Medan (ANTARA) - Psikolog yang juga Direktur Minauli Consulting Medan Dra Irna Minauli MSi mengatakan kondisi pandemi COVID-19 saat ini membuat warga jenuh namun mengharuskan masyarakat tetap waspada.
"Wabah COVID-19 ini lama-kelamaan menimbulkan stres sehingga kita mulai merasa tidak nyaman," ujar Minauli di Medan, Senin.
Ia menyebutkan beberapa orang kemudian mencoba mencari hiburan dengan pergi keluar rumah dan bahkan ke tempat-tempat keramaian atau bahkan hiburan.
Ketika mereka merasa bahwa hal itu tidak berdampak apapun pada dirinya dan keluarga atau orang-orang yang dikenalnya, mulailah timbul keraguan tentang adanya bahaya penularan atau penyebaran COVID-19 ini.
"Terlebih ketika mereka mempercayai pendapat orang-orang tertentu yang meragukan keberadaan virus corona," ujarnya.
Minauli mengatakan kesadaran biasanya baru muncul kembali ketika mereka melihat atau mendengar langsung orang yang terinfeksi virus corona dan dampaknya.
"Pada saat itu biasanya kita akan belajar dari apa yang dilakukan orang lain," ucap dia.
Ia menjelaskan ketika mereka berhasil sembuh dari penyakit COVID-19 ini misalnya dengan cara pengobatan tertentu atau mengonsumsi vitamin C dosis tinggi, minum obat herbal, berjemur dan berolahraga, maka orang lain akan menirunya.
"Tidak mengherankan jika obat-obatan saat atau jamu-jamuan tertentu menjadi laris di pasaran," katanya.
Ia menegaskan kewaspadaan terhadap penularan COVID-19 harus tetap dijaga termasuk disiplin dalam penerapan protokol kesehatan. Menurut dia, mencegah tertular virus itu lebih baik daripada mengobatinya.
"Wabah COVID-19 ini lama-kelamaan menimbulkan stres sehingga kita mulai merasa tidak nyaman," ujar Minauli di Medan, Senin.
Ia menyebutkan beberapa orang kemudian mencoba mencari hiburan dengan pergi keluar rumah dan bahkan ke tempat-tempat keramaian atau bahkan hiburan.
Ketika mereka merasa bahwa hal itu tidak berdampak apapun pada dirinya dan keluarga atau orang-orang yang dikenalnya, mulailah timbul keraguan tentang adanya bahaya penularan atau penyebaran COVID-19 ini.
"Terlebih ketika mereka mempercayai pendapat orang-orang tertentu yang meragukan keberadaan virus corona," ujarnya.
Minauli mengatakan kesadaran biasanya baru muncul kembali ketika mereka melihat atau mendengar langsung orang yang terinfeksi virus corona dan dampaknya.
"Pada saat itu biasanya kita akan belajar dari apa yang dilakukan orang lain," ucap dia.
Ia menjelaskan ketika mereka berhasil sembuh dari penyakit COVID-19 ini misalnya dengan cara pengobatan tertentu atau mengonsumsi vitamin C dosis tinggi, minum obat herbal, berjemur dan berolahraga, maka orang lain akan menirunya.
"Tidak mengherankan jika obat-obatan saat atau jamu-jamuan tertentu menjadi laris di pasaran," katanya.
Ia menegaskan kewaspadaan terhadap penularan COVID-19 harus tetap dijaga termasuk disiplin dalam penerapan protokol kesehatan. Menurut dia, mencegah tertular virus itu lebih baik daripada mengobatinya.