Bandung (ANTARA) - Peristiwa banjir bandang kembali melanda Desa Panyadap, Kecamatan Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat malam akibat debit sungai meningkat karena hujan deras.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bandung, Hendra Hidayat mengatakan banjir bandang tersebut terjadi sekitar pukul 18.06 WIB. Menurutnya banjir itu terjadi di titik yang sama dengan sebelumnya.
"Jadi yang kemarin ditanggulangi dengan tanggul sementara dari karung itu jebol lagi, karungnya nggak kuat karena debit airnya lebih kencang," kata Hendra saat dihubungi di Bandung.
Menurut Hendra, hujan terjadi sejak sore hari dengan intensitas tinggi. Adapun ia memastikan tim relawan setempat telah mengantisipasi sejak hujan deras mulai turun.
"Penjaga balai sudah bilang hati-hati, dalam dua jam kedepan katanya, sudah diberitahukan hati-hati, karena debit air sudah mulai besar," kata dia.
Sehingga menurutnya warga sudah lebih tanggap dengan menyelamatkan dirinya masing-masing dengan mengosongkan pemukiman yang sebelumnya juga diterjang banjir bandang.
"Tim BPBD sudah assessment, karena memang kemarin sudah ditetapkan sebagai status tanggap darurat di daerah situ," kata Hendra.
Sebelumnya peristiwa banjir bandang itu terjadi pada Selasa (1/6) lalu. Dalam peristiwa tersebut ada sebanyak 500 rumah yang terdampak, dua rumah di antaranya mengalami rusak berat, 29 rusak sedang, dan sisanya mengalami rusak ringan.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bandung, Hendra Hidayat mengatakan banjir bandang tersebut terjadi sekitar pukul 18.06 WIB. Menurutnya banjir itu terjadi di titik yang sama dengan sebelumnya.
"Jadi yang kemarin ditanggulangi dengan tanggul sementara dari karung itu jebol lagi, karungnya nggak kuat karena debit airnya lebih kencang," kata Hendra saat dihubungi di Bandung.
Menurut Hendra, hujan terjadi sejak sore hari dengan intensitas tinggi. Adapun ia memastikan tim relawan setempat telah mengantisipasi sejak hujan deras mulai turun.
"Penjaga balai sudah bilang hati-hati, dalam dua jam kedepan katanya, sudah diberitahukan hati-hati, karena debit air sudah mulai besar," kata dia.
Sehingga menurutnya warga sudah lebih tanggap dengan menyelamatkan dirinya masing-masing dengan mengosongkan pemukiman yang sebelumnya juga diterjang banjir bandang.
"Tim BPBD sudah assessment, karena memang kemarin sudah ditetapkan sebagai status tanggap darurat di daerah situ," kata Hendra.
Sebelumnya peristiwa banjir bandang itu terjadi pada Selasa (1/6) lalu. Dalam peristiwa tersebut ada sebanyak 500 rumah yang terdampak, dua rumah di antaranya mengalami rusak berat, 29 rusak sedang, dan sisanya mengalami rusak ringan.