Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Los Angeles sukses promosikan merek produk fesyen dari pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) Indonesia di pameran MAGIC Fashion Trade Show 2021, Amerika Serikat.
Dalam pameran fesyen yang berlangsung pada 9—11 Agustus 2021 di Las Vegas Convention Center, Nevada, Indonesia berhasil meraih potensi transaksi sekitar Rp1 miliar serta kesempatan bertemu dengan buyer potensial.
“Memperhatikan tren fesyen di AS saat ini, produk-produk UKM Indonesia yang ditampilkan di pameran ini dipercaya memiliki daya saing cukup baik di pasar AS. Hal itu karena produk yang ditampilkan memiliki latar belakang cerita yang unik, memberdayakan UKM, dan menggunakan bahan ramah lingkungan,” ujar Kepala ITPC Los Angeles Bayu Nugroho dalam keterangan resmi, Sabtu.
Dihadiri 65 ribu pengunjung, MAGIC Fashion Trade Show 2021 memamerkan berbagai macam produk serta tren terkini, mulai dari pakaian, alas kaki, dan aksesori.
Pada pameran ini, Indonesia menampilkan tiga merek pakaian wanita, yaitu HEXI Los Angeles, Zoe Label, dan Wastu; serta satu brand untuk produk tas wanita yaitu EVERINA. HEXI Los Angeles dan EVERINA merupakan women-owned dan minority-owned brand yang menampilkan beragam produk size-inclusive, vegan-friendly, dan vegan leather-based yang sangat digemari di AS.
Sedangkan, Zoe Label dan Wastu menghadirkan produk dengan model young contemporer yang simple, chic, dan unik dengan kualitas premium.
“Partisipasi Indonesia dalam pameran ini merupakan komitmen perwakilan perdagangan di kawasan pantai barat AS untuk mempromosikan produk fesyen Indonesia secara konsisten di tengah masa pemulihan (reopening) AS. Hal ini menjadi penting untuk dilakukan sebagai upaya Indonesia mempertahankan market share yang ada, dimana Indonesia adalah negara ke-4 terbesar sebagai pemasok produk pakaian ke AS di tahun 2020,” jelas Bayu.
Indonesia menempati posisi ke-4 sebagai negara pemasok produk pakaian terbesar ke AS di tahun 2020 dengan nilai ekspor mencapai 3,5 miliar dolar AS.
Pada periode Januari-Juni 2021, nilai impor produk pakaian AS dari Indonesia mengalami kenaikan sebesar 2,66 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Untuk produk aksesoris, Indonesia menempati peringkat ke-6 sebagai negara pengekspor terbesar ke AS dengan nilai 335 juta dolar AS pada tahun 2020 dan mencapai 164 juta dolar ASpada periode Januari—Mei 2021.
“Dengan berpartisipasi di MAGIC Fashion Trade Show 2021 secara konsisten, diharapkan Indonesia dapat membangun kepercayaan dan reputasi yang baik di mata buyer AS sebagai pemasok produk pakaian yang dapat diandalkan,” pungkas Bayu.
Dalam pameran fesyen yang berlangsung pada 9—11 Agustus 2021 di Las Vegas Convention Center, Nevada, Indonesia berhasil meraih potensi transaksi sekitar Rp1 miliar serta kesempatan bertemu dengan buyer potensial.
“Memperhatikan tren fesyen di AS saat ini, produk-produk UKM Indonesia yang ditampilkan di pameran ini dipercaya memiliki daya saing cukup baik di pasar AS. Hal itu karena produk yang ditampilkan memiliki latar belakang cerita yang unik, memberdayakan UKM, dan menggunakan bahan ramah lingkungan,” ujar Kepala ITPC Los Angeles Bayu Nugroho dalam keterangan resmi, Sabtu.
Dihadiri 65 ribu pengunjung, MAGIC Fashion Trade Show 2021 memamerkan berbagai macam produk serta tren terkini, mulai dari pakaian, alas kaki, dan aksesori.
Pada pameran ini, Indonesia menampilkan tiga merek pakaian wanita, yaitu HEXI Los Angeles, Zoe Label, dan Wastu; serta satu brand untuk produk tas wanita yaitu EVERINA. HEXI Los Angeles dan EVERINA merupakan women-owned dan minority-owned brand yang menampilkan beragam produk size-inclusive, vegan-friendly, dan vegan leather-based yang sangat digemari di AS.
Sedangkan, Zoe Label dan Wastu menghadirkan produk dengan model young contemporer yang simple, chic, dan unik dengan kualitas premium.
“Partisipasi Indonesia dalam pameran ini merupakan komitmen perwakilan perdagangan di kawasan pantai barat AS untuk mempromosikan produk fesyen Indonesia secara konsisten di tengah masa pemulihan (reopening) AS. Hal ini menjadi penting untuk dilakukan sebagai upaya Indonesia mempertahankan market share yang ada, dimana Indonesia adalah negara ke-4 terbesar sebagai pemasok produk pakaian ke AS di tahun 2020,” jelas Bayu.
Indonesia menempati posisi ke-4 sebagai negara pemasok produk pakaian terbesar ke AS di tahun 2020 dengan nilai ekspor mencapai 3,5 miliar dolar AS.
Pada periode Januari-Juni 2021, nilai impor produk pakaian AS dari Indonesia mengalami kenaikan sebesar 2,66 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Untuk produk aksesoris, Indonesia menempati peringkat ke-6 sebagai negara pengekspor terbesar ke AS dengan nilai 335 juta dolar AS pada tahun 2020 dan mencapai 164 juta dolar ASpada periode Januari—Mei 2021.
“Dengan berpartisipasi di MAGIC Fashion Trade Show 2021 secara konsisten, diharapkan Indonesia dapat membangun kepercayaan dan reputasi yang baik di mata buyer AS sebagai pemasok produk pakaian yang dapat diandalkan,” pungkas Bayu.