Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pimpinan Pusat Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Arif Sumantri mengatakan tujuan Gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun di 10.000 lokasi adalah untuk mengedukasi masyarakat bahwa kebiasaan sederhana mencuci tangan pakai sabun dapat berdampak besar bagi kesehatan.
"Tujuan Gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun di 10.000 lokasi yang dilakukan HAKLI bersama Kementerian Kesehatan dan seluruh elemen masyarakat adalah memberikan edukasi kepada masyarakat dari suatu perilaku sederhana yakni cuci tangan pakai sabun dapat berdampak besar. Bahwa tangan yang bersih dapat menyelamatkan nyawa dari penyakit menular," kata Arif dalam webinar bertajuk "Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia dan Pemberian Penghargaan STBM Tahun 2021" yang diikuti di Jakarta, Jumat.
Melalui Gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), satu tujuan dari Sustainable Development Goals (SDG's) dapat dilakukan yakni menggalang kemitraan pada lintas sektor dan lintas program.
Menurut dia, gerakan CTPS mendorong peran aktif pemerintah daerah untuk membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat dengan senantiasa menggunakan fasilitas CTPS di seluruh rumah tangga, lembaga pendidikan dan tempat-tempat umum.
Senada, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan pemimpin daerah sangat berperan penting dalam menyukseskan 5 Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di wilayahnya masing-masing.
"Peran pemimpin daerah menjadi nakhoda dalam menjalankan 'kendaraan' STBM serta menjadi bagian penting untuk mewujudkan masyarakat sehat dan kabupaten/ kota yang sehat," kata Dante.
STBM menekankan kepada lima pilar perubahan perilaku higienis dan sanitasi masyarakat, dengan salah satunya mencuci tangan pakai sabun.
Wamenkes Dante pun mengajak semua pihak untuk menjadikan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) sebagai kebiasaan baik.
Kedua, meningkatkan jumlah fasilitas CTPS, baik di rumah maupun di fasilitas umum. Ketiga, menerapkan fasilitas 5 Pilar STBM secara berkelanjutan.
Terakhir, agar melaksanakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).
"Tujuan Gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun di 10.000 lokasi yang dilakukan HAKLI bersama Kementerian Kesehatan dan seluruh elemen masyarakat adalah memberikan edukasi kepada masyarakat dari suatu perilaku sederhana yakni cuci tangan pakai sabun dapat berdampak besar. Bahwa tangan yang bersih dapat menyelamatkan nyawa dari penyakit menular," kata Arif dalam webinar bertajuk "Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia dan Pemberian Penghargaan STBM Tahun 2021" yang diikuti di Jakarta, Jumat.
Melalui Gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), satu tujuan dari Sustainable Development Goals (SDG's) dapat dilakukan yakni menggalang kemitraan pada lintas sektor dan lintas program.
Menurut dia, gerakan CTPS mendorong peran aktif pemerintah daerah untuk membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat dengan senantiasa menggunakan fasilitas CTPS di seluruh rumah tangga, lembaga pendidikan dan tempat-tempat umum.
Senada, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan pemimpin daerah sangat berperan penting dalam menyukseskan 5 Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di wilayahnya masing-masing.
"Peran pemimpin daerah menjadi nakhoda dalam menjalankan 'kendaraan' STBM serta menjadi bagian penting untuk mewujudkan masyarakat sehat dan kabupaten/ kota yang sehat," kata Dante.
STBM menekankan kepada lima pilar perubahan perilaku higienis dan sanitasi masyarakat, dengan salah satunya mencuci tangan pakai sabun.
Wamenkes Dante pun mengajak semua pihak untuk menjadikan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) sebagai kebiasaan baik.
Kedua, meningkatkan jumlah fasilitas CTPS, baik di rumah maupun di fasilitas umum. Ketiga, menerapkan fasilitas 5 Pilar STBM secara berkelanjutan.
Terakhir, agar melaksanakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).