Palembang (ANTARA) - Kakanwil Kemenag Sumatera Selatan HM Alfajri Zabidi meminta pembatalan pemberangkatan haji tahun ini terus disosialisasikan kepada jamaah calon haji agar mereka lebih mengerti  alasan pembatalan tersebut.

Alfajri di Palembang, Jumat mengatakan, pihaknya telah menggelar rapat secara virtual dengan jajarannya untuk melaksanakan sosialisasi tentang pembatalan pemberangkatan haji tersebut.

Menurut dia, kepada para peserta rapat, pihaknya berpesan agar dapat memanfaatkan potensi yang ada seperti antara lain melalui media massa, spanduk, baliho, maupun dengan cara menyampaikan kepada para petugas penghubung urusan keagamaan desa (P2UKD).

“Keputusan Menteri Agama 494 adalah modal. Silahkan para Kepala Bidang dan Kakankemenag melakukan inovasi-inovasi dalam upaya sosialisasi. Para penyuluh bisa digerakkan, para Kepala KUA, dan juga para Kepala Madrasah," ujar dia.

Lebih lanjut dia mengatakan, sampaikan pesan-pesan yang ada dalam KMA tersebut dengan cara yang santun dan baik, sehingga dapat diterima dengan baik masyarakat.

Dia mengakui, keinginan masyarakat untuk berangkat ke Tanah Suci memang sangat besar, namun kondisi saat ini tidaklah kondusif karena pandemi COVID-19 yang melanda hampir seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia dan Arab Saudi, sehingga itu dapat mengancam keselamatan jamaah.

"Bahkan agama sendiri mengajarkan, menjaga jiwa kewajiban yang harus diutamakan. Ini semua menjadi dasar pertimbangan dalam menetapkan kebijakan itu," katanya.

Sesuai amanat undang-undang, selain mampu secara ekonomi dan fisik, kesehatan, keselamatan, dan keamanan jemaah haji harus dijamin dan diutamakan, sejak dari embarkasi atau debarkasi, dalam perjalanan, dan juga saat di Arab Saudi.

Sebelumnya Humas Kakanwil Kemenag Sumsel H Saefudin Latief mengatakan, ada sekitar tujuh ribu jamaah calon haji di Sumsel sudah melunasi BPIH dan mereka sudah siap berangkat ke tanah suci.


 

Pewarta : Ujang Idrus
Editor : Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024