Baturaja (ANTARA) - Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan tercepat dalam pembentukan Satuan Tugas  Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD) untuk mengelola keuangan negara secara digital.

"Alhamdulillah Kabupaten OKU diakui oleh Bank Indonesia sebagai pelopor P2DD dari empat kabupaten/kota lainnya di Sumsel yakni Kota Palembang, Banyuasin, Musi Banyuasin dan Kabupaten Ogan Komering Ilir," kata Pelaksana Harian Bupati Ogan Komering Ulu (OKU), Eduard Chandra di Baturaja, Selasa.

Pemkab OKU mendapat penghargaan dari Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Selatan atas komitmen dan berperan aktif dalam mendorong akselerasi Indonesia masuk ke era digital untuk semua transaksi yang saat ini dilakukan secara non tunai.

"Penghargaan ini diberikan pada acara pembukaan festival ekonomi dan keuangan digital Indonesia (FEKDI) tahun 2021 yang diselenggarakan Bank Indonesia pada Senin (5/4) di Palembang," katanya.

Bupati menerangkan, sistem digitalisasi ini diterapkan berdasarkan Perbup Nomor 1 tahun 2018 tentang sistem transaksi non tunai dalam pelaksanaan APBD di Kabupaten OKU sejak beberapa tahun terakhir.

Pada tahun 2018, kata dia, sistem digitalisasi ini sudah diimplementasikan di Kabupaten OKU dengan pencapaian sebesar Rp2,36 triliun.

Bahkan, di tengah pandemi Pemerintah Kabupaten OKU tetap beraktifitas mengolah keuangan negara dari proses manual ke sistem digital.

Menurut dia, pada awalnya pelaksanaan digitalisasi ini hanya dilaksanakan di beberapa OPD, namun sekarang sudah berjalan dengan baik diterapkan di seluruh instansi di pemerintahan daerah setempat.

"Pengelolaan keuangan negara secara non tunai ini dinilai lebih efisien dan dapat mengurangi kebocoran anggaran," ujarnya.

Pewarta : Edo Purmana
Editor : Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024