Palembang (ANTARA) - Penyuntikan dosis pertama Vaksin Sinovac untuk sumber daya manusia kesehatan di Sumatera Selatan baru terealisasi sekitar 50 persen sejak 14 Januari 2021 dengan tingkat tunda vaksin mencapai 13.839 orang.
Kasi Survelans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Sumsel, Yusri di Palembang, Rabu mengatakan hingga 9 Februari 2021 Dinkes di 17 kabupaten/kota telah menyuntikan vaksin dosis pertama ke 24.600 SDM kesehatan dari 53.692 orang yang bersedia divaksin.
"Untuk penyuntikan dosis kedua baru Kabupaten OKI, Banyuasin, Musi Banyuasin dan Palembang yang totalnya ada 4.084 orang," ujarnya.
Menurut dia banyaknya sasaran yang ditunda vaksin karena terdeteksi hipertensi, demam, batuk dan pilek sehingga akan divaksin jika kondisi klinis sudah diizinkan.
.
Sedangkan sasaran batal divaksin karena terdeteksi pernah terpapar COVID-19 serta memiliki penyakit hipertensi, diabetes militus, jantung, bermasalah dengan autoimun, hamil dan menyusui
Meski angka batal vaksin terbilang tinggi namun ia optimis kekebalan lingkungan di lingkungan pelayanan kesehatan dapat terbentuk optimal, ia juga berharap ribuan SDM kesehatan di Sumsel tetap menjalankan protokol kesehatan.
Sementara dari 24.600 penerima suntikan pertama Vaksin Sinovac per 9 Februari, Kota Lubuklinggau mencatatkan realisasi paling tinggi yakni 67,93 persen, disusul Muratara (63,56 persen), Musi Banyuasin (61,68 persen), Musi Rawas (53,12 persen), OKU (50,46 persen).Banyuasin (50,32 persen), Palembang (50,29 persen).
Kemudian Muara Enim (58,49 persen), Prabumulih (54,11 persen), Lahat (50,28 persen), Pagaralam (48,14 persen), OKU Selatan (44,57 persen), PALI (43,60 persen), OKI (43,24 persen), OKU Timur (41,24 persen), Empat Lawang (37,42 persen), dan Ogan Ilir (32,52 persen).
Kasi Survelans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Sumsel, Yusri di Palembang, Rabu mengatakan hingga 9 Februari 2021 Dinkes di 17 kabupaten/kota telah menyuntikan vaksin dosis pertama ke 24.600 SDM kesehatan dari 53.692 orang yang bersedia divaksin.
"Untuk penyuntikan dosis kedua baru Kabupaten OKI, Banyuasin, Musi Banyuasin dan Palembang yang totalnya ada 4.084 orang," ujarnya.
Menurut dia banyaknya sasaran yang ditunda vaksin karena terdeteksi hipertensi, demam, batuk dan pilek sehingga akan divaksin jika kondisi klinis sudah diizinkan.
.
Sedangkan sasaran batal divaksin karena terdeteksi pernah terpapar COVID-19 serta memiliki penyakit hipertensi, diabetes militus, jantung, bermasalah dengan autoimun, hamil dan menyusui
Meski angka batal vaksin terbilang tinggi namun ia optimis kekebalan lingkungan di lingkungan pelayanan kesehatan dapat terbentuk optimal, ia juga berharap ribuan SDM kesehatan di Sumsel tetap menjalankan protokol kesehatan.
Sementara dari 24.600 penerima suntikan pertama Vaksin Sinovac per 9 Februari, Kota Lubuklinggau mencatatkan realisasi paling tinggi yakni 67,93 persen, disusul Muratara (63,56 persen), Musi Banyuasin (61,68 persen), Musi Rawas (53,12 persen), OKU (50,46 persen).Banyuasin (50,32 persen), Palembang (50,29 persen).
Kemudian Muara Enim (58,49 persen), Prabumulih (54,11 persen), Lahat (50,28 persen), Pagaralam (48,14 persen), OKU Selatan (44,57 persen), PALI (43,60 persen), OKI (43,24 persen), OKU Timur (41,24 persen), Empat Lawang (37,42 persen), dan Ogan Ilir (32,52 persen).