Jakarta (ANTARA) - Manajer Manchester City, Pep Guardiola, menyayangkan penampilan babak pertama ketika timnya dikalahkan Arsenal 0-2 dalam semifinal Piala FA di Wembley, Sabtu waktu setempat (Minggu WIB), yang memastikan mereka gagal mempertahankan gelar juara kompetisi itu.
Kekalahan itu menyudahi catatan gemilang City yang tak pernah kalah di kompetisi piala domestik dalam dua setengah tahun terakhir dan hal itu menurut Guardiola tidak lepas dari buruknya penampilan di babak pertama.
"Terkadang itu terjadi. Kami punya rentetan hasil positif, tapi dalam sepak bola Anda memang bisa kalah. Yang membuat saya sedih adalah cara kami kalah," kata Guardiola dalam komentar pascalaga dilansir laman resmi City.
"Kami tidak tampil bagus, tidak cukup siap. Jika anda tak tampil optimal selama 90 menit dalam semifinal, kekalahan semacam ini bisa terjadi," ujarnya menambahkan.
Baca juga: Pep Guardiola sangat senang City lolos dari sanksi UEFA
Guardiola menilai timnya tampil lebih baik pada babak kedua, tapi ketertinggalan satu gol yang terjadi di paruh pertama justru digandakan oleh Arsenal pada 45 menit selanjutnya.
Pierre-Emerick Aubameyang membawa Arsenal unggul pada menit ke-19 dan lantas mencetak gol keduanya ke gawang City pada menit ke-71 di periode yang disebut Guardiola timnya tampil lebih baik.
Baca juga: Pep Guardiola: Manchester City tak butuh izin untuk jadi klub top
"Satu-satunya penyesalan adalah kami main di babak pertama tidak sebagus di babak kedua. Kami harus mengubah strategi tetapi itu tidak cukup," kata Guardiola.
"Situasinya adalah kami kesulitan di babak pertama, itulah mengapa kami kalah," ujarnya lagi.
Baca juga: Guardiola: lebih penting jadi runner-up liga dibandingkan juara FA
"Jika di babak pertama kami tampil sebagus di babak kedua, mungkin hasilnya berbeda. Tetapi bukan itu yang terjadi," pungkas pelatih asal Spanyol itu.
Kekalahan itu membuat City yang sudah menjuarai Piala Liga Inggris kini hanya berpeluang menambah gelar di Liga Champions, tentunya dengan tugas melewati hadangan Real Madrid, bangsawan Eropa yang punya catatan 13 kali jawara.
Kekalahan itu menyudahi catatan gemilang City yang tak pernah kalah di kompetisi piala domestik dalam dua setengah tahun terakhir dan hal itu menurut Guardiola tidak lepas dari buruknya penampilan di babak pertama.
"Terkadang itu terjadi. Kami punya rentetan hasil positif, tapi dalam sepak bola Anda memang bisa kalah. Yang membuat saya sedih adalah cara kami kalah," kata Guardiola dalam komentar pascalaga dilansir laman resmi City.
"Kami tidak tampil bagus, tidak cukup siap. Jika anda tak tampil optimal selama 90 menit dalam semifinal, kekalahan semacam ini bisa terjadi," ujarnya menambahkan.
Baca juga: Pep Guardiola sangat senang City lolos dari sanksi UEFA
Guardiola menilai timnya tampil lebih baik pada babak kedua, tapi ketertinggalan satu gol yang terjadi di paruh pertama justru digandakan oleh Arsenal pada 45 menit selanjutnya.
Pierre-Emerick Aubameyang membawa Arsenal unggul pada menit ke-19 dan lantas mencetak gol keduanya ke gawang City pada menit ke-71 di periode yang disebut Guardiola timnya tampil lebih baik.
Baca juga: Pep Guardiola: Manchester City tak butuh izin untuk jadi klub top
"Satu-satunya penyesalan adalah kami main di babak pertama tidak sebagus di babak kedua. Kami harus mengubah strategi tetapi itu tidak cukup," kata Guardiola.
"Situasinya adalah kami kesulitan di babak pertama, itulah mengapa kami kalah," ujarnya lagi.
Baca juga: Guardiola: lebih penting jadi runner-up liga dibandingkan juara FA
"Jika di babak pertama kami tampil sebagus di babak kedua, mungkin hasilnya berbeda. Tetapi bukan itu yang terjadi," pungkas pelatih asal Spanyol itu.
Kekalahan itu membuat City yang sudah menjuarai Piala Liga Inggris kini hanya berpeluang menambah gelar di Liga Champions, tentunya dengan tugas melewati hadangan Real Madrid, bangsawan Eropa yang punya catatan 13 kali jawara.