Palembang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mengupayakan akses ke luar pintu Tol Palindra berada di kawasan Universitas Sriwijaya di Kabupaten Ogan Ilir, untuk keselamatan warga.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru di Palembang, Rabu, mengatakan setelah melakukan peninjauan pada Selasa (8/6) diketahui bahwa memang akses ke luar Tol Palindra terbilang rawan jika tidak dialihkan ke kawasan lahan milik Unsri.
“Kami melihat alternatif trase untuk menuju Desa Tanjung Pering dari pintu keluar Tol Palindra. Kenapa kesannya sudah mendesak, karena dari pintu keluar Tol Palindra itu sudah 12 kali kecelakaan nabrak pagar Unsri," kata Herman Deru.
Herman Deru merespon keinginan Bupati Ogan Ilir untuk menyambungkan jalan tersebut hingga tembus ke Desa Tanjung Pering.
Untuk menindaklanjuti hal tersebut, ia memerintahkan pejabatnya supaya membentuk tim terkait pembangunan alternatif trase Tol Palindra.
"Nanti kita akan sampaikan ke Menteri Pendidikan supaya merelakan aset milik Unsri ini. Pinjam pakai pun boleh, nanti Pemda yang bangun," kata dia.
Sementara itu, Bupati Ogan Ilir, Panca Wijaya Akbar berharap, pihak Unsri bersedia memberikan asetnya untuk kepentingan masyarakat banyak, lantaran kerap terjadi kecelakaan di pintu ke luar Tol Palindra.
"Sesuai dengan aspirasi masyarakat, bahwa meminta supaya akses ini dipotong, sehingga bisa menghidupkan suasana di wilayah Desa Tanjung Pering,” kata Panca.
Adanya pembukaan akses jalan alternatif itu akan menghidupkan kawasan Desa Tanjung Pering sehingga keramaian tidak hanya terpusat di lintas tengah dan timur.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru di Palembang, Rabu, mengatakan setelah melakukan peninjauan pada Selasa (8/6) diketahui bahwa memang akses ke luar Tol Palindra terbilang rawan jika tidak dialihkan ke kawasan lahan milik Unsri.
“Kami melihat alternatif trase untuk menuju Desa Tanjung Pering dari pintu keluar Tol Palindra. Kenapa kesannya sudah mendesak, karena dari pintu keluar Tol Palindra itu sudah 12 kali kecelakaan nabrak pagar Unsri," kata Herman Deru.
Herman Deru merespon keinginan Bupati Ogan Ilir untuk menyambungkan jalan tersebut hingga tembus ke Desa Tanjung Pering.
Untuk menindaklanjuti hal tersebut, ia memerintahkan pejabatnya supaya membentuk tim terkait pembangunan alternatif trase Tol Palindra.
"Nanti kita akan sampaikan ke Menteri Pendidikan supaya merelakan aset milik Unsri ini. Pinjam pakai pun boleh, nanti Pemda yang bangun," kata dia.
Sementara itu, Bupati Ogan Ilir, Panca Wijaya Akbar berharap, pihak Unsri bersedia memberikan asetnya untuk kepentingan masyarakat banyak, lantaran kerap terjadi kecelakaan di pintu ke luar Tol Palindra.
"Sesuai dengan aspirasi masyarakat, bahwa meminta supaya akses ini dipotong, sehingga bisa menghidupkan suasana di wilayah Desa Tanjung Pering,” kata Panca.
Adanya pembukaan akses jalan alternatif itu akan menghidupkan kawasan Desa Tanjung Pering sehingga keramaian tidak hanya terpusat di lintas tengah dan timur.