Baturaja (ANTARA) - Ratusan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan mendapat bantuan usaha ekonomi produktif (UEP) guna meningkatkan pendapatan masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19.
Kabid Pemberdayaan Masyarakat Miskin Dinas Sosial Ogan Komering Ulu (OKU), Kholik di Baturaja, Kamis menjelaskan, bantuan UEP ini diperuntukkan bagi 100 pelaku UMKM yang terdata pada 2020.
"Alhamdulilah, dari 100 UMKM yang kami usulkan dapat bantuan ini, ternyata semuanya dikabulkan," ungkapnya.
Bantuan dari Dinas Sosial Provinsi Sumsel tersebut diberikan untuk membantu para pelaku usaha ekonomi produktif yang terdampak COVID-19 agar memiliki peralatan untuk memulai usaha.
"Bantuan ini berupa peralatan usaha sehingga masyarakat dapat berdagang guna memenuhi kebutuhan hidup," katanya.
Sebagian besar bantuan yang diterima pihaknya tersebut tidak sesuai dengan yang diusulkan sebelumnya.
"Bantuan alat produksinya ada yang tidak sesuai dengan yang diusulkan sehingga distribusinya terpaksa disesuaikan saja," kata dia.
Penerima bantuan UEP bagi pelaku UMKM warung nasi, warung model dan warung pempek peralatan yang diberikan dalam bentuk yang sama.
"Seharusnya berbeda. Namun jika harus disesuaikan proposal, maka akan memakan waktu. Jadi disesuaikan saja. Apalagi provinsi harus mengakomodir 1.700 berkas bantuan," ujarnya.
Kabid Pemberdayaan Masyarakat Miskin Dinas Sosial Ogan Komering Ulu (OKU), Kholik di Baturaja, Kamis menjelaskan, bantuan UEP ini diperuntukkan bagi 100 pelaku UMKM yang terdata pada 2020.
"Alhamdulilah, dari 100 UMKM yang kami usulkan dapat bantuan ini, ternyata semuanya dikabulkan," ungkapnya.
Bantuan dari Dinas Sosial Provinsi Sumsel tersebut diberikan untuk membantu para pelaku usaha ekonomi produktif yang terdampak COVID-19 agar memiliki peralatan untuk memulai usaha.
"Bantuan ini berupa peralatan usaha sehingga masyarakat dapat berdagang guna memenuhi kebutuhan hidup," katanya.
Sebagian besar bantuan yang diterima pihaknya tersebut tidak sesuai dengan yang diusulkan sebelumnya.
"Bantuan alat produksinya ada yang tidak sesuai dengan yang diusulkan sehingga distribusinya terpaksa disesuaikan saja," kata dia.
Penerima bantuan UEP bagi pelaku UMKM warung nasi, warung model dan warung pempek peralatan yang diberikan dalam bentuk yang sama.
"Seharusnya berbeda. Namun jika harus disesuaikan proposal, maka akan memakan waktu. Jadi disesuaikan saja. Apalagi provinsi harus mengakomodir 1.700 berkas bantuan," ujarnya.