Palembang (ANTARA) - Harga karet untuk kadar kering (KKK) 100 persen senilai Rp18.393/Kilogram, Selasa, atau mengalami kenaikan tipis Rp20 jika dibandingkan satu hari sebelumnya.

Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Dinas Perkebunan Sumatera Selatan Rudi Aprian mengatakan harga tersebut berdasarkan data yang diperoleh Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan dan Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumsel yang bersumber dari Singapore Commodity.

“Sesuai prediksi harga karet di awal tahun ini diperkirakan di kisaran Rp18.000—Rp19.000 per Kg,” kata Rudi.

Pergerakan harga karet mulai menunjukkan tren positif sejak awal tahun 2021 setelah sempat berfluktuasi pada akhir tahun.

Pada Senin (25/1), harga karet KKK 100 persen Rp18.373/Kg, KKK 70 persen Rp12.861/Kg, KKK 60 persen Rp11.024/Kg, KKK 50 persen Rp9.187/Kg, Rp7.349/Kg.

Sementara pada hari ini, Selasa (26/1), KKK 100 persen Rp18.393/Kg, KKK 70 persen Rp12.875/Kg, KKK 60 persen Rp11.036/Kg, KKK 50 persen Rp9.197/Kg, Rp7.357/Kg.

Kestabilan harga ini tidak bisa diperkirakan sampai kapan karena banyak faktor yang mempengaruhinya. Namun secara garis besar, harga karet sangat dipengaruhi pertumbuhan ekonomi dunia, kondisi pasar otomotif, harga minyak mentah dunia dan nilai tukar rupiah.

Dengan harga karet kadar kering di atas Rp18.000 tersebut, maka diperkirakan harga di tingkat petani Sumatera Selatan mencapai Rp10.000/Kg hingga Rp12.000/Kg karena sebagian besar menjual produk KKK 50 persen.

Tapi harga ini, ia melanjutkan, dapat diperoleh jika petani tergabung dalam Unit Pembelian dan Pengolahan Bokar (UPPB) yang selama ini selalu membeli dengan harga yang lebih tinggi dari pengepul.

Saat ini pemerintah berusaha agar seluruh petani tergabung dalam UPPB yang menerapkan sistem Lelang 4S (Satu Desa, Satu mutu, Satu harga dan Satu hari lelang). Sejauh ini Sumsel memproduksi 1.164.042 ton karet kering dari lahan seluas 1.311.422 Hektare yang menanggungi kehidupan ekonomi 590.502 Kepala Keluarga.

“Ada selisih Rp3.000—Rp4.000/Kg dibandingkan jual ke pengepul,” kata dia.



 

Pewarta : Dolly Rosana
Editor : Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024