Washington (ANTARA) - Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) siap mengizinkan penggunaan darurat plasma darah kaya antibodi dari pasien sembuh untuk mengobati pasien COVID-19 secepatnya pekan depan, lapor Wall Street Journal mengutip sumber yang akrab dengan isu tersebut, Rabu.
Otorisasi penggunaan darurat FDA dapat memungkinkan akses yang lebih cepat untuk pengobatan pandemi, yang telah menelan lebih dari 660.000 korban jiwa di seluruh dunia.
FDA enggan mengomentari laporan WSJ.
Baca juga: Anak ingin jumpai teman saat pandemi corona, sebaiknya larang atau izinkan?
Pasien yang selamat dari penyakit menular seperti COVID-19 memiliki plasma darah yang mengandung antibodi atau protein yang dibuat oleh sistem imun tubuh melawan virus.
Ini dapat ditransfusikan ke pasien yang baru saja terinfeksi untuk mencoba membantu penyembuhan, dan sejak awal pandemi, para dokter telah mentransfusikan plasma konvalesen ke pasien COVID-19 dengan kondisi parah.
Awal Juli ini Uni Eropa mengatakan pihaknya ingin mempercepat pendanaan untuk mengobati pasien COVID-19 dengan plasma darah yang didapat dari pasien sembuh.
Sumber: Reuters
Baca juga: Peneliti sebut desain vaksin LIPI berbeda dengan Eijkman
Baca juga: Bio Farma terima vaksin COVID-19 untuk uji klinis
Otorisasi penggunaan darurat FDA dapat memungkinkan akses yang lebih cepat untuk pengobatan pandemi, yang telah menelan lebih dari 660.000 korban jiwa di seluruh dunia.
FDA enggan mengomentari laporan WSJ.
Baca juga: Anak ingin jumpai teman saat pandemi corona, sebaiknya larang atau izinkan?
Pasien yang selamat dari penyakit menular seperti COVID-19 memiliki plasma darah yang mengandung antibodi atau protein yang dibuat oleh sistem imun tubuh melawan virus.
Ini dapat ditransfusikan ke pasien yang baru saja terinfeksi untuk mencoba membantu penyembuhan, dan sejak awal pandemi, para dokter telah mentransfusikan plasma konvalesen ke pasien COVID-19 dengan kondisi parah.
Awal Juli ini Uni Eropa mengatakan pihaknya ingin mempercepat pendanaan untuk mengobati pasien COVID-19 dengan plasma darah yang didapat dari pasien sembuh.
Sumber: Reuters
Baca juga: Peneliti sebut desain vaksin LIPI berbeda dengan Eijkman
Baca juga: Bio Farma terima vaksin COVID-19 untuk uji klinis