Jakarta (ANTARA) - Panglima TNI, Jenderal TNI Andika Perkasa, berharap kehadiran Organisasi Perdamaian Dunia (WPO) mampu menjadi media dalam menyelesaikan berbagai konflik antarnegara di dunia.
"Jika dua negara dengan regional berdampingan kompak dan damai, saya yakin akan menjadikan konflik-konflik terisolasi," kata dia, usai menerima kunjungan pengurus WPO yang dipantau dari kanal YouTube di Jakarta, Minggu.
Pertemuan pimpinan WPO dengan dia dalam rangka meminta dukungan dan arahan TNI untuk menjalankan misi perdamaian dunia serta pemasangan prasasti simbol perdamaian dunia di Papua.
Menurut dia, kehadiran WPO juga dapat membantu memberi arahan penyelesaian konflik antarnegara yang lebih normatif. Sehingga, diharapkan tidak ada jatuhnya korban di antara kedua belah pihak.
Ia berpandangan peran civil society atau masyarakat madani juga penting dalam upaya penyelesaian konflik. "Jadi, nantinya membantu meredam emosi dan tensi yang sedang berkonflik," kata dia.
Penyelesaian konflik antarnegara tidak hanya harus menunggu lembaga internasional, namun organisasi skala domestik diharapkan juga memiliki peran. "Sebab, semakin banyak yang membantu menurunkan tensi dan emosi maka masalah bisa diselesaikan dengan cara yang normatif," jelas dia.
Sementara itu, Wakil Presiden WPO, Bambang Hari, mengatakan, saat ini sudah ada 202 negara yang tergabung dengan organisasi tersebut. Sejak 1997 WPO terus menggalakkan berbagai kegiatan moral.
WPO merupakan organisasi perdamaian dunia yang di dalamnya terdapat 27 jenderal purnawirawan, yang didirikan untuk menciptakan pemikiran dan kedisiplinan dengan menerapkan standarisasi TNI.
"Jika dua negara dengan regional berdampingan kompak dan damai, saya yakin akan menjadikan konflik-konflik terisolasi," kata dia, usai menerima kunjungan pengurus WPO yang dipantau dari kanal YouTube di Jakarta, Minggu.
Pertemuan pimpinan WPO dengan dia dalam rangka meminta dukungan dan arahan TNI untuk menjalankan misi perdamaian dunia serta pemasangan prasasti simbol perdamaian dunia di Papua.
Menurut dia, kehadiran WPO juga dapat membantu memberi arahan penyelesaian konflik antarnegara yang lebih normatif. Sehingga, diharapkan tidak ada jatuhnya korban di antara kedua belah pihak.
Ia berpandangan peran civil society atau masyarakat madani juga penting dalam upaya penyelesaian konflik. "Jadi, nantinya membantu meredam emosi dan tensi yang sedang berkonflik," kata dia.
Penyelesaian konflik antarnegara tidak hanya harus menunggu lembaga internasional, namun organisasi skala domestik diharapkan juga memiliki peran. "Sebab, semakin banyak yang membantu menurunkan tensi dan emosi maka masalah bisa diselesaikan dengan cara yang normatif," jelas dia.
Sementara itu, Wakil Presiden WPO, Bambang Hari, mengatakan, saat ini sudah ada 202 negara yang tergabung dengan organisasi tersebut. Sejak 1997 WPO terus menggalakkan berbagai kegiatan moral.
WPO merupakan organisasi perdamaian dunia yang di dalamnya terdapat 27 jenderal purnawirawan, yang didirikan untuk menciptakan pemikiran dan kedisiplinan dengan menerapkan standarisasi TNI.