Palembang (ANTARA) - Sejumlah kawasan pemukiman penduduk dan beberapa ruas jalan protokol di Kota Palembang, Sumatera Selatan kembali terendam banjir setinggi 50 sentimeter akibat hujan lebat yang berlangsung beberapa jam pada Senin (17/1) siang hingga sore hari.
Hujan lebat di Kota Palembang yang berlangsung sekitar tiga jam itu mengakibatkan drainase, kolam retensi dan anak Sungai Musi meluap dan merendam/menggenangi beberapa lokasi permukiman penduduk dan ruas jalan protokol.
Kawasan pemukiman penduduk yang tergenang, di antaranya kawasan Sekip, Demang Lebar Daun, Angkatan 66, Jalan Simanjuntak dan Dwikora, serta beberapa ruas jalan protokol, seperti di kawasan Soekarno Hatta, Basuki Rahmad, R Sukamto, dan Jalan Mayor Ruslan.
Air hujan yang menggenangi beberapa ruas jalan protokol dan kawasan permukiman penduduk tersebut, mengakibatkan arus lalu lintas mengalami kemacetan panjang, dan tidak sedikit kendaraan roda dua dan empat mogok, karena mesin kemasukan air.
Seorang warga kawasan Dwikora, Nurhanah mengatakan hujan yang turun cukup lama pada awal pekan ini dan menggenangi akses jalan menuju ke tempat tinggalnya.
Genangan air hujan tersebut biasa terjadi, namun baru dua kali ini masuk ke dalam rumah, melihat kondisi ini ia berharap kepada Wali Kota Palembang Harnojoyo peduli terhadap lingkungan hidup dan membuat program pengendalian banjir yang lebih baik, sehingga pada saat hujan lebat turun tidak menimbulkan genangan air di mana-mana.
Sebelumnya Wali Kota Palembang Harnojoyo mengatakan berdasarkan informasi dari BMKG, intensitas curah hujan pada Januari 2022 cukup tinggi.
Untuk mengantisipasi terjadinya genangan air hujan di sejumlah kawasan pemukiman penduduk dan jalan protokol yang tergolong rawan banjir. Ia berupaya memperbaiki saluran air, melakukan pengerukan sungai, dan gencar melakukan kegiatan gotong royong pembersihan lingkungan dari sampah dan tanaman liar.
Untuk mengantisipasi banjir, pihaknya menyiagakan tim yang sewaktu-waktu mengatasi genangan air di sejumlah daerah rawan banjir.
Hujan lebat di Kota Palembang yang berlangsung sekitar tiga jam itu mengakibatkan drainase, kolam retensi dan anak Sungai Musi meluap dan merendam/menggenangi beberapa lokasi permukiman penduduk dan ruas jalan protokol.
Kawasan pemukiman penduduk yang tergenang, di antaranya kawasan Sekip, Demang Lebar Daun, Angkatan 66, Jalan Simanjuntak dan Dwikora, serta beberapa ruas jalan protokol, seperti di kawasan Soekarno Hatta, Basuki Rahmad, R Sukamto, dan Jalan Mayor Ruslan.
Air hujan yang menggenangi beberapa ruas jalan protokol dan kawasan permukiman penduduk tersebut, mengakibatkan arus lalu lintas mengalami kemacetan panjang, dan tidak sedikit kendaraan roda dua dan empat mogok, karena mesin kemasukan air.
Seorang warga kawasan Dwikora, Nurhanah mengatakan hujan yang turun cukup lama pada awal pekan ini dan menggenangi akses jalan menuju ke tempat tinggalnya.
Genangan air hujan tersebut biasa terjadi, namun baru dua kali ini masuk ke dalam rumah, melihat kondisi ini ia berharap kepada Wali Kota Palembang Harnojoyo peduli terhadap lingkungan hidup dan membuat program pengendalian banjir yang lebih baik, sehingga pada saat hujan lebat turun tidak menimbulkan genangan air di mana-mana.
Sebelumnya Wali Kota Palembang Harnojoyo mengatakan berdasarkan informasi dari BMKG, intensitas curah hujan pada Januari 2022 cukup tinggi.
Untuk mengantisipasi terjadinya genangan air hujan di sejumlah kawasan pemukiman penduduk dan jalan protokol yang tergolong rawan banjir. Ia berupaya memperbaiki saluran air, melakukan pengerukan sungai, dan gencar melakukan kegiatan gotong royong pembersihan lingkungan dari sampah dan tanaman liar.
Untuk mengantisipasi banjir, pihaknya menyiagakan tim yang sewaktu-waktu mengatasi genangan air di sejumlah daerah rawan banjir.