Jakarta (ANTARA) - Prajurit TNI Angkatan Laut dari KRI Sembilang (SBL)-850 menyelamatkan seorang pelajar yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Jumat.
"Saat patroli, kami menemukan seorang anak tengah terapung-apung di tengah laut sekitar 25 NM atau sekitar 45 kilometer dari daratan Banten," Kata Komandan KRI Sembilang-850 Mayor Laut (P) Nanang Khunaifi dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Jumat.
Nanang menjelaskan sekitar pukul 08.30 WIB, KRI Sembilang-850 yang sedang melaksanakan patroli keamanan laut di perairan barat laut Pulau Laki melalui juru pengawasnya melihat kontak visual benda terapung di haluan lambung kiri dengan jarak 100 meter. Setelah mendekat kurang lebih jarak 50 meter, terlihat sosok seseorang sedang terapung-apung.
Komandan KRI SBL-850 memerintahkan Peran Pertolongan Orang Jatuh di Laut, selanjutnya menurunkan perahu sekoci di perairan barat laut Pulau Laki sekitar 25 NM dari daratan Banten untuk melaksanakan evakuasi terhadap orang tersebut.
"Anak tersebut berusaha mempertahankan daya apungnya berenang tanpa arah karena sekelilingnya tidak terlihat daratan. Oleh tim rescue dinaikkan ke atas sekoci selanjutnya dibawa menuju KRI Sembilang-850 untuk dilaksanakan pertolongan pertama,” ujar Nanang.
Setelah ditanya, diketahui anak tersebut bernama Ridho Ilhami (14) pelajar asal Pulau Harapan, Kepulauan Seribu.
Menurut keterangan korban, dia naik kapal penyeberangan (speed) dari Kronjo Banten hendak pulang menuju Pulau Harapan. Saat perjalanan, ia terjatuh dari speed dan berusaha mengapung selama 3 jam sampai dengan ditemukan KRI yang sedang berpatroli.
"Korban diantarkan menuju Pos TNI Angkatan Laut (Posal) Untung Jawa yang selanjutnya dipertemukan dengan keluarganya," kata Nanang.
Panglima Koarmada I Laksda TNI Abdul Rasyid mengapresiasi kinerja prajuritnya yang hadir dan memberikan manfaat kepada masyarakat pengguna laut. Pangkoarmada I juga dalam berbagai kesempatan mengatakan bahwa kehadiran unsur patroli TNI AL secara rutin di perairan Indonesia, selain dalam rangka penegakan kedaulatan dan hukum di laut juga untuk menjamin keselamatan dan keamanan para pengguna laut termasuk kegiatan SAR.
"Saat patroli, kami menemukan seorang anak tengah terapung-apung di tengah laut sekitar 25 NM atau sekitar 45 kilometer dari daratan Banten," Kata Komandan KRI Sembilang-850 Mayor Laut (P) Nanang Khunaifi dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Jumat.
Nanang menjelaskan sekitar pukul 08.30 WIB, KRI Sembilang-850 yang sedang melaksanakan patroli keamanan laut di perairan barat laut Pulau Laki melalui juru pengawasnya melihat kontak visual benda terapung di haluan lambung kiri dengan jarak 100 meter. Setelah mendekat kurang lebih jarak 50 meter, terlihat sosok seseorang sedang terapung-apung.
Komandan KRI SBL-850 memerintahkan Peran Pertolongan Orang Jatuh di Laut, selanjutnya menurunkan perahu sekoci di perairan barat laut Pulau Laki sekitar 25 NM dari daratan Banten untuk melaksanakan evakuasi terhadap orang tersebut.
"Anak tersebut berusaha mempertahankan daya apungnya berenang tanpa arah karena sekelilingnya tidak terlihat daratan. Oleh tim rescue dinaikkan ke atas sekoci selanjutnya dibawa menuju KRI Sembilang-850 untuk dilaksanakan pertolongan pertama,” ujar Nanang.
Setelah ditanya, diketahui anak tersebut bernama Ridho Ilhami (14) pelajar asal Pulau Harapan, Kepulauan Seribu.
Menurut keterangan korban, dia naik kapal penyeberangan (speed) dari Kronjo Banten hendak pulang menuju Pulau Harapan. Saat perjalanan, ia terjatuh dari speed dan berusaha mengapung selama 3 jam sampai dengan ditemukan KRI yang sedang berpatroli.
"Korban diantarkan menuju Pos TNI Angkatan Laut (Posal) Untung Jawa yang selanjutnya dipertemukan dengan keluarganya," kata Nanang.
Panglima Koarmada I Laksda TNI Abdul Rasyid mengapresiasi kinerja prajuritnya yang hadir dan memberikan manfaat kepada masyarakat pengguna laut. Pangkoarmada I juga dalam berbagai kesempatan mengatakan bahwa kehadiran unsur patroli TNI AL secara rutin di perairan Indonesia, selain dalam rangka penegakan kedaulatan dan hukum di laut juga untuk menjamin keselamatan dan keamanan para pengguna laut termasuk kegiatan SAR.