Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Seroang pria yang kesehariannya sebagai penggembala sapi di PT SBP yang merupakan perusahaan pasir besi, ditemukan tewas tenggelam di joblagan atau lokasi bekas area pertambangan di Kampung Rancaerang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
"Jasad korban ditemukan sudah mengambang di joblagan tepatnya di RT 05/02, Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud. Diduga korban tenggelam di bekas area pertambangan yang membentuk cekungan menyerupai danau," kata Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi Okih Fajri di Sukabumi, Kamis.
Informasi yang dihimpun, korban yang diketahui bernama Pepen (61) sejak Rabu, (24/6) tidak pulang ke rumahnya, keluarga yang khawatir akan keberadaan korban mencoba mencarinya, namun tidak membuahkan hasil.
Keesokan harinya atau Kamis, (25/6) warga yang sedang memancing di joblagan tersebut dikejutkan dengan penampakan jasad pria mengembang, melihat ada jasad mengambang, pemancing terserbut langsung melapor ke warga setempat dan tidak lama petugas dari Koramil dan Polsek Tegalbuleud tiba di lokasi kejadian.
Setelah diindetifikasi, jasad pria mengambang itu adalah Pepen sesuai keterangan keluarganya yang sempat hilang sehari sebelum ditemukan. Informasi penemuan jenazah itu pun langsung menyebar dan warga berbondong untuk melihatnya.
Petugas dari TNI, Polri, Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) BPBD Kabupaten Sukabumi dan tim SAR gabungan langsung mengevakuasi jasad penggembala sapi itu dengan menggunakan tandu.
Pihak keluarga meminta jasad almarhum untuk langsung dibawa ke rumah duka yang tidak jauh dari lokasi kejadian dan menolak untuk dilakukan visum serta menganggap kejadian ini adalah murni musibah.
"Saat ditemukan korban menggunakan celana olah raga panjang merah dan kemeja batik lengan panjang. Dari hasil pemeriksaan di tubuhnya tidak ditemukan adanya bekas luka akibat penganiayaan," tambahnya.
Okih mengimbau warga yang beraktivtas di sekitar bekas area tambang atau joblagan untuk berhati-hari karena rawan terjadi bencana seperti pada kasus ini, namun pihaknya tidak bisa memastikan penyebab korban bisa tenggelam karena tidak ada saksi dan menyerahkan kasus ini kepada kepolisian.
"Jasad korban ditemukan sudah mengambang di joblagan tepatnya di RT 05/02, Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud. Diduga korban tenggelam di bekas area pertambangan yang membentuk cekungan menyerupai danau," kata Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi Okih Fajri di Sukabumi, Kamis.
Informasi yang dihimpun, korban yang diketahui bernama Pepen (61) sejak Rabu, (24/6) tidak pulang ke rumahnya, keluarga yang khawatir akan keberadaan korban mencoba mencarinya, namun tidak membuahkan hasil.
Keesokan harinya atau Kamis, (25/6) warga yang sedang memancing di joblagan tersebut dikejutkan dengan penampakan jasad pria mengembang, melihat ada jasad mengambang, pemancing terserbut langsung melapor ke warga setempat dan tidak lama petugas dari Koramil dan Polsek Tegalbuleud tiba di lokasi kejadian.
Setelah diindetifikasi, jasad pria mengambang itu adalah Pepen sesuai keterangan keluarganya yang sempat hilang sehari sebelum ditemukan. Informasi penemuan jenazah itu pun langsung menyebar dan warga berbondong untuk melihatnya.
Petugas dari TNI, Polri, Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) BPBD Kabupaten Sukabumi dan tim SAR gabungan langsung mengevakuasi jasad penggembala sapi itu dengan menggunakan tandu.
Pihak keluarga meminta jasad almarhum untuk langsung dibawa ke rumah duka yang tidak jauh dari lokasi kejadian dan menolak untuk dilakukan visum serta menganggap kejadian ini adalah murni musibah.
"Saat ditemukan korban menggunakan celana olah raga panjang merah dan kemeja batik lengan panjang. Dari hasil pemeriksaan di tubuhnya tidak ditemukan adanya bekas luka akibat penganiayaan," tambahnya.
Okih mengimbau warga yang beraktivtas di sekitar bekas area tambang atau joblagan untuk berhati-hari karena rawan terjadi bencana seperti pada kasus ini, namun pihaknya tidak bisa memastikan penyebab korban bisa tenggelam karena tidak ada saksi dan menyerahkan kasus ini kepada kepolisian.