Palembang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru memastikan daerahnya siap mengalokasikan dana lebih dari Rp11 miliar untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 20 Mei-11 Juni 2021.
“Saya perjelas, tidak mungkin Sumsel hanya keluarkan Rp11 miliar. Dana itu hanya untuk pekerjaan fisik perbaikan stadion saja,” kata Herman Deru di Palembang, Senin, membantah informasi yang beredar bahwa Sumsel hanya mengalokasikan dana Rp11 miliar.
Deru mengungkapkan, dirinya juga terkejut ketika hal tersebut sampai ditanyakan secara langsung oleh Menpora ke salah seorang anggota DPR RI asal Sumsel.
Padahal, angka Rp11 miliar itu hanya untuk alokasi awal untuk memastikan kesiapan Palembang dalam menyambut kedatangan tim verifikasi stadion dari federasi internasional sepak bola (FIFA) pada September 2020. Dana tersebut akan digunakan untuk mempercantik Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring dan dua stadion latihan yakni Stadion Bumi Sriwijaya, dan Stadion Atletik.
Baca juga: Stadion UNS Surakarta diusulkan jadi lapangan pendukung Piala Dunia U-20
“Dipastikan, Sumsel akan alokasikan dana lebih dari itu. Apalagi ini untuk Piala Dunia, kami ingin sempurna dalam penyelenggaraannya, malah ingin sekali menjadi daerah utama yang menyelenggarakan acara pembukaan dan penutupannya,” kata Herman Deru dalam rapat persiapan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Terkait dana tersebut, Herman Deru mengatakan Sumsel akan menggunakan dana APBD karena masa waktu persiapan yang sangat terbatas. Bahkan, Sumsel tinggal menyisakan 2 bulan lagi untuk persiapan menyambut kedatangan tim verifikasi FIFA.
Walau demikian, pemprov tetap berupaya menggandeng berbagai pihak mulai dari BUMD, BUMN dan kalangan swasta untuk andil dalam membantu kesiapan infrastruktur dan fasilitas pendukung lainnya.
Baca juga: PHRI Sumsel dorong hotel persiapan tuan rumah Piala Dunia U-20
Sementara itu, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Pemprov Sumsel Akhmad Najib mengatakan Sumatera Selatan sangat serius dalam menyiapkan daerah untuk perhelatan Piala Dunia U-20 tersebut.
Bukti keseriusan itu telah dilakukan Pemprov dengan menyampaikan surat komitmen ke Kemenpora belum lama ini.
Baca juga: Renovasi Gelora Sriwijaya Jakabaring dan lima stadion lainnya untuk Piala Dunia U-20 dimulai Agustus
Dalam surat itu, Sumsel menyatakan bersedia menyediakan infrastruktur dengan menggunakan APBD, membiayai honor panitia pelaksana serta menjamin ketersediaan berbagai fasilitas pendukung.
“Komitmen ini yang ditunggu oleh Kemenpora dan sudah Sumsel sampaikan sebagai bentuk keseriusan,” kata dia.
Sementara ini, PSSI telah mengusulkan enam stadion untuk dijadikan penyelenggara Piala Dunia U-20 ke FIFA yakni Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Jakabaring (Palembang), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Manahan (Solo), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya) dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Gianyar).
FIFA dijadwalkan akan menurunkan tim pada September 2020 untuk memeriksa kelayakan keenam stadion itu sebelum mengambil keputusan final.
“Saya perjelas, tidak mungkin Sumsel hanya keluarkan Rp11 miliar. Dana itu hanya untuk pekerjaan fisik perbaikan stadion saja,” kata Herman Deru di Palembang, Senin, membantah informasi yang beredar bahwa Sumsel hanya mengalokasikan dana Rp11 miliar.
Deru mengungkapkan, dirinya juga terkejut ketika hal tersebut sampai ditanyakan secara langsung oleh Menpora ke salah seorang anggota DPR RI asal Sumsel.
Padahal, angka Rp11 miliar itu hanya untuk alokasi awal untuk memastikan kesiapan Palembang dalam menyambut kedatangan tim verifikasi stadion dari federasi internasional sepak bola (FIFA) pada September 2020. Dana tersebut akan digunakan untuk mempercantik Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring dan dua stadion latihan yakni Stadion Bumi Sriwijaya, dan Stadion Atletik.
Baca juga: Stadion UNS Surakarta diusulkan jadi lapangan pendukung Piala Dunia U-20
“Dipastikan, Sumsel akan alokasikan dana lebih dari itu. Apalagi ini untuk Piala Dunia, kami ingin sempurna dalam penyelenggaraannya, malah ingin sekali menjadi daerah utama yang menyelenggarakan acara pembukaan dan penutupannya,” kata Herman Deru dalam rapat persiapan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Terkait dana tersebut, Herman Deru mengatakan Sumsel akan menggunakan dana APBD karena masa waktu persiapan yang sangat terbatas. Bahkan, Sumsel tinggal menyisakan 2 bulan lagi untuk persiapan menyambut kedatangan tim verifikasi FIFA.
Walau demikian, pemprov tetap berupaya menggandeng berbagai pihak mulai dari BUMD, BUMN dan kalangan swasta untuk andil dalam membantu kesiapan infrastruktur dan fasilitas pendukung lainnya.
Baca juga: PHRI Sumsel dorong hotel persiapan tuan rumah Piala Dunia U-20
Sementara itu, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Pemprov Sumsel Akhmad Najib mengatakan Sumatera Selatan sangat serius dalam menyiapkan daerah untuk perhelatan Piala Dunia U-20 tersebut.
Bukti keseriusan itu telah dilakukan Pemprov dengan menyampaikan surat komitmen ke Kemenpora belum lama ini.
Baca juga: Renovasi Gelora Sriwijaya Jakabaring dan lima stadion lainnya untuk Piala Dunia U-20 dimulai Agustus
Dalam surat itu, Sumsel menyatakan bersedia menyediakan infrastruktur dengan menggunakan APBD, membiayai honor panitia pelaksana serta menjamin ketersediaan berbagai fasilitas pendukung.
“Komitmen ini yang ditunggu oleh Kemenpora dan sudah Sumsel sampaikan sebagai bentuk keseriusan,” kata dia.
Sementara ini, PSSI telah mengusulkan enam stadion untuk dijadikan penyelenggara Piala Dunia U-20 ke FIFA yakni Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Jakabaring (Palembang), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Manahan (Solo), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya) dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Gianyar).
FIFA dijadwalkan akan menurunkan tim pada September 2020 untuk memeriksa kelayakan keenam stadion itu sebelum mengambil keputusan final.