Palembang (ANTARA) - Universitas Sriwijaya Palembang, Sumatera Selatan memiliki prospek menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) karena pada November 2021 sudah memperoleh akreditasi unggul, kata Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama Unsri Palembang M. Said.
"Untuk melakukan perubahan status Unsri dari PTN Badan Layanan Umum (PTN-BLU) menjadi PTN-BH akan dibentuk tim dan persiapan memenuhi berbagai persyaratan," katanya saat membuka pelatihan kehumasan bagi pelaksana humas kampus di Palembang, Rabu.
Selain melakukan berbagai persiapan persyaratan, pihaknya berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Peningkatan SDM, kata dia, tidak hanya dosen tetapi juga pegawai di lingkungan Unsri yang mendukung kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, termasuk pelaksana fungsi humas.
Dia menjelaskan PTN-BH merupakan konsep penyelenggaraan perguruan tinggi dengan otonomi yang lebih luas.
Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2013 yang berisi PTN BH adalah Perguruan Tinggi Negeri yang didirikan oleh pemerintah yang berstatus sebagai subjek hukum yang otonom.
Keuntungan perubahan status PTN menjadi PTN-BH, katanya, dengan otonom penuh suatu perguruan tinggi negeri bisa secara mandiri mengelola rumah tangga sendiri sesuai dengan tujuan kampus.
Dengan otonom penuh diharapkan Unsri yang memiliki kampus di Bukit Besar Palembang dan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir itu bisa lebih cepat berkembang dan berinovasi.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek) Kemendikbudristek Nizam mengatakan hingga sekarang ini sudah ada 14 perguruan tinggi yang berstatus PTN-BH, setelah Universitas Brawijaya resmi masuk per 18 Oktober 2021.
Setelah Universitas Brawijaya (UB) resmi menjadi kampus yang berstatus PTN-BH, pihaknya mendorong PTN lainnya yang memiliki prospek perubahan status untuk melakukan persiapan juga terkait dengan hal itu.
Ketua Panitia Pelaksana Pelatihan Kehumasan Unsri Arif Alkahfi mengatakan kegiatan tersebut untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi SDM, terutama pelaksana fungsi humas di tingkat rektorat dan fakultas dalam rangka mendukung perubahan status ke PTN-BH.
Pelatihan tersebut mengangkat tema "Kiat-kiat Sukses Menjalankan Tugas Kehumasan di Perguruan Tinggi dan Bersinergi dengan Pers" dengan narasumber Dr Hendra Alfani (akademisi/praktisi humas), Alhadi Farid (fotografer Harian Palpres), dan Yudi Abdullah (wartawan Kantor Berita ANTARA).
"Untuk melakukan perubahan status Unsri dari PTN Badan Layanan Umum (PTN-BLU) menjadi PTN-BH akan dibentuk tim dan persiapan memenuhi berbagai persyaratan," katanya saat membuka pelatihan kehumasan bagi pelaksana humas kampus di Palembang, Rabu.
Selain melakukan berbagai persiapan persyaratan, pihaknya berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Peningkatan SDM, kata dia, tidak hanya dosen tetapi juga pegawai di lingkungan Unsri yang mendukung kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, termasuk pelaksana fungsi humas.
Dia menjelaskan PTN-BH merupakan konsep penyelenggaraan perguruan tinggi dengan otonomi yang lebih luas.
Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2013 yang berisi PTN BH adalah Perguruan Tinggi Negeri yang didirikan oleh pemerintah yang berstatus sebagai subjek hukum yang otonom.
Keuntungan perubahan status PTN menjadi PTN-BH, katanya, dengan otonom penuh suatu perguruan tinggi negeri bisa secara mandiri mengelola rumah tangga sendiri sesuai dengan tujuan kampus.
Dengan otonom penuh diharapkan Unsri yang memiliki kampus di Bukit Besar Palembang dan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir itu bisa lebih cepat berkembang dan berinovasi.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek) Kemendikbudristek Nizam mengatakan hingga sekarang ini sudah ada 14 perguruan tinggi yang berstatus PTN-BH, setelah Universitas Brawijaya resmi masuk per 18 Oktober 2021.
Setelah Universitas Brawijaya (UB) resmi menjadi kampus yang berstatus PTN-BH, pihaknya mendorong PTN lainnya yang memiliki prospek perubahan status untuk melakukan persiapan juga terkait dengan hal itu.
Ketua Panitia Pelaksana Pelatihan Kehumasan Unsri Arif Alkahfi mengatakan kegiatan tersebut untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi SDM, terutama pelaksana fungsi humas di tingkat rektorat dan fakultas dalam rangka mendukung perubahan status ke PTN-BH.
Pelatihan tersebut mengangkat tema "Kiat-kiat Sukses Menjalankan Tugas Kehumasan di Perguruan Tinggi dan Bersinergi dengan Pers" dengan narasumber Dr Hendra Alfani (akademisi/praktisi humas), Alhadi Farid (fotografer Harian Palpres), dan Yudi Abdullah (wartawan Kantor Berita ANTARA).