Sumatera Selatan (ANTARA) - Kepolisian Daerah Sumatera Selatan (Polda Sumsel) menjadi percontohan nasional dalam mensukseskan program ketahanan pangan, dengan mulai melakukan penanaman tanaman jagung di sejumlah lahan yang mereka miliki.

Penanaman jagung tersebut dilakukan Polda Sumsel bekerjasama dengan Dinas Pertanian Provinsi yang secara perdana memanfaatkan lahan seluas 1,7 hektare di Sekolah Polisi Negara (SPN) Kecamatan Betung, Banyuasin, pada Rabu.

"Polda Sumsel jadi percontohan karena merupakan Polda pertama di Indonesia yang mengembangkan dan memanfaatkan lahan untuk ditanami tanaman jagung, ini sebagai salah satu upaya dalam mendukung program ketahanan pangan nasional dan Sumsel Mandiri Pangan," kata Kapolda Sumsel Irjen Pol Toni Harmanto didampingi Gubernur Herman Deru seusai peluncuran penanaman perdana tanaman jagung di SPN Betung.

Menurut Irjen Pol Toni, lahan yang ditanami bibit jagung tersebut akan digarap oleh petugas kepolisian dan Babinkamtibmas Polres setempat selama tiga bulan ke depan mulai dari perawatan hingga proses panen.

"Tentu selama proses tersebut mereka akan mendapatkan bimbingan dari penyuluh pertanian yang kompeten Dinas Pertanian Provinsi, sehingga panen-nya sukses dan ke depan bisa mandiri melakukan pembudidayaan jagung sendiri," kata dia.

Selain lahan di SPN Betung tersebut, kata dia, Polda Sumsel juga menyediakan sebanyak 55 persil lahan kosong yang tersebar di semua wilayah Polres untuk ditanami jagung.

"Mudah-mudahan melalui upaya ini Sumsel bisa swasembada jagung, sesuai target dari Pemerintah Provinsi seluas 200 ribu hektar jagung tertanam di 2022," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumsel R. Bambang Pramono mengatakan, sedikitnya ada tiga varietas benih jagung unggulan yang pihaknya sediakan untuk mensukseskan program ketahanan pangan yang dijalankan bersama Polda Sumsel tersebut.

Ketiga varietas benih jagung unggulan tersebut terdiri dari Bisi, Pioner dan Pertiwi yang merupakan hasil budidaya produsen lokal nasional.

"Kami tidak memilih satu produk unggul saja. Semuanya (varietas benih) itu dipilih karena biasa di tanam oleh petani sehingga perawatannya cenderung menjadi mudah, selain itu dalam waktu tiga bulan sudah bisa panen yang per hektar lahannya bisa memanen 5-6 ton jagung," katanya.

Pewarta : Muhammad Riezko Bima Elko
Uploader : Aang Sabarudin
Copyright © ANTARA 2024