Palembang (ANTARA) - Warga Sumatera Selatan yang telah dinyatakan sembuh dari COVID-19 bertambah 38 orang pada Ahad, 12 Juli sehingga total telah mencapai 1.287 orang meski secara presentase termasuk paling rendah di Indonesia.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Sumatera Selatan Yusri, mengatakan penambahan 38 kasus sembuh pada hari Minggu (12/7) berasal dari Palembang (33 orang), serta PALI, Banyuasin, OKI, Musi Banyuasin, dan Lahat masing-masing satu orang.
"Kasus-kasus sembuh masih fluktuatif, namun diharapkan tren penambahanya terus naik," ujarnya.
1.287 kasus sembuh itu kurang dari setengahnya total kasus positif karena hanya mencapai 48,5 persen, juga tercatat paling rendah masih di peringkat ke 25 dari 27 provinsi lainnya di Indonesia.
Baca juga: Pasien sembuh dari COVID-19 di Indonesia terus bertambah jadi 35.638
Baca juga: Gugus Tugas Sumsel imbau warga pindah isolasi ke fasilitas pemerintah
Ada banyak faktor kesembuhan kasus positif COVID-19, kata dia, salah satunya kapasitas uji usap (swab) yang masih harus ditingkatkan dengan memanfaatkan laboratorium kesehatan di Sumsel karena GTPP menerima 500 sampel perhari saat ini.
Menurut dia diantaranya ada Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) Palembang yang sedang melakukan uji coba agar bisa menjadi laboratorium uji usap untuk wilayah Sumsel.
"Informasinya (BTKL) masih ujicoba menggunakan teknik PCR, rencannya RSUD Fatimah juga masih proses," tambahnya.
Baca juga: Update 11 Juli: Tingkat kesembuhan COVID-19 di Sumsel berada posisi ke 25 di Indonesia, total kasus 2.604 orang
500 sampel tersebut saat ini mayoritas diperiksa di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang, RSUP Muhammad Hoesin Palembang, dan RS Pusri Palembang yang telah menggunakan teknik PCR.
Sementara itu warga Sumsel yang terkonfirmasi positif COVID-19 kembali bertambah 49 orang sehingga total sudah tembus 2.653 orang per 12 Juli.
Kasus meninggal juga bertambah dua orang dan totalnya mencapai 125 orang atau 4,7 persen, hingga saat ini terdapat 13 kabupaten/kota yang mencatatkan kasus meninggal, sedangkan empat daerah lainnya (OKU, Lubuklinggau, Empat Lawang dan Lahat) belum ditemukan kasus meninggal.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Sumatera Selatan Yusri, mengatakan penambahan 38 kasus sembuh pada hari Minggu (12/7) berasal dari Palembang (33 orang), serta PALI, Banyuasin, OKI, Musi Banyuasin, dan Lahat masing-masing satu orang.
"Kasus-kasus sembuh masih fluktuatif, namun diharapkan tren penambahanya terus naik," ujarnya.
1.287 kasus sembuh itu kurang dari setengahnya total kasus positif karena hanya mencapai 48,5 persen, juga tercatat paling rendah masih di peringkat ke 25 dari 27 provinsi lainnya di Indonesia.
Baca juga: Pasien sembuh dari COVID-19 di Indonesia terus bertambah jadi 35.638
Baca juga: Gugus Tugas Sumsel imbau warga pindah isolasi ke fasilitas pemerintah
Ada banyak faktor kesembuhan kasus positif COVID-19, kata dia, salah satunya kapasitas uji usap (swab) yang masih harus ditingkatkan dengan memanfaatkan laboratorium kesehatan di Sumsel karena GTPP menerima 500 sampel perhari saat ini.
Menurut dia diantaranya ada Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) Palembang yang sedang melakukan uji coba agar bisa menjadi laboratorium uji usap untuk wilayah Sumsel.
"Informasinya (BTKL) masih ujicoba menggunakan teknik PCR, rencannya RSUD Fatimah juga masih proses," tambahnya.
Baca juga: Update 11 Juli: Tingkat kesembuhan COVID-19 di Sumsel berada posisi ke 25 di Indonesia, total kasus 2.604 orang
500 sampel tersebut saat ini mayoritas diperiksa di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang, RSUP Muhammad Hoesin Palembang, dan RS Pusri Palembang yang telah menggunakan teknik PCR.
Sementara itu warga Sumsel yang terkonfirmasi positif COVID-19 kembali bertambah 49 orang sehingga total sudah tembus 2.653 orang per 12 Juli.
Kasus meninggal juga bertambah dua orang dan totalnya mencapai 125 orang atau 4,7 persen, hingga saat ini terdapat 13 kabupaten/kota yang mencatatkan kasus meninggal, sedangkan empat daerah lainnya (OKU, Lubuklinggau, Empat Lawang dan Lahat) belum ditemukan kasus meninggal.