Jakarta (ANTARA) - Salah satu organisasi tinju kenamaan dan terbesar di dunia, WBC, memiliki misi besar sepanjang tahun 2022 dan sang Presiden Mauricio Sulaiman mengatakan sedikitnya ada delapan tujuan yang ingin dicapai.
Dalam konvensi yang diadakan di Mexico City, November 2021 lalu, WBC memang telah melakukan evaluasi dan rencana yang akan dilakukan pada tahun 2022.
Pertama, WBC ingin membuat tahun ini menjadi sejarah dengan banyaknya juara dunia tak terbantahkan alias undisputed champion.
Kemudian kedua, kata Mauricio Sulaiman, adalah lebih banyak membuat kesepakatan dengan tiga organisasi tinju besar lainnya yakni WBA, IBF, dan WBO dalam menggelar pertandingan. Dengan begitu, tujuan untuk poin pertama bisa tercapai.
Lalu, ketiga adalah mengembangkan program tinju bersih dengan mengadakan lebih banyak tes anti-doping dan meneruskan program pendidikan dan kesadaran yang lebih besar kepada pelatih dan petinju.
"Selain itu, WBC juga ingin meningkatkan program manajemen berat badan para petinju untuk meminimalisir masalah dehidrasi," kata Mauricio Sulaiman seperti dilansir laman resmi WBC, Selasa.
Kelima, melanjutkan studi dan pilihan untuk perawatan pencegahan dan korektif cedera otak. Lalu keenam, melanjutkan pengembangan olahraga tinju putri dan memberikan lebih banyak kesempatan kepada mereka agar bertarung pada partai utama yang disiarkan di berbagai platform.
Selanjutnya adalah membuat pertandingan besar dan terakhir membangun sistem untuk mencegah adanya kesalahan atau ketidakcocokan dalam menggelar pertandingan di seluruh dunia.
Tahun 2022, lanjut Mauricio Sulaiman, telah dibuka dengan pertandingan spektakuler saat Ryan Garcia berhasil mengalahkan Luke Campbell dalam perebutan gelar juara WBC Interrim kelas ringan (61,2kg) di American Airlines Center, Dallas, Minggu (2/1).
Selain itu, ada duel kelas berat (+90,7) yang dimenangkan Luis Ortiz atas Charles Martin di Seminole Hard Rock Hotel and Casino, Hollywood, pada Sabtu (1/1).
"Pada tahun yang hebat ini juga diharapkan ada pertandingan Saul 'Canelo' Alvarez yang selalu menjadi daya tarik dalam olahraga kami. Pun demikian dengan Tyson Fury, dan si kembar Charlo (Jermall dan Jermell Charlo)," pungkas Mauricio Sulaiman.
Dalam konvensi yang diadakan di Mexico City, November 2021 lalu, WBC memang telah melakukan evaluasi dan rencana yang akan dilakukan pada tahun 2022.
Pertama, WBC ingin membuat tahun ini menjadi sejarah dengan banyaknya juara dunia tak terbantahkan alias undisputed champion.
Kemudian kedua, kata Mauricio Sulaiman, adalah lebih banyak membuat kesepakatan dengan tiga organisasi tinju besar lainnya yakni WBA, IBF, dan WBO dalam menggelar pertandingan. Dengan begitu, tujuan untuk poin pertama bisa tercapai.
Lalu, ketiga adalah mengembangkan program tinju bersih dengan mengadakan lebih banyak tes anti-doping dan meneruskan program pendidikan dan kesadaran yang lebih besar kepada pelatih dan petinju.
"Selain itu, WBC juga ingin meningkatkan program manajemen berat badan para petinju untuk meminimalisir masalah dehidrasi," kata Mauricio Sulaiman seperti dilansir laman resmi WBC, Selasa.
Kelima, melanjutkan studi dan pilihan untuk perawatan pencegahan dan korektif cedera otak. Lalu keenam, melanjutkan pengembangan olahraga tinju putri dan memberikan lebih banyak kesempatan kepada mereka agar bertarung pada partai utama yang disiarkan di berbagai platform.
Selanjutnya adalah membuat pertandingan besar dan terakhir membangun sistem untuk mencegah adanya kesalahan atau ketidakcocokan dalam menggelar pertandingan di seluruh dunia.
Tahun 2022, lanjut Mauricio Sulaiman, telah dibuka dengan pertandingan spektakuler saat Ryan Garcia berhasil mengalahkan Luke Campbell dalam perebutan gelar juara WBC Interrim kelas ringan (61,2kg) di American Airlines Center, Dallas, Minggu (2/1).
Selain itu, ada duel kelas berat (+90,7) yang dimenangkan Luis Ortiz atas Charles Martin di Seminole Hard Rock Hotel and Casino, Hollywood, pada Sabtu (1/1).
"Pada tahun yang hebat ini juga diharapkan ada pertandingan Saul 'Canelo' Alvarez yang selalu menjadi daya tarik dalam olahraga kami. Pun demikian dengan Tyson Fury, dan si kembar Charlo (Jermall dan Jermell Charlo)," pungkas Mauricio Sulaiman.