Jakarta (ANTARA) - Politikus Darmawan Prasodjo berkolaborasi dengan penulis sejarah asal Inggris Tim Hannigan meluncurkan buku yang berisi rekam jejak Presiden Jokowi dalam mewujudkan arah baru pembangunan di Indonesia.
“Jokowi mengubah cara pandang pembangunan dari yang bersifat Jawa Sentris menjadi Indonesia Sentris. Juga dalam hal keadilan mulai dari keadilan sosial di bidang energi, sumber daya alam, pendidikan, dan perlindungan sosial,” ujarnya dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Jumat.
Buku berjudul “Jokowi and the New Indonesia” itu berisi tentang kepemimpinan Jokowi yang telah membawa Indonesia masuk pada era baru dengan membentuk fondasi pembangunan yang kuat.
Fondasi itu diharapkan dapat menciptakan peluang baru untuk mewujudkan “New Indonesia” sesuai dengan cita-cita para pendiri bangsa.
Terpilihnya Indonesia sebagai Presiden G20 juga telah dimaknai Jokowi sebagai momentum pemulihan ekonomi dunia dengan tema besar 'Recover Together, Recover Stronger'.
Setelah dunia berangsur-angsur pulih dari pandemi COVID-19, fondasi tersebut akan menciptakan kesempatan bagi Indonesia untuk dapat berlari lebih cepat.
Darmawan mengatakan Jokowi menetapkan standar dan cara baru untuk mengejar berbagai ketertinggalan dari negara lain dalam lima tahun pertama pemerintahannya, terutama infrastruktur.
“Pak Jokowi mengubah cara pandang pembangunan dari yang bersifat Jawa Sentris menjadi Indonesia Sentris. Juga dalam hal keadilan, mulai dari keadilan sosial di bidang energi, sumber daya alam, pendidikan, dan perlindungan sosial,” pungkas Darmawan.
Dalam buku itu, dia juga menceritakan upaya Jokowi mengambil keputusan untuk membuka akses terhadap pendidikan, jalan, pelabuhan, bandara, air bersih dan energi di banyak daerah.
"Ini betul-betul menjadi titik pertumbuhan ekonomi baru, contohnya PON yang baru saja berlangsung di Papua. Meskipun tidak memiliki fasilitas, saya melihat karakter tepo sliro dan dibangunlah daerah Papua sehingga PON XX sukses," tuturnya.
Tak hanya itu, lanjut Darmawan, Jokowi juga fokus mengembangkan potensi di banyak sektor yang selama ini tenggelam menjadi aset tidur. Kebijakan tersebut bersumber dari karakter dan nilai-nilai yang membentuknya sejak hidup di bantaran sungai sampai menjadi pemimpin Republik.
Darmawan menambahkan, strategi membangun infrastruktur secara masif terbukti tepat. Ketika baru menjabat sebagai Wakil Direktur Utama PLN, dia menemukan fakta tentang pertumbuhan listrik terbesar ada di Provinsi Lampung, tepatnya di sekitar pintu keluar tol yang baru saja diresmikan.
"Hal ini menjadi bukti bahwa tujuan pembangunan yang selalu ditekankan oleh Jokowi membawa hasil. Infrastruktur yang dibangun menumbuhkan sentral ekonomi baru dan mengangkat ekonomi masyarakat, Indonesia bisa bangkit bukan berdasarkan konsumsi tetapi produktivitas," papar Darmawan.
Adapun Tim Hannigan menambahkan selama ini kiprah Presiden Jokowi kurang diketahui oleh publik internasional. Melalui buku ini diharapkan masyarakat internasional mendapatkan gambaran utuh tentang upaya Jokowi meletakkan fondasi "New Indonesia" untuk masa mendatang.
Peluncuran buku diselenggarakan oleh Universitas Prasetiya Mulya dan Periplus Publishing Group dengan melibatkan narasumber staf pengajar Universitas Prasetiya Mulya Agus Sriyono dan peneliti Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Edbert Gani Suryahudaya.
“Jokowi mengubah cara pandang pembangunan dari yang bersifat Jawa Sentris menjadi Indonesia Sentris. Juga dalam hal keadilan mulai dari keadilan sosial di bidang energi, sumber daya alam, pendidikan, dan perlindungan sosial,” ujarnya dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Jumat.
Buku berjudul “Jokowi and the New Indonesia” itu berisi tentang kepemimpinan Jokowi yang telah membawa Indonesia masuk pada era baru dengan membentuk fondasi pembangunan yang kuat.
Fondasi itu diharapkan dapat menciptakan peluang baru untuk mewujudkan “New Indonesia” sesuai dengan cita-cita para pendiri bangsa.
Terpilihnya Indonesia sebagai Presiden G20 juga telah dimaknai Jokowi sebagai momentum pemulihan ekonomi dunia dengan tema besar 'Recover Together, Recover Stronger'.
Setelah dunia berangsur-angsur pulih dari pandemi COVID-19, fondasi tersebut akan menciptakan kesempatan bagi Indonesia untuk dapat berlari lebih cepat.
Darmawan mengatakan Jokowi menetapkan standar dan cara baru untuk mengejar berbagai ketertinggalan dari negara lain dalam lima tahun pertama pemerintahannya, terutama infrastruktur.
“Pak Jokowi mengubah cara pandang pembangunan dari yang bersifat Jawa Sentris menjadi Indonesia Sentris. Juga dalam hal keadilan, mulai dari keadilan sosial di bidang energi, sumber daya alam, pendidikan, dan perlindungan sosial,” pungkas Darmawan.
Dalam buku itu, dia juga menceritakan upaya Jokowi mengambil keputusan untuk membuka akses terhadap pendidikan, jalan, pelabuhan, bandara, air bersih dan energi di banyak daerah.
"Ini betul-betul menjadi titik pertumbuhan ekonomi baru, contohnya PON yang baru saja berlangsung di Papua. Meskipun tidak memiliki fasilitas, saya melihat karakter tepo sliro dan dibangunlah daerah Papua sehingga PON XX sukses," tuturnya.
Tak hanya itu, lanjut Darmawan, Jokowi juga fokus mengembangkan potensi di banyak sektor yang selama ini tenggelam menjadi aset tidur. Kebijakan tersebut bersumber dari karakter dan nilai-nilai yang membentuknya sejak hidup di bantaran sungai sampai menjadi pemimpin Republik.
Darmawan menambahkan, strategi membangun infrastruktur secara masif terbukti tepat. Ketika baru menjabat sebagai Wakil Direktur Utama PLN, dia menemukan fakta tentang pertumbuhan listrik terbesar ada di Provinsi Lampung, tepatnya di sekitar pintu keluar tol yang baru saja diresmikan.
"Hal ini menjadi bukti bahwa tujuan pembangunan yang selalu ditekankan oleh Jokowi membawa hasil. Infrastruktur yang dibangun menumbuhkan sentral ekonomi baru dan mengangkat ekonomi masyarakat, Indonesia bisa bangkit bukan berdasarkan konsumsi tetapi produktivitas," papar Darmawan.
Adapun Tim Hannigan menambahkan selama ini kiprah Presiden Jokowi kurang diketahui oleh publik internasional. Melalui buku ini diharapkan masyarakat internasional mendapatkan gambaran utuh tentang upaya Jokowi meletakkan fondasi "New Indonesia" untuk masa mendatang.
Peluncuran buku diselenggarakan oleh Universitas Prasetiya Mulya dan Periplus Publishing Group dengan melibatkan narasumber staf pengajar Universitas Prasetiya Mulya Agus Sriyono dan peneliti Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Edbert Gani Suryahudaya.