Bukittinggi, Sumbar (ANTARA) - Seorang dinyatakan tewas dalam musibah kebakaran rumah gadang yang terjadi di Jorong Koto Tuo, Nagari Simarasok, Baso, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Senin (20/12) malam.
"Korban adalah pemilik rumah atas nama Nurbaiti (85), suku Jambak tinggal sendirian di kediamannya berupa rumah gadang (rumah adat Sumatera Barat) saat kejadian," kata Komandan Regu (Danru) Damkar Kabupaten Agam, Alex di Bukittinggi, Selasa.
Ia mengatakan, korban tidak dapat terselamatkan oleh warga dan tim pemadam karena api dengan cepat membakar habis rumah yang terdiri dari bahan kayu secara umum.
"Kita juga mendapat informasi dari warga Simarasok atas musibah kebakaran ini dan tiba di lokasi saat api sudah tidak terkendalikan lagi," ujarnya.
Ia menyebut, tim pemadam yang langsung datang ke lokasi sebanyak 6 unit berasal dari Damkar Kabupaten Agam 3 unit, dan dibantu dari Damkar Kota Bukittinggi, Kota Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota masing-masing satu unit.
Bangunan rumah gadang dengan ukuran 15x9 meter itu habis terbakar dan juga menimbulkan kerugian materil ratusan juta.
"Kerugian sekitar Rp150 juta, asal api hingga saat ini masih belum diketahui, api bisa dipadamkan sekitar satu jam setelahnya dibantu warga Jorong Koto Tuo," kata dia.
Diketahui, korban yang telah lanjut usia menderita sakit pada kakinya hingga sulit untuk berjalan dan tinggal di rumah gadang yang disebut masyarakat sekitar dengan nama Rumah Tuo Baiti.
Jenazah korban kemudian dibawa ke rumah kerabat terdekat untuk segera disemayamkan di pemakaman keluarga.
"Korban adalah pemilik rumah atas nama Nurbaiti (85), suku Jambak tinggal sendirian di kediamannya berupa rumah gadang (rumah adat Sumatera Barat) saat kejadian," kata Komandan Regu (Danru) Damkar Kabupaten Agam, Alex di Bukittinggi, Selasa.
Ia mengatakan, korban tidak dapat terselamatkan oleh warga dan tim pemadam karena api dengan cepat membakar habis rumah yang terdiri dari bahan kayu secara umum.
"Kita juga mendapat informasi dari warga Simarasok atas musibah kebakaran ini dan tiba di lokasi saat api sudah tidak terkendalikan lagi," ujarnya.
Ia menyebut, tim pemadam yang langsung datang ke lokasi sebanyak 6 unit berasal dari Damkar Kabupaten Agam 3 unit, dan dibantu dari Damkar Kota Bukittinggi, Kota Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota masing-masing satu unit.
Bangunan rumah gadang dengan ukuran 15x9 meter itu habis terbakar dan juga menimbulkan kerugian materil ratusan juta.
"Kerugian sekitar Rp150 juta, asal api hingga saat ini masih belum diketahui, api bisa dipadamkan sekitar satu jam setelahnya dibantu warga Jorong Koto Tuo," kata dia.
Diketahui, korban yang telah lanjut usia menderita sakit pada kakinya hingga sulit untuk berjalan dan tinggal di rumah gadang yang disebut masyarakat sekitar dengan nama Rumah Tuo Baiti.
Jenazah korban kemudian dibawa ke rumah kerabat terdekat untuk segera disemayamkan di pemakaman keluarga.