole. Kemenangan diraih oleh tim JOTA #38, di mana Prema Orlen #9 dan JOTA #28 melengkapi podium.