Jakarta (ANTARA) - Gelandang tengah Bali United Rizky Pellu menceritakan suka duka selama menjalani latihan mandiri di Bali pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali seiring naiknya kasus COVID-19.
"Situasi pandemi dan penerapan PPKM pasti ada suka dan duka yang harus diterima," kata Rizky dalam laman resmi klub, Jumat.
Pemilik nama lengkap Rizky Ahmad Sanjaya Pellu itu menceritakan sukanya adalah merasa nyaman tinggal di Bali karena masyarakatnya ramah dan jiwa sosialnya tinggi.
"Dukanya yaitu semua kegiatan harus terbatas, salah satunya belum bisa berlatih bersama tim," kata dia.
Latihan mandiri pun, kata dia, dilakukan secara pribadi dengan latihan core, jogging, dan tali skipping untuk menjaga kebugaran.
Mantan penggawa PSM Makassar itu juga mengaku menyukai masakan Bali, terutama ayam betutu karena citarasanya yang lezat.
Pemain berusia 29 tahun itu juga sering mencari makanan khas Makassar di tanah dewata sambil mencari makanan khas Maluku, daerah kelahirannya yaitu Tulehu, namun masih sulit, apalagi dengan kondisi seperti ini.
"Untuk makanan khas di Bali saya suka ayam betutu, rasanya nikmat dan mantap sekali. Saya juga sering mencari makanan Makassar salah satunya Coto," kata dia.
"Saya masih sulit mencari masakan Maluku. Saat ini memang situasi sedang sulit, harapannya memang situasi kembali normal dan kompetisi sepak bola bisa terlaksana dengan baik," tambah Rizky.
Rizky Pellu dan penggawa Serdadu Tridatu lainnya sampai saat ini tetap menjalankan latihan mandiri untuk menjaga kebugaran personal pemain.
Latihan persiapan bersama tim kemungkinan besar akan terlaksana akhir Juli ini, sembari melihat kondisi pandemi di Indonesia.
Rizky Pellu menjadi salah satu rekrutan anyar skuad Pulau Dewata dalam menyambut beragam kompetisi yang dilakoni Bali United tahun ini, termasuk persiapan Piala AFC dan Liga 1 2021.
Pemilik nomor punggung 19 itu baru melakoni laga kala pasukan Stefano Cugurra tampil dalam Piala Menpora beberapa bulan lalu.
Rizky juga juga tampil impresif saat Tour De Java yang digelar Bali United, dengan mengemas dua gol dan satu assist.
"Situasi pandemi dan penerapan PPKM pasti ada suka dan duka yang harus diterima," kata Rizky dalam laman resmi klub, Jumat.
Pemilik nama lengkap Rizky Ahmad Sanjaya Pellu itu menceritakan sukanya adalah merasa nyaman tinggal di Bali karena masyarakatnya ramah dan jiwa sosialnya tinggi.
"Dukanya yaitu semua kegiatan harus terbatas, salah satunya belum bisa berlatih bersama tim," kata dia.
Latihan mandiri pun, kata dia, dilakukan secara pribadi dengan latihan core, jogging, dan tali skipping untuk menjaga kebugaran.
Mantan penggawa PSM Makassar itu juga mengaku menyukai masakan Bali, terutama ayam betutu karena citarasanya yang lezat.
Pemain berusia 29 tahun itu juga sering mencari makanan khas Makassar di tanah dewata sambil mencari makanan khas Maluku, daerah kelahirannya yaitu Tulehu, namun masih sulit, apalagi dengan kondisi seperti ini.
"Untuk makanan khas di Bali saya suka ayam betutu, rasanya nikmat dan mantap sekali. Saya juga sering mencari makanan Makassar salah satunya Coto," kata dia.
"Saya masih sulit mencari masakan Maluku. Saat ini memang situasi sedang sulit, harapannya memang situasi kembali normal dan kompetisi sepak bola bisa terlaksana dengan baik," tambah Rizky.
Rizky Pellu dan penggawa Serdadu Tridatu lainnya sampai saat ini tetap menjalankan latihan mandiri untuk menjaga kebugaran personal pemain.
Latihan persiapan bersama tim kemungkinan besar akan terlaksana akhir Juli ini, sembari melihat kondisi pandemi di Indonesia.
Rizky Pellu menjadi salah satu rekrutan anyar skuad Pulau Dewata dalam menyambut beragam kompetisi yang dilakoni Bali United tahun ini, termasuk persiapan Piala AFC dan Liga 1 2021.
Pemilik nomor punggung 19 itu baru melakoni laga kala pasukan Stefano Cugurra tampil dalam Piala Menpora beberapa bulan lalu.
Rizky juga juga tampil impresif saat Tour De Java yang digelar Bali United, dengan mengemas dua gol dan satu assist.