Sofifi, Maluku Utara (ANTARA) - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berharap pelaksanaan Seleksi Tilawatil Quran Nasional XXVI 2021 di Sofifi, Maluku Utara menjadi momentum membumikan semangat Islam yang penuh rahmat dan damai.
"Pada tahun ini STQ Nasional dilaksanakan di Sofifi, Maluku Utara yang sarat akan sejarah panjang, kaya nilai kearifan lokal apalagi Maluku Utara adalah wilayah kesultanan Islam yang memiliki nilai peradaban tinggi," kata dia di Sofifi, Maluku Utara, Sabtu malam saat pembukaan STQ Nasional 2021.
Menurut dia Al Quran adalah pusat energi yang tidak hanya menggerakkan tetapi merawat Islam untuk terus berperan dalam mewarnai keragaman Nusantara.
"STQ Nasional bukan hajatan yang bersifat hura-hura hingga adu gengsi, ini adalah langkah untuk mengenalkan keislaman yang moderat kepada generasi muda," ujarnya.
Ia menilai ajang ini juga sarana mendekatkan Al Quran kepada masyarakat luas dan menggali makna holistik untuk dijadikan spirit berbangsa dan bernegara.
"Spirit Al Quran telah mendorong lahirnya generasi Islam yang moderat," kata dia.
Ia menyampaikan insan tilawatil Quran merupakan mitra strategis kementerian Agama karena mereka tersebar di seluruh pelosok Nusantara dan mengambil peran dalam kehidupan beragama.
Sementara Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama Kamarudin Amin menyampaikan STQ Nasional XXVI 2021 diikuti 589 peserta dari seluruh provinsi di Tanah Air pada 16-24 Oktober 2021.
STQ Nasional memiliki empat cabang dan 10 golongan. Cabang tersebut yaitu pertama, Cabang Tilawah terdiri dari golongan dewasa putra putri dan anak-anak putra putri.
Kemudian kedua, Cabang Tahfidz ada lima golongan yaitu tahfidz 1 juz, 5 juz, 10 juz dan 30 juz masing-masing putra putri. Ketiga, Cabang Tafsir bahasa Arab putra putri dan keempat Cabang Hadist terdiri dari dua golongan 100 hadist pakai sanad dan 500 hadist tanpa sanad putra putri.
"Penyelenggaraan STQ Nasional merupakan salah satu jalan untuk menumbuhkan kecintaan generasi muda kepada Al Quran sehingga lahir generasi unggul cerdas dan berakhlak mulia," kata dia.
Sejalan dengan itu Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba menyampaikan pada awalnya pihaknya merasa ragu dan tidak mungkin akan mampu melaksanakan kegiatan nasional di Sofifi.
"Sofifi ini adalah desa kecil, fasilitas minim, hotel pun tidak ada, akan tetapi berbekal semangat Al Quran acara ini bisa terselenggara dengan baik," katanya.
"Pada tahun ini STQ Nasional dilaksanakan di Sofifi, Maluku Utara yang sarat akan sejarah panjang, kaya nilai kearifan lokal apalagi Maluku Utara adalah wilayah kesultanan Islam yang memiliki nilai peradaban tinggi," kata dia di Sofifi, Maluku Utara, Sabtu malam saat pembukaan STQ Nasional 2021.
Menurut dia Al Quran adalah pusat energi yang tidak hanya menggerakkan tetapi merawat Islam untuk terus berperan dalam mewarnai keragaman Nusantara.
"STQ Nasional bukan hajatan yang bersifat hura-hura hingga adu gengsi, ini adalah langkah untuk mengenalkan keislaman yang moderat kepada generasi muda," ujarnya.
Ia menilai ajang ini juga sarana mendekatkan Al Quran kepada masyarakat luas dan menggali makna holistik untuk dijadikan spirit berbangsa dan bernegara.
"Spirit Al Quran telah mendorong lahirnya generasi Islam yang moderat," kata dia.
Ia menyampaikan insan tilawatil Quran merupakan mitra strategis kementerian Agama karena mereka tersebar di seluruh pelosok Nusantara dan mengambil peran dalam kehidupan beragama.
Sementara Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama Kamarudin Amin menyampaikan STQ Nasional XXVI 2021 diikuti 589 peserta dari seluruh provinsi di Tanah Air pada 16-24 Oktober 2021.
STQ Nasional memiliki empat cabang dan 10 golongan. Cabang tersebut yaitu pertama, Cabang Tilawah terdiri dari golongan dewasa putra putri dan anak-anak putra putri.
Kemudian kedua, Cabang Tahfidz ada lima golongan yaitu tahfidz 1 juz, 5 juz, 10 juz dan 30 juz masing-masing putra putri. Ketiga, Cabang Tafsir bahasa Arab putra putri dan keempat Cabang Hadist terdiri dari dua golongan 100 hadist pakai sanad dan 500 hadist tanpa sanad putra putri.
"Penyelenggaraan STQ Nasional merupakan salah satu jalan untuk menumbuhkan kecintaan generasi muda kepada Al Quran sehingga lahir generasi unggul cerdas dan berakhlak mulia," kata dia.
Sejalan dengan itu Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba menyampaikan pada awalnya pihaknya merasa ragu dan tidak mungkin akan mampu melaksanakan kegiatan nasional di Sofifi.
"Sofifi ini adalah desa kecil, fasilitas minim, hotel pun tidak ada, akan tetapi berbekal semangat Al Quran acara ini bisa terselenggara dengan baik," katanya.