Jakarta (ANTARA) - Selebritas yang dikenal publik melalui film televisi (FTV), Dinda Kirana beberapa waktu lalu berpartisipasi dalam serial YouTube berjudul "Segala dalam Diam" tentang perjalanannya menjelajahi hutan Kalimantan.
Dinda berperan sebagai Utari Saraswati, seorang desainer grafis senior yang mengingat kembali perjalanannya ke hutan di Katingan, Kalimantan Tengah.
Dinda mengatakan, serial ini mengusung pesan untuk menumbuhkan kecintaan orang-orang terhadap alam, hutan, termasuk jiwa dan diri sendiri di situasi pandemi COVID-19.
"Menghubungkan kedua kondisi ini agar penonton bisa mengerti menjadi tantangan buat aku, ini juga pertama kalinya aku jalan langsung ke hutan Kalimantan dan ikut tinggal bersama masyarakat di sana," ujar Dinda melalui siaran persnya, dikutip Minggu.
Selebritas Dinda Kirana dalam serial "Segala dalam Diam" (ANTARA/HO)
Serial "Segala dalam Diam" resmi diluncurkan Hutan Itu Indonesia (HII) bersama Katingan Mentaya Project, Sembilan Matahari bersama Dinda Kirana pada 10 Oktober 2021 lalu atau bertepatan dengan Hari Kesehatan Mental Sedunia.
Manajer Program HII, Christian Natalie berharap hadirnya "Segala dalam Diam" bisa memberikan warna baru dalam mengkampanyekan hutan kepada orang-orang muda di Indonesia.
"Harapannya ini bisa menjadi alternatif tontonan edukasi yang disukai oleh kawula muda, sebagai target utama dalam kampanye ini," kata dia.
Terkait cerita dalam serial, Head of Communication Katingan Mentaya Project, Syane Luntungan menuturkan, kisahnya berhubungan dengan situasi yang dihadapi orang-orang saat ini.
"Semua orang jenuh tentunya di rumah, series film ini bisa jadi escape dari kejenuhan itu," tutur dia.
Syane mengatakan, Katingan Mentaya Project mendukung kegiatan yang mempromosikan hutan dan upaya restorasi ekosistem, terlebih bila dilakukan secara kreatif, menyenangkan, dan membawa inspirasi kawula muda untuk lebih peduli terhadap lingkungan.
"Segala dalam Diam" bisa disaksikan hingga 24 Oktober setiap hari Minggu pukul 18:00 WIB di kanal Youtube Dinda Kirana.
Dinda berperan sebagai Utari Saraswati, seorang desainer grafis senior yang mengingat kembali perjalanannya ke hutan di Katingan, Kalimantan Tengah.
Dinda mengatakan, serial ini mengusung pesan untuk menumbuhkan kecintaan orang-orang terhadap alam, hutan, termasuk jiwa dan diri sendiri di situasi pandemi COVID-19.
"Menghubungkan kedua kondisi ini agar penonton bisa mengerti menjadi tantangan buat aku, ini juga pertama kalinya aku jalan langsung ke hutan Kalimantan dan ikut tinggal bersama masyarakat di sana," ujar Dinda melalui siaran persnya, dikutip Minggu.
Serial "Segala dalam Diam" resmi diluncurkan Hutan Itu Indonesia (HII) bersama Katingan Mentaya Project, Sembilan Matahari bersama Dinda Kirana pada 10 Oktober 2021 lalu atau bertepatan dengan Hari Kesehatan Mental Sedunia.
Manajer Program HII, Christian Natalie berharap hadirnya "Segala dalam Diam" bisa memberikan warna baru dalam mengkampanyekan hutan kepada orang-orang muda di Indonesia.
"Harapannya ini bisa menjadi alternatif tontonan edukasi yang disukai oleh kawula muda, sebagai target utama dalam kampanye ini," kata dia.
Terkait cerita dalam serial, Head of Communication Katingan Mentaya Project, Syane Luntungan menuturkan, kisahnya berhubungan dengan situasi yang dihadapi orang-orang saat ini.
"Semua orang jenuh tentunya di rumah, series film ini bisa jadi escape dari kejenuhan itu," tutur dia.
Syane mengatakan, Katingan Mentaya Project mendukung kegiatan yang mempromosikan hutan dan upaya restorasi ekosistem, terlebih bila dilakukan secara kreatif, menyenangkan, dan membawa inspirasi kawula muda untuk lebih peduli terhadap lingkungan.
"Segala dalam Diam" bisa disaksikan hingga 24 Oktober setiap hari Minggu pukul 18:00 WIB di kanal Youtube Dinda Kirana.