Banda Aceh (ANTARA) - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) kembali terjadi pada musim kemarau di Aceh, kali ini menghanguskan sekitar sehektare lahan di kawasan Gampong Ie Meudem, Kecamatan Trumon, Kabupaten Aceh Selatan pada Selasa (10/5).
“Api sudah berhasil dipadamkan, tetapi asapnya masih ada,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Ilyas di Banda Aceh, seraya menyebutkan di daerah itu juga terpantau tiga titik panas.
Ia menjelaskan, kebakaran lahan terjadi sekitar 15.28 WIB. Luas lahan yang terbakar sekitar 1 hektare. Untuk penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan petugas.
Saat menerima informasi Karhutla, kata dia, BPBD Aceh Selatan langsung mengerahkan satu unit armada pemadam kebakaran (Damkar) 06 Trumon ke lokasi kejadian untuk melakukan pemadaman.
Namun, lanjut Ilyas, pemadaman api tidak dapat dilakukan dengan armada Damkar karena tidak memiliki akses jalan ke lokasi kejadian kebakaran.
“Karena tidak ada akses bisa dilalui armada, terpaksa dipadamkan menggunakan ranting-ranting kayu seadanya di lokasi,” kata Ilyas.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, ada tiga titik panas yang terdeteksi di wilayah Kabupaten Aceh Selatan.
Koordinator Data dan Informasi BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar Zakaria Ahmad mengatakan, tiga titik panas itu terpantau berdasarkan sensor satelit terra, aqua, dan suomi NPP. Dengan tingkat kepercayaan sedang, namun tetap berpotensi terjadi kebakaran.
“Tiga titik panas itu terdeteksi di Kecamatan Trumon, Aceh Selatan, berdasarkan hasil pantauan pada Selasa (10/5) mulai pukul 00.00 WIB hingga 16.00 WIB,” katanya.
“Api sudah berhasil dipadamkan, tetapi asapnya masih ada,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Ilyas di Banda Aceh, seraya menyebutkan di daerah itu juga terpantau tiga titik panas.
Ia menjelaskan, kebakaran lahan terjadi sekitar 15.28 WIB. Luas lahan yang terbakar sekitar 1 hektare. Untuk penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan petugas.
Saat menerima informasi Karhutla, kata dia, BPBD Aceh Selatan langsung mengerahkan satu unit armada pemadam kebakaran (Damkar) 06 Trumon ke lokasi kejadian untuk melakukan pemadaman.
Namun, lanjut Ilyas, pemadaman api tidak dapat dilakukan dengan armada Damkar karena tidak memiliki akses jalan ke lokasi kejadian kebakaran.
“Karena tidak ada akses bisa dilalui armada, terpaksa dipadamkan menggunakan ranting-ranting kayu seadanya di lokasi,” kata Ilyas.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, ada tiga titik panas yang terdeteksi di wilayah Kabupaten Aceh Selatan.
Koordinator Data dan Informasi BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar Zakaria Ahmad mengatakan, tiga titik panas itu terpantau berdasarkan sensor satelit terra, aqua, dan suomi NPP. Dengan tingkat kepercayaan sedang, namun tetap berpotensi terjadi kebakaran.
“Tiga titik panas itu terdeteksi di Kecamatan Trumon, Aceh Selatan, berdasarkan hasil pantauan pada Selasa (10/5) mulai pukul 00.00 WIB hingga 16.00 WIB,” katanya.