Jakarta (ANTARA) - Turki akan tamat riwayatnya jika kalah lagi melawan Wales dalam pertandingan keduanya di Stadion Olimpiade Baku di Azerbaijan, Rabu pukul 23.00 WIB nanti, setelah takluk 0-3 kepada Italia dalam laga pembuka Euro 2020. Untuk itu, misi utama Turki adalah mengalahkan Wales.
“Kami melewatkan dua hari yang mengerikan setelah pertandingan melawan Italia itu,” kata kapten timnas Turki Burak Yilmaz seperti dikutip Reuters. “Bersama dengan dukungan suporter dan kesatuan dalam tim ini, kami kini sudah kembali ke pijakan kami dan fokus kepada tujuan-tujuan kami."
Masalahnya Wales bukan lawan enteng, apalagi sudah pernah mengalahkan Turki tiga kali. Sebaliknya Turki mengalahkan Wales dua kali dalam enam pertemuan sebelum ini.
Baca juga: Bale berharap penonton di Baku bakar semangat Wales
Wales juga memiliki tim serang maut, bukan saja karena faktor Gareth Bale, tetapi juga striker Cardiff City Kieffer Moore yang mencetak gol yang membuat mereka menahan seri Swiss 1-1 dalam laga pertama. Moore dipastikan menggulingkan Harry Wilson sebagai starter barisan depan Wales.
Dan Wales akan sangat nyaman jika memetik kemenangan pertama dalam putaran Euro ini karena itu bakal membuka lebar-lebar peluang lompat ke babak knockout. Jadi, ini pertarungan adu nasib sebagaimana umumnya pertandingan kedua dalam fase grup.
Lain dari itu Wales sudah bersiap karena tahu Turki akan melampiaskan amarah ditelan bulat-bulat Italia, kepada mereka. "Turki telah melewatkan pertandingan pembuka yang sulit sekali dan akan melampiaskan kepada kami demi merebut tiga poin. Kami sepenuhnya siap menghadapi pertandingan berat ini,” kata pelatih Wales Robet Page.
Secara teknis, dan riwayat pertemuan mereka sebelumnya yang relatif seimbang, kedua tim memiliki prospek merata. Peluang mereka untuk menang sama besarnya dengan peluang mereka untuk seri.
Baca juga: Joachim Loew janji akan benahi masalah timnas Jerman
Mereka juga berpengalaman bagaimana harus melangkah melewati fase grup karena keduanya pernah melakukannya, bahkan sama-sama menjadi semifinalis Euro.
Sebelum ini Turki sudah empat kali mengarungi putaran final Euro, masing-masing 1996 dan 2016 ketika hanya sampai fase grup, 2000 ketika sampai perempatfinal dan 2008 ketika menembus semifinal. Sebaliknya, Wales baru satu kali pada 2016 dan dalam debutnya ini mereka langsung sampai semifinal.
Mengingat catatan mereka yang relatif seimbang ini, mungkin faktor di luar teknis yang bakal menjadi penentu di antara mereka. Dan Turki merasa telah memiliki faktor itu karena akan tampil di depan penonton Azerbaijan yang satu rumpun dan kebudayaan dengan Turki, selain memiliki kaitan historis yang lekat.
Azerbaijan yang berbatasan dengan Turki di bagian timurnya akan mudah dicapai warga Turki yang sudah memastikan datang dalam jumlah ribuan ke Baku. Mereka akan bergabung dengan 30.000 supertor tuan rumah yang cenderung mendukung Turki.
Baca juga: Preview Euro 2020: Finlandia vs Rusia
Wales mengesampingkan faktor penonton ini, sekalipun 8.782 orang yang menyaksikan atmosfer Wales melawan Swiss sungguh berbeda dengan atmosfer minimal 30.000 orang yang menyaksikan Turki melawan Wales.
Bek Wales yang juga bek Liverpool, Neco Williams, malah menilai suporter yang memusuhi timnya di stadion selama laga nanti masih lebih baik ketimbang bertanding di dalam stadion yang senyap tanpa penonton.
“Kembalinya suporter ke dalam stadion akan membuat Anda lebih termotivasi. Jika nantinya menjadi lebih terlihat sebagai laga tandang maka itu pun akan memotivasi kami, membantu memastikan kami menang di depan pendukung mereka,” kata Williams.
Prediksi sebelas pemain pertama
Turki: Ugurcan Cakr; Mehmet Zeki Celik, Merih Demiral, Caglar Soyuncu, Cengiz Umut Meras; Kaan Ayhan, Ozan Tufan, Hakan Calhanoglu, Irfan Can Kahveci, Cengiz Under; Burak Ylmaz
Wales: Danny Ward; Connor Roberts, Chris Mepham, Joe Rodon, Ben Davies; Joe Morrell, Joe Allen; Gareth Bale, Aaron Ramsey, Daniel James; Kieffer Moore
Skenario pertandingan
Pelatih timnas Turki Senol Gunes kemungkinan memakai formasi seperti saat dikalahkan Italia dalam pertandingan pertama fase grup pekan lalu yang juga pertandingan pertama putaran final Euro 2020.
Untuk itu Gunes masih akan menempatkan lima gelandang di tengah sektor permainan yang berfungsi menahan ofensif Wales dan sekaligus merancang ofensifnya sendiri ke sepertiga terakhir lapangan Wales.
Dalam pola seperti ini Turki mendudukkan Burak Yilmaz dalam posisi striker tunggal, sedangkan gelandang Hakan Calhanoglu menjadi playmaker yang mengaransemen peluang-peluang Turki.
Peran yang sebelum ini rutin dia mainkan bersama AC Milan itu tidak bisa berkembang saat melawan Italia karena dimatikan bek-bek Azzurri. Calhanoglu berharap Wales tidak setangguh Italia dalam bertahan dan tidak membuatnya mati kutu sehingga membuka kesempatan kepada pemain-pemain Turki berorientasi menyerang, khususnya Yilmaz, untuk menciptakan gol.
Statistik penting kedua tim
Ini pertemuan pertama Turki dan Wales dalam sebuah turnamen besar sepakbola, tapi sebenarnya mereka sudah enam kali bertemu.
Turki dan Wales sebelum ini sudah pernah bertemu enam kali. Turki menang dua kali, sedangkan Wales tiga kali. Terakhir kali bertemu pada kualifikasi Piala Dunia 1998 di mana Turki menang 6-4.
Turki kalah pada tujuh laga pembukanya dalam turnamen besar tetapi berhasil menghindarkan kekalahan pada laga kedua dalam tiga Euro terakhir.
Enam dari tujuh gol yang masuk ke kandang Wales selama putaran final Euro sebelumnya, terjadi pada babak pertama.
Wales tak terkalahkan dalam enam pertandingan Euro terakhirnya.
Wales seri 1-1 melawan Swiss pada laga pembuka Euro 2020, Turki kalah 0-3 melawan Italia dalam laga pembuka Euro 2020.
“Kami melewatkan dua hari yang mengerikan setelah pertandingan melawan Italia itu,” kata kapten timnas Turki Burak Yilmaz seperti dikutip Reuters. “Bersama dengan dukungan suporter dan kesatuan dalam tim ini, kami kini sudah kembali ke pijakan kami dan fokus kepada tujuan-tujuan kami."
Masalahnya Wales bukan lawan enteng, apalagi sudah pernah mengalahkan Turki tiga kali. Sebaliknya Turki mengalahkan Wales dua kali dalam enam pertemuan sebelum ini.
Baca juga: Bale berharap penonton di Baku bakar semangat Wales
Wales juga memiliki tim serang maut, bukan saja karena faktor Gareth Bale, tetapi juga striker Cardiff City Kieffer Moore yang mencetak gol yang membuat mereka menahan seri Swiss 1-1 dalam laga pertama. Moore dipastikan menggulingkan Harry Wilson sebagai starter barisan depan Wales.
Dan Wales akan sangat nyaman jika memetik kemenangan pertama dalam putaran Euro ini karena itu bakal membuka lebar-lebar peluang lompat ke babak knockout. Jadi, ini pertarungan adu nasib sebagaimana umumnya pertandingan kedua dalam fase grup.
Lain dari itu Wales sudah bersiap karena tahu Turki akan melampiaskan amarah ditelan bulat-bulat Italia, kepada mereka. "Turki telah melewatkan pertandingan pembuka yang sulit sekali dan akan melampiaskan kepada kami demi merebut tiga poin. Kami sepenuhnya siap menghadapi pertandingan berat ini,” kata pelatih Wales Robet Page.
Secara teknis, dan riwayat pertemuan mereka sebelumnya yang relatif seimbang, kedua tim memiliki prospek merata. Peluang mereka untuk menang sama besarnya dengan peluang mereka untuk seri.
Baca juga: Joachim Loew janji akan benahi masalah timnas Jerman
Mereka juga berpengalaman bagaimana harus melangkah melewati fase grup karena keduanya pernah melakukannya, bahkan sama-sama menjadi semifinalis Euro.
Sebelum ini Turki sudah empat kali mengarungi putaran final Euro, masing-masing 1996 dan 2016 ketika hanya sampai fase grup, 2000 ketika sampai perempatfinal dan 2008 ketika menembus semifinal. Sebaliknya, Wales baru satu kali pada 2016 dan dalam debutnya ini mereka langsung sampai semifinal.
Mengingat catatan mereka yang relatif seimbang ini, mungkin faktor di luar teknis yang bakal menjadi penentu di antara mereka. Dan Turki merasa telah memiliki faktor itu karena akan tampil di depan penonton Azerbaijan yang satu rumpun dan kebudayaan dengan Turki, selain memiliki kaitan historis yang lekat.
Azerbaijan yang berbatasan dengan Turki di bagian timurnya akan mudah dicapai warga Turki yang sudah memastikan datang dalam jumlah ribuan ke Baku. Mereka akan bergabung dengan 30.000 supertor tuan rumah yang cenderung mendukung Turki.
Baca juga: Preview Euro 2020: Finlandia vs Rusia
Wales mengesampingkan faktor penonton ini, sekalipun 8.782 orang yang menyaksikan atmosfer Wales melawan Swiss sungguh berbeda dengan atmosfer minimal 30.000 orang yang menyaksikan Turki melawan Wales.
Bek Wales yang juga bek Liverpool, Neco Williams, malah menilai suporter yang memusuhi timnya di stadion selama laga nanti masih lebih baik ketimbang bertanding di dalam stadion yang senyap tanpa penonton.
“Kembalinya suporter ke dalam stadion akan membuat Anda lebih termotivasi. Jika nantinya menjadi lebih terlihat sebagai laga tandang maka itu pun akan memotivasi kami, membantu memastikan kami menang di depan pendukung mereka,” kata Williams.
Prediksi sebelas pemain pertama
Turki: Ugurcan Cakr; Mehmet Zeki Celik, Merih Demiral, Caglar Soyuncu, Cengiz Umut Meras; Kaan Ayhan, Ozan Tufan, Hakan Calhanoglu, Irfan Can Kahveci, Cengiz Under; Burak Ylmaz
Wales: Danny Ward; Connor Roberts, Chris Mepham, Joe Rodon, Ben Davies; Joe Morrell, Joe Allen; Gareth Bale, Aaron Ramsey, Daniel James; Kieffer Moore
Skenario pertandingan
Pelatih timnas Turki Senol Gunes kemungkinan memakai formasi seperti saat dikalahkan Italia dalam pertandingan pertama fase grup pekan lalu yang juga pertandingan pertama putaran final Euro 2020.
Untuk itu Gunes masih akan menempatkan lima gelandang di tengah sektor permainan yang berfungsi menahan ofensif Wales dan sekaligus merancang ofensifnya sendiri ke sepertiga terakhir lapangan Wales.
Dalam pola seperti ini Turki mendudukkan Burak Yilmaz dalam posisi striker tunggal, sedangkan gelandang Hakan Calhanoglu menjadi playmaker yang mengaransemen peluang-peluang Turki.
Peran yang sebelum ini rutin dia mainkan bersama AC Milan itu tidak bisa berkembang saat melawan Italia karena dimatikan bek-bek Azzurri. Calhanoglu berharap Wales tidak setangguh Italia dalam bertahan dan tidak membuatnya mati kutu sehingga membuka kesempatan kepada pemain-pemain Turki berorientasi menyerang, khususnya Yilmaz, untuk menciptakan gol.
Baca juga: Jerman tumpul dan kehabisan ide
Untuk menjaga wilayah pertahanan tetap suci dari ancaman Wales yang memiliki dua pemain yang berlari sangat cepat, Daniel James dan Gareth Bale yang ahli mengoptimalkan peluang, Gunes tak akan mengubah duo bek tengah Merih Demiral dan Caglar Soyuncu.
Sektor yang mungkin diubah Gunes justru lapangan tengah. Dia tahu di sinilah awal petaka 0-3 melawan Italia terjadi. Untuk itu, tak seperti pekan lalu, dia akan memainkan sejak awal gelandang Irfan Kahveci dan Cengiz Under. Yang belakangan ini tampil menawan dalam kesempatan singkat sebagai pemain pengganti melawan Italia. Dia bakal menggantikan Kenan Karaman sebagai starter.
Wales tertekan saat mengimbangi Swiss 1-1 dalam pertandingan pertamanya. Kieffer Moore menjadi penyelamat manakala barisan depannya lebih tumpul ketimbang Swiss padahal memiliki pemain sekelas Gareth Bale.
Bale, dan juga Aaron Ramsey, kurang bersinar dalam laga itu. Begitu juga tim pertahanan mereka yang seperti mengalami stagnasi. Namun pelatih Robert Page cenderung tidak mengubah secara drastis formasi timnya. Untuk itu, Bale dan Ramsey tetap dipasang sejak awal, karena memang tak memiliki opsi pengganti.
Tapi di antara Bale dan Ramsey, maka Ramsey yang paling mungkin diganti, sementara yang paling mungkin menggantinya adalah Harry Wilson. Akan halnya Bale, dia akan kembali berpasangan dengan Daniel James guna memasok baik bola dan membuka ruang untuk Kieffer Moore.
Robert Page juga masih akan mempertahankan Conor Roberts, Chris Mepham, Joe Rodon dan Ben Davies sebagai kuartet pertahanan yang melindungi kiper Danny Ward. Dan seandainya fit, bek tengah yang kerap berposisi gelandang bertahan, Ethan Ampadu, siap walau mungkin diturunkan sebagai pengganti.
Untuk menjaga wilayah pertahanan tetap suci dari ancaman Wales yang memiliki dua pemain yang berlari sangat cepat, Daniel James dan Gareth Bale yang ahli mengoptimalkan peluang, Gunes tak akan mengubah duo bek tengah Merih Demiral dan Caglar Soyuncu.
Sektor yang mungkin diubah Gunes justru lapangan tengah. Dia tahu di sinilah awal petaka 0-3 melawan Italia terjadi. Untuk itu, tak seperti pekan lalu, dia akan memainkan sejak awal gelandang Irfan Kahveci dan Cengiz Under. Yang belakangan ini tampil menawan dalam kesempatan singkat sebagai pemain pengganti melawan Italia. Dia bakal menggantikan Kenan Karaman sebagai starter.
Wales tertekan saat mengimbangi Swiss 1-1 dalam pertandingan pertamanya. Kieffer Moore menjadi penyelamat manakala barisan depannya lebih tumpul ketimbang Swiss padahal memiliki pemain sekelas Gareth Bale.
Bale, dan juga Aaron Ramsey, kurang bersinar dalam laga itu. Begitu juga tim pertahanan mereka yang seperti mengalami stagnasi. Namun pelatih Robert Page cenderung tidak mengubah secara drastis formasi timnya. Untuk itu, Bale dan Ramsey tetap dipasang sejak awal, karena memang tak memiliki opsi pengganti.
Tapi di antara Bale dan Ramsey, maka Ramsey yang paling mungkin diganti, sementara yang paling mungkin menggantinya adalah Harry Wilson. Akan halnya Bale, dia akan kembali berpasangan dengan Daniel James guna memasok baik bola dan membuka ruang untuk Kieffer Moore.
Robert Page juga masih akan mempertahankan Conor Roberts, Chris Mepham, Joe Rodon dan Ben Davies sebagai kuartet pertahanan yang melindungi kiper Danny Ward. Dan seandainya fit, bek tengah yang kerap berposisi gelandang bertahan, Ethan Ampadu, siap walau mungkin diturunkan sebagai pengganti.
Statistik penting kedua tim
Ini pertemuan pertama Turki dan Wales dalam sebuah turnamen besar sepakbola, tapi sebenarnya mereka sudah enam kali bertemu.
Turki dan Wales sebelum ini sudah pernah bertemu enam kali. Turki menang dua kali, sedangkan Wales tiga kali. Terakhir kali bertemu pada kualifikasi Piala Dunia 1998 di mana Turki menang 6-4.
Turki kalah pada tujuh laga pembukanya dalam turnamen besar tetapi berhasil menghindarkan kekalahan pada laga kedua dalam tiga Euro terakhir.
Enam dari tujuh gol yang masuk ke kandang Wales selama putaran final Euro sebelumnya, terjadi pada babak pertama.
Wales tak terkalahkan dalam enam pertandingan Euro terakhirnya.
Wales seri 1-1 melawan Swiss pada laga pembuka Euro 2020, Turki kalah 0-3 melawan Italia dalam laga pembuka Euro 2020.