Jakarta (ANTARA) - Posisi runner-up yang diraih timnas bulu tangkis putra pada Kejuaraan Bulutangkis Asia Beregu (BATC) 2022 di Malaysia, Minggu dinilai pelatih sudah memuaskan karena Indonesia yang mengandalkan pemain muda bisa bersaing ketat dengan lawan yang lebih senior.
Pelatih ganda putra Aryono Miranat dalam keterangan resminya menyebut pemain pelapis ini sudah mengeluarkan kemampuan terbaik, namun Malaysia yang turun dengan tim Piala Thomas 2020 memang lebih solid.
"Terima kasih atas perjuangan semua pemain. Kami kalah secara terhormat dari Malaysia yang mengandalkan tim Piala Thomas tahun lalu," katanya.
Meski begitu, timnas Indonesia mengakui mengakui keunggulan tim tuan rumah yang turun dengan kekuatan penuh di final yang dilangsungkan di Setia City Convention Centre, Selangor itu.
Apresiasi juga datang dari Duta Besar RI untuk Malaysia Hermono, yang turut bangga pada perjuangan Skuad Garuda Muda saat meladeni lawan-lawan yang lebih senior dan berpengalaman.
"Atas nama pemerintah RI, saya sampaikan terima kasih atas perjuangan. Semoga ke depan para pemain muda ini bisa berprestasi lebih bagus lagi," kata Dubes Hermono.
Daya juang dari pemain muda juga terlihat dari kemampuan sejumlah pebulu tangkis pelapis untuk memaksakan bermain rubber game. Meski akhirnya dikalahkan, namun aksi mereka menunjukkan semangat juang yang tinggi.
Kegagalan ini pun memupus harapan tim Merah Putih untuk menyandingkan titel juara putra-putri. Sebelum partai final putra digelar, Gregoria Mariska Tunjung dan rekan berhasil menjadi jawara beregu Asia untuk pertama kalinya usai menang 3-1 atas Korea Selatan di babak final.
Berikut hasil pertandingan babak final Indonesia vs Malaysia (0-3):
Chico Aura Dwi Wardoyo vs Lee Zii Jia 21-14, 12-21, 10-21
Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin vs Aaron Chia/Soh Wooi Yik 21-17, 13-21, 18-21
Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay vs Ng Tze Yong 14-21, 15-21
Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana vs Goh sze Fei/Izzuddin Nur dan Christian Adinata vs Leong Jun Hao (tidak dimainkan).
Pelatih ganda putra Aryono Miranat dalam keterangan resminya menyebut pemain pelapis ini sudah mengeluarkan kemampuan terbaik, namun Malaysia yang turun dengan tim Piala Thomas 2020 memang lebih solid.
"Terima kasih atas perjuangan semua pemain. Kami kalah secara terhormat dari Malaysia yang mengandalkan tim Piala Thomas tahun lalu," katanya.
Meski begitu, timnas Indonesia mengakui mengakui keunggulan tim tuan rumah yang turun dengan kekuatan penuh di final yang dilangsungkan di Setia City Convention Centre, Selangor itu.
Apresiasi juga datang dari Duta Besar RI untuk Malaysia Hermono, yang turut bangga pada perjuangan Skuad Garuda Muda saat meladeni lawan-lawan yang lebih senior dan berpengalaman.
"Atas nama pemerintah RI, saya sampaikan terima kasih atas perjuangan. Semoga ke depan para pemain muda ini bisa berprestasi lebih bagus lagi," kata Dubes Hermono.
Daya juang dari pemain muda juga terlihat dari kemampuan sejumlah pebulu tangkis pelapis untuk memaksakan bermain rubber game. Meski akhirnya dikalahkan, namun aksi mereka menunjukkan semangat juang yang tinggi.
Kegagalan ini pun memupus harapan tim Merah Putih untuk menyandingkan titel juara putra-putri. Sebelum partai final putra digelar, Gregoria Mariska Tunjung dan rekan berhasil menjadi jawara beregu Asia untuk pertama kalinya usai menang 3-1 atas Korea Selatan di babak final.
Berikut hasil pertandingan babak final Indonesia vs Malaysia (0-3):
Chico Aura Dwi Wardoyo vs Lee Zii Jia 21-14, 12-21, 10-21
Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin vs Aaron Chia/Soh Wooi Yik 21-17, 13-21, 18-21
Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay vs Ng Tze Yong 14-21, 15-21
Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana vs Goh sze Fei/Izzuddin Nur dan Christian Adinata vs Leong Jun Hao (tidak dimainkan).