Jakarta (ANTARA) - Mantan juara dunia ONE Strawweight Alex Silva menyebut Adrian Mattheis yang akan menjadi lawan pada laga ONE 158 di Singapura, Jumat (3/6) bukan lawan berbahaya meski petarung asal Brazil ini pernah dikalahkan oleh petarung Indonesia yang berjuluk Papua Badboy tersebut.
Adrian Mattheis pada laga ONE Championship, 11 Maret lalu sukses menumbangkan Alex Silva lewat technical knockout (TKO) pada ronde kedua. Hanya saja laga tersebut dianggap kontroversial karena wasit dinilai terlalu cepat menghentikan laga.
“Tidak. Dia bukan termasuk (lawan paling berbahaya). Anda tahu saya sangat menghormatinya, begitu pun dengan semua atlet yang ada di divisi ini," kata Alex Silva dalam keterangan resmi dari ONE Championship, Minggu.
"Hanya saja saya telah banyak melawan atlet lain seperti Juara Dunia (Joshua) Pacio yang berakhir dengan [kekalahan lewat] keputusan terbelah di Filipina. Saat itu, saya mengontrol jalannya laga. Tapi tak apa, hal terpenting adalah memberi respek pada lawan,” lanjut pria 39 tahun itu.
Karier Adrian Mattheis dalam MMA memang tengah menanjak. Dengan torehan 10-5 dalam ranah profesional, pria asal Sorong, Papua Barat, ini meraih delapan kemenangan dalam 10 laga terakhirnya pada ONE.
Yang lebih istimewa, hanya satu dari total 10 kemenangannya yang diraih lewat keputusan juri. Lima kemenangan ia raih lewat KO/TKO, sementara empat lainnya lewat kuncian.
Namun, hal itu tidak dianggap sebagai catatan istimewa bagi Alex Silva. Meski menaruh rasa hormat pada Adrian Mattheis, ia merasa berada dalam level yang berbeda dengan sang lawan dan akan membuktikan hal itu dalam laga mendatang.
“Seratus persen saya adalah petarung yang lebih baik darinya. Saya sangat respek dengan Adrian. Dia adalah anak yang baik. Dalam laga pertama, saya percaya kalau kekuatan terbesarnya adalah motivasi untuk meraih kemenangan atas petarung seperti saya yang adalah mantan juara dunia,” kata Silva menegaskan.
Adrian Mattheis mengakui jika Silva adalah idolanya. Bahkan pria asal Brazil itu adalah inspirasi yang mendorongnya menekuni karier dalam MMA. Sebagai pemilik sabuk hitam dan juara dunia Brazilian Jiu-jitsu (BJJ), Silva memang sangat disegani terutama dalam mengunci lawan. Terbukti, sembilan dari 11 kemenangannya diraih lewat kuncian.
Adrian Mattheis pada laga ONE Championship, 11 Maret lalu sukses menumbangkan Alex Silva lewat technical knockout (TKO) pada ronde kedua. Hanya saja laga tersebut dianggap kontroversial karena wasit dinilai terlalu cepat menghentikan laga.
“Tidak. Dia bukan termasuk (lawan paling berbahaya). Anda tahu saya sangat menghormatinya, begitu pun dengan semua atlet yang ada di divisi ini," kata Alex Silva dalam keterangan resmi dari ONE Championship, Minggu.
"Hanya saja saya telah banyak melawan atlet lain seperti Juara Dunia (Joshua) Pacio yang berakhir dengan [kekalahan lewat] keputusan terbelah di Filipina. Saat itu, saya mengontrol jalannya laga. Tapi tak apa, hal terpenting adalah memberi respek pada lawan,” lanjut pria 39 tahun itu.
Karier Adrian Mattheis dalam MMA memang tengah menanjak. Dengan torehan 10-5 dalam ranah profesional, pria asal Sorong, Papua Barat, ini meraih delapan kemenangan dalam 10 laga terakhirnya pada ONE.
Yang lebih istimewa, hanya satu dari total 10 kemenangannya yang diraih lewat keputusan juri. Lima kemenangan ia raih lewat KO/TKO, sementara empat lainnya lewat kuncian.
Namun, hal itu tidak dianggap sebagai catatan istimewa bagi Alex Silva. Meski menaruh rasa hormat pada Adrian Mattheis, ia merasa berada dalam level yang berbeda dengan sang lawan dan akan membuktikan hal itu dalam laga mendatang.
“Seratus persen saya adalah petarung yang lebih baik darinya. Saya sangat respek dengan Adrian. Dia adalah anak yang baik. Dalam laga pertama, saya percaya kalau kekuatan terbesarnya adalah motivasi untuk meraih kemenangan atas petarung seperti saya yang adalah mantan juara dunia,” kata Silva menegaskan.
Adrian Mattheis mengakui jika Silva adalah idolanya. Bahkan pria asal Brazil itu adalah inspirasi yang mendorongnya menekuni karier dalam MMA. Sebagai pemilik sabuk hitam dan juara dunia Brazilian Jiu-jitsu (BJJ), Silva memang sangat disegani terutama dalam mengunci lawan. Terbukti, sembilan dari 11 kemenangannya diraih lewat kuncian.