Baturaja (ANTARA) - Warga tiga kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana alam banjir yang berpotensi terjadi saat musim hujan karena dekat dengan Daerah Aliran Sungai (DAS) Ogan.
"Tiga kecamatan tersebut meliputi Kecamatan Ulu Ogan, Muarajaya dan Pengandonan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ogan Komering Ulu (OKU) Amzar Kristopa di Baturaja, Senin.
Dia menyampaikan berdasarkan peringatan dini dari BMKG, Kabupaten OKU berpotensi turun hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang selama beberapa hari ke depan.
Kondisi tersebut berpotensi menimbulkan bencana banjir, tanah longsor serta angin puting beliung sehingga masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan menghadapi bencana alam agar tidak menimbulkan korban jiwa.
"Apalagi tiga kecamatan ini sering kali terjadi banjir akibat intensitas hujan tinggi hingga Sungai Ogan meluap sehingga masyarakat harus waspada," tegasnya.
BPBD OKU juga sudah menyebar 225 personel termasuk relawan untuk siaga di setiap posko yang tersebar di 13 kecamatan di Kabupaten OKU.
Pihaknya juga membentuk posko reaksi cepat di daerah rawan bencana agar peristiwa bencana alam dapat segera ditanggulangi.
Personel yang disiagakan di setiap posko ini, lanjut dia, bertugas memberikan pertolongan pertama sekaligus mengevakuasi korban jika terjadi bencana alam dalam waktu yang cepat selama 24 jam.
"Mereka berjaga per shift lima orang piket setiap hari selama musim penghujan tahun ini," ujarnya.
"Tiga kecamatan tersebut meliputi Kecamatan Ulu Ogan, Muarajaya dan Pengandonan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ogan Komering Ulu (OKU) Amzar Kristopa di Baturaja, Senin.
Dia menyampaikan berdasarkan peringatan dini dari BMKG, Kabupaten OKU berpotensi turun hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang selama beberapa hari ke depan.
Kondisi tersebut berpotensi menimbulkan bencana banjir, tanah longsor serta angin puting beliung sehingga masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan menghadapi bencana alam agar tidak menimbulkan korban jiwa.
"Apalagi tiga kecamatan ini sering kali terjadi banjir akibat intensitas hujan tinggi hingga Sungai Ogan meluap sehingga masyarakat harus waspada," tegasnya.
BPBD OKU juga sudah menyebar 225 personel termasuk relawan untuk siaga di setiap posko yang tersebar di 13 kecamatan di Kabupaten OKU.
Pihaknya juga membentuk posko reaksi cepat di daerah rawan bencana agar peristiwa bencana alam dapat segera ditanggulangi.
Personel yang disiagakan di setiap posko ini, lanjut dia, bertugas memberikan pertolongan pertama sekaligus mengevakuasi korban jika terjadi bencana alam dalam waktu yang cepat selama 24 jam.
"Mereka berjaga per shift lima orang piket setiap hari selama musim penghujan tahun ini," ujarnya.